BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA
Berdasarkan pada pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Binjai, maka penulis dapat menganalisa dan evaluasi terhadap data-data yang telah
diperoleh. Pada dasarnya pelaksanaan pemberian dan penerbitan teguran merupakan cara atau
usaha yang dilakukan oleh puhak pihak fiskus dalam hal proses peningkatan penerimaan pajak negara yang tidak lain berfungsi untuk mengisi kas negara sehigga pemerintah dapat
melakukan pembayaran atas pengeluaran-pengeluaran negara dan juga menjadi tunggakan- tunggakan pajak yang telah ada menjadi lebih kecil jumlahnya.
Prakteknya teguran telah dilakukan secara sistematis maksudnya adalah apabila wajib pajak tidak melakukan pembayaran pajak terutangnya setelah lewat jatuh tempo atau
terjadinya tunggakan pajak maka secara sistematis pula teguran atas nama wajib pajak tersebut dikeluarkan.
Namun dalam kenyataannya masih banyak sekali teguran yang tisak sampai ke tangan wajib pajak yang bersangkutan atau hilang oleh wajib pajak sehingga hal ini menjadi
penyebab terhambatnya pencairan tunggakan pajak yang kemudianmenyebabkan menurunnya angka penerimaan pada kas negara.
Berdasrkan pada tabel 5 yang ada pada bab sebelumnya maka diketahui persentase tersebut merupakan persentase perbandingan antara penerbitan surat teguran dengan
tubggakan pajak, sehingga dari tabel tersebut diketahui persentasenya untuk tahun anggaran 2011 yaitu sebesar 48,5 ini merupakan julah yang cukup besar begitu juga dengan jumlah
Universitas Sumatera Utara
nilai rupiahnya yang akan ditagih melaui surat teguran dari seluruh jumlah nilai rupiah tunggakan pajaknya pada tahun anggaran yang sama.
Untuk tahun anggaran 2012 terlihat bahwa penerbitan surat teguran mengalami penurunan sehingga jumlah tunggakan pajaknya menjadi lebih besar dari tahun sebelumnya
sehingga menghaqsilkan persentase sebesar 21,6 sari total ketetapan tunggakan pajak begitu juga halnya dengan jumlah nilai rupiahnya yang akan ditagih.
Berdasarkan tabel tersebut terlihat terjadinya selisih sebesar 26,9 antara jumlah ketetapan dalam surat teguran dengan jumlah ketetapan dalam tunggakan pajak sehingga hal
ini memperlihatkan pula bahwa apabila semakin banyaknya surat teguran yang dikeluarkan maka jumlah tunggakan pajak semakin sedikit,begitu sebaliknya.
Sedangkan untuk tabel 6 yang ada pada bab sebelumnya dapat diketahui selisih kepatuhan pembayaran pada tahun 2011 -2012 yaitu jumlah rupiah yang diterima tahun 2011
Rp 6,309,682,967 lebih tinggi dari tahun 2012 Rp 2,441,190,886 dan sedangkan jumlah surat teguran yang dikeluarkan pada tahun 2011 lebih tinggi dibandingkan 2012 ini dikarenakan
masih banyaknya surat teguran yang tidak sampai sehingga penerimaan pajaknya juga semakin kecil.
Berdasarkan pada tabel 6 tersebut dapat diambil asumsi bahwa penerbitan surat teguran yang tepat sasaran sangatlah berperan dalam mencairkan tunggakan pajak dimana
jika tidak dilaksanakan maka pencairan tunggakan pajak pun akan menjadi terhambat. Dan untuk melihat sejauh mana pencairan tunggakan pajak dilakukan maka telah disajikan pada
bab 7 yang ada pada bab sebelumnya mengenai perebandingan antara penerbitan surat teguran dengan pencairan tunggakan pajak. Dari tabel tersebut dapat diketahui persentase
pencairan tunggakan pajak akibat penerbitan surat teguran yang cair dibayar adalah sebesar 50 untuk tahun anggaran 2011,akan tetapi untuk tahun anggaran 2012 persentase pencairan
tunggakan pajak mengalami penurunan yaitu 43,1 sehingga terjadi selisih 6,9. Dimana
Universitas Sumatera Utara
hal ini yang akan kemudian mengakibatkan jumlah pajak menjadi lebih kecil sehingga penerimaan kas negara pun akan menurun. Dan karena itu surat teguran haruslah lebih
banyak dikeluarkan bagi wajib pajak yang telah menunggak pajak terutangnya,maka dari tabel telah menunjukkan bahwa pentingnya penerbitan surat teguran atau dengan kata lain
surat teguran sangat berperan aktif dalam mencairkan tunggakan pajak. Selanjutnya untuk tabel 8 yang merupakan sisa tunggakan pajak berdasarkan data
tunggakan perbandingan pajak, penerbitan surat teguran dan pencairan tunggakan. Dan dari tabel 8 tersebut juga diketahui :
1. Persentase tunggakan pajak antara tahun anggaran 2011 dengan tahun anggaran 2012
terjadi peningkatan jumlah tunggakan pajak sebesar 16,9. 2.
Untuk persentase penerbitan surat teguran antara tahun 2011 denagan tahun anggaran 2012 mengalami penurunan sebesar 53,6 dan ni akan mengakibatkan pencairan
tunggakan pajaknya pun menurun. 3.
Persentase pencairan tunggakan antara tahun 2011 dengan tahun anggaran 2012 ternyata mengalami penurunan yang sangat besar jumlahnya hingga 11,1 ini merupakan
persentase jauh dibawah rata-rata. 4.
Dan pada akhirnya persentase sisa tunggakan antara tahun 2011 dengan tahun anggarab 2012 yang dapat segera ditagih mengalami peningkatan sebesar 31,6.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN