11
manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat
menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipeliharanya, 2 menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir,
ulet, dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang
diminatinya, 3 membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari
baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4 membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai
dengan bidang keahlian yang dipilih. Disimpulkan sesuai dengan tujuan diatas dapat diartikan bahwa
SMK mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan lembaga pendidikan lainnya.Program pendidikan di SMK diselenggarakan dalam
rangka mempersiapkan lulusan untuk menjadi tenaga kerja yang siap pakai pada jenis pekerjaan tertentu sesuai dengan kemampuan
profesionalnya.
2. Program Keahlian Teknik Audio Video TAV
Direktorat Pembinaan SMK 2008 yang dipublikasikan oleh SMK 1 Batang menyebutkan bawah Program Keahlian Audio Video merupakan
salah satu bagian dari bidang keahlian Teknologi Elektronika yang mengkaji tentang hal-hal berikut ini.
a. Memahami konsep dasar sistem elektronik sebagai basis utama dalam proses kerja sistem audio video.
b. Mengkaji tentang instalasi dan mengoperasikan sistem audio video.
12
c. Prosedur dan proses pemeliharaan dan reparasi sisem audio video. d. Mengkaji tentang prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dalam
operasi, instalasi, perawatan dan perbaikan, serta proses produksi audio video.
Lulusan SMK Program Keahlian TAV diharapkan memiliki kompetensi dasar maupun ahli dibidangnya. Kompetensi mendasar yang
wajib dimiliki siswa SMK yaitu menerapkan dasar –dasar kelistrikan
penerapan alat ukur listrik, menerapkan elektronika, dan menerapkan dasar teknik digital. Sedangkan kompetensi ahli meliputi memahami sifat
dasar sinyal audio, memperbaiki compact cassete recorder, memperbaiki
sistem penerima televisi, installisasi perangkat home theater dan sound
sistem, dan memperbaiki alat reproduksi sinyal audio video compact cassette. Kompetensi tersebut diharapkan lulusan TAV dapat menjadi
seorang teknisi
Audio Video
yang handal
sehingga dapat
mendayagunakan potensi secara maksimal untuk kepentingan lulusan tersebut secara pribadi, maupun kepentingan masyarakat luas.
3. Home Theater
Pada modul Teknik Audio Videokarangan Sri Waluyati, dkk 2008:388 mengemukakan bahwa
home theater merupakan kombinasi dari perancangan komponen elektronik untuk menciptakan pengalaman
menonton film dalam suatu ruang theater yang mengasyikan dari pada
bila menonton televisi. Home theater terdiri dari beberapa komponen
elektronika sebagai penunjang kelengkapan sebuah home theater yaitu
layar televisi yang besar, speaker yang didesain letak-letaknya, pemecah
sinyal suara surround dan pengirimannya ke speaker, dan peralatan
13
player atau film broadcast dengan suara surround terutama dengan gambar yang jernih. Instalasi
home theater meliputi beberapa tahap diantaranya: 1 mengidentifikasi Jenis-jenis peralatan pembuatan
home theater,
2 mendesainmenempatkan
peralatan audio
untuk menghasikan suara
surround dengan sistem 4.1, 5.1 dan 7.1, 3 menempatkan monitor gambar sesuai dengan jarak tempat duduk, 4
menginstall peralatan home theater dengan konfigurasi 41 atau 61, 5
melakukan trouble shooting hasil install. Berikut ilustrasi gambar system
surround:
Gambar 1 Sistem Suround Sound 5.1
Gambar 2 Sistem Suround Sound 6.1
14
Gambar 3 Sistem Suround Sound 7.1
Mendapatkan hasil home theater yang baik dibutuhkan kreativitas dan
ketelitian, untuk itu siswa SMK dituntut dapat mengembangkan kemampuannya dalam mendesain dan menginstal
home theater.
4. Kreativitas a. Pengertian Kreativitas