b. Setelah dilakukan penelitian pemegang buku register pengawasan penagihan segera
memberi tanda pada Buku Register Pengawasan Penagihan dan mempersiapkan surat teguran yang akan ditandatangani oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak.
c. Pemegang buku Register Pengawasan penagihan menerima kembali surat teguran yang
sudah ditanda tangani oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak yang selanjutnya : 1.
Lembar I dikirimkan kepada wajib pajak 2.
Lemabar II sebagai arsib sub seksi penagihan untuk dimaksukkan kedalam berkas penagihan waib pajak yang bersangkutgan setelah terlebih dahulu dicatat gtanggal
serta nomornya pada buku register tindakan penagihan dan pada Surat Tagihan Pajak,Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,serta Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar Tambahan.
G. Faktor Penyebab Jumlah Surat Teguran yang Diterbitkan dengan Tunggakan Pajak.
Berdasarkan pada data yang diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Binjai ,maka penulis menampilkan tabel berikut untuk melihat perbandingan jumlah surat teguran yang
diterbitkan dengan jumlah tunggakan pajak
TABEL-5 :Perbandingan antara jumlah surat teguran yang diterbitkan dengan jumlah wajib pajak yang masih mempunyai tunggakan pajak.
No. Tahun
anggaran tunggakan pajak
penerbitan surat teguran Ketetapan
Lembar Jumlah
Rupiah Ketetapan
Lembar Jumlah
Rupiah 1
2011 59,625
42,346,978,903 5,854
2,441,190,886 2
2012 55,950
40,425,286,185 3,411
6,309,682,971
Sumber : KPP Binjai Denga persentase :
1. 2011` : 48,5
2. 2012 : 21,6
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal jumlah lembar surat teguran yang diterbitkan dengan jumlah lembar tunggakan pajak kerap kali mengalami perbedaan. Adapun yang menjadi penyebab
perbedaan tersebut : a.
Jumlah ketetapn lembar yang ditunjukkan dalam tunggakan pajak merupakan jumlah lembar dari ketetapan pajak yang diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak melalui
STP,SKPKB,SKPKBT sementara jumlah lembar surat teguran yang diterbitkan merupakan jumlah yang terutang oleh satu orang wajib pajak memiliki bebrapa
tunggakan sesuai dengan jenis ketetapan pajak yang diterbitkan terhadapnya. Sebagai contoh wajib pajak mempunyai beberapa tunggakan pajak atau jenis ketetapan pajak yang
berbeda tetapi memiliki jatuh tempo dan tanggal penerbitan yang sama,maka atas wajib pajak x diterbitkan suatu surat teguran yang terdiri dari beberapa jenis tunggakan pajak.
Dengan demikian penerbitan surat teguran dapat meliputi beberapa tunggakan pajak yang berbeda-beda jenis ketetapannya.
b. Diantara tunggakan pajak yang tercantum dalam STP,SKPKB,SKPKBT,terdapat tanggal
pajak yang terhutang atas ketetapan pajak yang telah daluarsa penagihannya sehingga ketentuan penerbitan surat teguran oleh undang-undang dan atas tunggakan tersebut
diusulkan untuk dihapus c.
Berdasarkan atas jumlah lembar tunggakan pajak yang telah tercantum meliputi tunggakan pajak yang telah diusulkan dan harus sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan penagihan yang berlaku, akan tetapi tunggakan yang telah seharusnya dibayar tersebut dihilangkan dari total tunggakan pajak yang masih tetap ada
sehingga menyebabkan proses pelaksanaan penghapusan tunggakan pajak harus menunggu lama esuai dengan prosedur dan jenjang birokrasi yang ada.
Universitas Sumatera Utara
d. Berdasarkan kegiatan lapangan yang dilakukan oleh jurusita pajak diperoleh kenyataan
bahwa keadaan dan identitas wajib pajak tidak akurat lagi. Dan beberapa penyebab antara lain adalah :
1. Wajib Pajak sudah meninggal dunia tetapi masih terdaftar pada master file lokal.
2. Wajib pajak badan dinyatakan pailitbubar tanpa melakukan pemberitahuan
kepada Kantor Pelayanan Pajak 3.
Wajib Pajak badan atau orang pribadi sudah tidak memiliki kegiatan usaha dan dimungkinkan adanya tanda-tanda kembali aktifnya usaha
4. Wajib Pajak memindahkan tempat kedudukan, kegiatan usaha ke alamat yang
baru tanpa melaporkan perubahan identitasnya. 5.
Wajib Pajak memberi alamat yang bukan sebenarnya.
Dari kenyataan diatas, maka penerbitan surat teguran atas nama Wajib Pajak yang tidak akurat lagi sering kembali ke Kantor Pelayanan Pajak sehingga untuk masa selanjutnya
tidak dilaksanakan lagi penerbitan surat teguran atas Wajib Pajak tersebut. e.
Kurangnya Sumber Daya Manusia Dalam hal adanya tunggakan pajak ini terdapat juga faktor kurangnya sumber daya
manusia dari segi kualitas dan kuantitas pada seksi penagihan. Hal ini terlihat dari keadaan jumlah pegawai yang ada pada seksi penagihan. Hal ini terlihat dari keadaan jumlah pegawai
yang ada pada seksi penagihan sangat sedikit sehingga tidak akan sebanding dengan keadaan Wajib Pajak baik orang pribadi maupun badan yang cukup banyak menunggak setiap
bulannya.
Universitas Sumatera Utara
H. Peranan Surat Teguran dalam Mencairkan Tunggakan Pajak