20
Kegiatan Pembelajaran 2. Pertumbuhan Wilayah Berkelanjutan
A.Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi peserta diklat dapat mendeskripsikan pendekatan pertumbuhan wilayah berkelanjutan dari berbagai sudut pandang
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mendeskripsikan tentang pendekatan pertumbuhan internal. 2. Mendeskripsikan tentang pendekatan pertumbuhan eksternal.
3. Menganalisis relevansi teori pusat pertumbuhan terhadap pembangunan di indonesia.
4. Menemutunjukkan kelebihan dan kelemahan dari berbagai teori pertumbuhan wilayah.
5. Mendeskripsikan tentang Pertumbuhan Wilayah Berkelanjutan. 6. Menganalisis tentang pentingnya dilaksanakan Pembangunan Wilayah
Berkelanjutan. 7. Mendeskripsikan tentang 4 empat dasar tujuan pembangunan wilayah.
8. Menganalisis dampak penerapan pembangunan berkelanjutan terhadap sistem perencanaan wilayah nasional dan degradasi lingkungan.
9. Menemutunjukkan faktor-faktor
penentu perkembangan
pusat pertumbuhan wilayah.
C. Uraian Materi
1. Pertumbuhan Wilayah
Wilayah dipahami sebagai ruang di permukaan bumi dimana manusia dan makhluk lainnya dapat hidup dan beraktivitas. Wilayah
adalah unit tata ruang yang terdiri atas jarak, lokasi, bentuk dan ukuran atau skala. Dengan demikian sebagai satu unit tata ruang yang
dimanfaatkan manusia, maka penataan dan penggunaan wilayah dapat terpelihara. Menurut Hadjisaroso 1994 wilayah adalah sebutan untuk
lingkungan pada umumnya dan tertentu batasnya. Misalnya nasional adalah sebutan untuk wilayah dalam kekuasaan negara, dan daerah
21 adalah sebutan untuk batas wilayah dalam batas kewenangan daerah.
Pembangunan wilayah tidak terlepas dari pembangunan berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi wilayah bukanlah suatu proxy yang buruk
dari struktur sosial-ekonomi masyarakat, tetapi bisa digunakan sebagai penanda awal untuk: mengklasifikasikan tingkat pembangunan wilayah,
mengidentifikasikan kebutuhan pembangunan, dan membandingkan tingkat pembangunan suatu wilayah dengan wilayah lainnya. Ada
kecenderungan bahwa dengan adanya kemajuan-kemajuan di bidang ekonomi akan diikuti oleh kemajuan-kemajuan di bidang yang lain.
Sejak pertengahan abad ke-20 para ahli sejarah perekonomian dan geografi mencoba merumuskan pola pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah yang ideal. Penelitian terhadap wilayah-wilayah yang terkenal berhasil pembangunan ekonominya memunculkan berbagai teori antara
lain Growth Pole Theory yang mendasarkan diri pada proses pertumbuhan internal, dan Teori Rostow tentang fase-fase pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah. Berikut ini secara singkat dibahas beberapa pendekatan terhadap mekanisme pertumbuhan ekonomi dan tolok ukur
tingkat pembangunan ekonomi suatu wilayah. Pertanyaannya adalah dapatkah pola ideal dan tolok ukur yang
dikembangkan berdasarkan hasil penelitian di negara-negara barat diterapkan bagi pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang
seperti Indonesia? Penemuan pola yang ideal dimaksudkan untuk dapat diikuti secara sengaja oleh wilayah-wilayah lain yang sedang
membangun.
2. Pendekatan Terhadap Pertumbuhan Wilayah