BAB III GAMBARAN DATA PKLM
A. Ketentuan Umum
1. Defenisi Pajak
Sebelum membahas proses pemberian teguran sebaiknya penulis menjabarkan terlebih dahulu pengertian-pengertian pajak serta fungsi pajak yang akan mendukung judul
yang diangkat oleh penulis. Prof.Dr.Rochmat Soemitro,S.H. dalam bukunya Dasar-dasar hukum pajak dan pajak
pendapatan 1990:5 menyatakan pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang- undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal kontraprestasi, yang
langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum Waluyo,2010:3.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pajak yang dikelola atau pemungutannya dilakukan oleh negara melalui pemerintah pusat atau daerah untuk mengisi
kas negara yang administrasinya dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pajak DJP dengan kantor-kantor operasional di daerah seperti Kantor Pelayanan Pajak KPP yang digunakan
untuk membiayai pengeluaran umum. Wajib pajak harus menyadari untuk mehenuhi kewajiban perpajakan harus mematuhi
ketentuan-ketentuan pajak yang harus di penuhinya. Dengan semakin sadarnya wajib pajak dalam memahami perpajakannnya serta mampu mematuhi kewajiban tersebut sesuai dengan
peraturan pajak yang berlaku,maka penerimaan negara dari wajib pajak diharapkan terus meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Pajak dapat dikelompokkan ke dalam beberapa golongan, adalah sebagai berikut: 1.
Menurut golongan, dibagi menjadi dua adalah sebagai berikut: a.
Pajak langsung, adalah pajak yang menjadi beban langsung Wajib Pajak yang bersangkutan,tidak dapat dibebankan kepada orang lain.
b. Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada
pihak lain. 2.
Menurut sifatnya, adalah sebagai berikut: a.
pajak subjektif, adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya dan memperhatikan keadaan Wajib Pajak.
b. Pajak objektif, adalah pajak yang berdasarkan pada objeknya dan tanpa
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. 3.
Menurut pemungut dan pengelolanya, adalah sebagai berikut: a.
Pajak pusat, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.
b. Pajak daerah, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan
untuk membiayai rumah tangga daerah Waluyo,2010:12. Pajak juga mempunyai fungsi-fungsi yang sangat penting dalam penyelenggaraan
pajak yaitu terdiri dari : 1.
Fungsi Budgeter yaitu pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah.
2. Fungsi mengatur yaitu pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial ekonomi mardiasmo,2002:2.
Universitas Sumatera Utara
B. Subjek dan Objek Pajak