Imbalan Jasa Kurator Menurut UUKPKPU

BAB III KURATOR DALAM PENGURUSAN HARTA PAILIT

A. Imbalan Jasa Kurator Dalam Hukum Kepailitan

1. Imbalan Jasa Kurator Menurut UUKPKPU

Penentuan imbalan jasa bagi kurator wajib mempertimbangkan pekerjaan- pekerjaan yang telah dilakukan, kemampuan, dan tarif kerja dari kurator sementara yang bersangkutan, dengan ketentuan paling tinggi ½ dari harta debitor 121 2 Majelis hakim yang membatalkan putusan pernyataan pailit juga menetapkan biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator. . Ketentuan mengenai Imbalan jasa kurator ditentukan dalam pasal 17 ayat 2, 3 dan ayat 4,Pasal 18, Pasal 75 dan Pasal 76 UUKPKPU. Pasal 17 ayat 2, 3 dan ayat 4 berbunyi: 3 Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dibebankan kepada pemohon pernyataan pailit atau kepada pemohon dan debitor dalam perbandingan yang ditetapkan oleh majelis hakim tersebut. 4 Untuk pelaksanaan pembayaran biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator sebagaimana dimaksud pada ayat 2, ketua pengadilan mengeluarkan penetapan eksekusi atas permohonan kurator. Selanjutnya Pasal 75 UUKPKPU menyatakan bahwa “Besarnya imbalan jasa kurator ditentukan setelah kepailitan berakhir”. Lebih lanjut Pasal 76 menyatakan “Besarnya imbalan jasa yang harus dibayarkan kepada kurator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ditetapkan berdasarkan pedoman yang ditetapkan dengan 121 Sutan Remy Sjahdeini. Op.Cit, hal.232. Universitas Sumatera Utara keputusan menteri yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang hukum dan perundang-undangan. Hal ini masih mengacu kepada Kepmen Tahun 1998 sebagaimana pelaksanaan Pasal 76 UUKPKPU tersebut, sesuai dengan ketentuan Pasal 305 UUKPKPU berlaku ketentuan lama yang merupakan pelaksanaan UU No.4 Tahun 1998. Ketentuan lama mengenai imbalan jasa kurator tersebut tetap mengacu pada Keputusan Menteri Kehakiman No.M.09HT.05.101998 Tanggal 12 Desember 1998 tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus. Apabila harta pailit tidak cukup maka berlaku Pasal 18 UUKPKPU merupakan hak istimewa yang harus didahulukan dari piutang para kreditor konkuren. Selain itu, penetapan besarnya imbalan jasa bagi kurator oleh hakim pengadilan niaga tidak dapat diganggu gugat dengan mengajukan upaya hukum dan pelaksanaan pembayarannya harus dengan cara mengeluarkan fit eksekusi oleh hakim. Pasal 18 UUKPKPU tersebut berbunyi: 1 Dalam hal harta pailit tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan maka pengadilan atas usul hakim pengawas dan setelah mendengar panitia kreditor sementara jika ada, serta setelah memanggil dengan sah atau mendengar debitor, dapat memutuskan pencabutan putusan pernyataan pailit. 2 Putusan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. 3 Majelis hakim yang memerintahkan pencabutan pailit menetapkan jumlah biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator. 4 Jumlah biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dibebankan kepada debitor. 5 Biaya dan imbalan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat 3 harus didahulukan atas semua utang yang tidak dijamin dengan agunan. Universitas Sumatera Utara 6 Terhadap penetapan majelis hakim mengenai biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator sebagaimana dimaksud pada ayat 3, tidak dapat diajukan upaya hukum. 7 Untuk pelaksanaan pembayaran biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator sebagaimana dimaksud pada ayat 3, ketua pengadilan mengeluarkan penetapan eksekusi atas permohonan kurator yang diketahui hakim pengawas. 2. Imbalan Jasa Kurator Menurut Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: m.09-ht.05.10 Tahun 1998 Tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus Terdapat beberapa peraturan dalam sejarah UUKPKPU yang mengatur tentang imbalan jasa kurator, yang diantaranya yaitu Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : M.09-HT.05.10 Tahun 1998 Tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus disingkat Kepmen, bahwa ketentuan Pasal 69 122 dan Pasal 247 ayat 1 123 Ketentuan mengenai besarnya imbalan jasa bagi kurator, ditentukan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang tentang Kepailitan yang telah ditetapkan menjadi Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang- undang tentang Kepailitan menjadi Undang-undang, menentukan bahwa besarnya imbalan jasa yang harus dibayarkan kepada kurator dan pengurus sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia. 122 Isi Pasal 69 Perppu No.1 Tahun 1998 menyatakan: Besarnya imbalan jasa yang harus dibayarkan kepada kurator ditetapkan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Kehakiman. 123 Pasal 247 1 menyatakan: Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 berlaku mutatis mutandis terhadap imbalan jasa bagi pengurus. Universitas Sumatera Utara Pasal 2 angka 1 Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor : m.09-ht.05.10 Tahun 1998 Tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus, dengan rincian sebagai berikut: a. Dalam hal kepailitan berakhir dengan perdamaian, besarnya imbalan jasa adalah sebesar suatu persentase dari nilai hasil harta pailit di luar utang sebagaimana ditentukan dalam perdamaian dengan uraian sebagai berikut : Pengurusan dalam rangka kepailitan yang berakhir dengan perdamaian Accord : Sampai dengan Rp. 50 Milyar 6 Kelebihan diatas Rp 50 Milyar sd Rp. 250 Milyar 4,5 Kelebihan diatas Rp. 250 Milyar s.d. Rp. 500 Milyar 3 Kelebihan diatas Rp. 500 Milyar 1,5 Cara perhitungan I. Jumlah Imbalan Jasa : Nilai Harta Pailit Rp. 20 Milyar 6 dari Rp. 20 Milyar = Rp. 1,2 Milyar II. Jumlah Imbalan Jasa : Nilai Harta Pailit Rp. 150 Milyar 6 dari Rp. 50 Milyar = Rp. 3 Milyar 4,5 dari Rp. 100 Milyar = Rp. 4,5 Milyar Universitas Sumatera Utara III. Jumlah Imbalan Jasa : Nilai Harta Pailit Rp. 300 Milyar 6 dari Rp. 50 Milyar = Rp 3 Milyar 4,5 dari Rp. 200 Milyar = Rp. 9 Milyar 3 dari Rp. 50 Milyar = Rp.13,5 Milyar Rp. 1,5 Milyar IV. Jumlah Imbalan Jasa : Nilai Harta Pailit Rp. 600 Milyar 6 dari Rp. 50 Milyar = Rp. 3 Milyar 4,5 dari Rp. 200 Milyar = Rp. 9 Milyar 3 dari Rp. 250 Milyar = Rp. 7,5 Milyar 1,5 dari Rp. 100 Milyar = Rp. 21 Milyar Rp. 1,5 Milyar b. Dalam hal kepailitan berakhir dengan pemberesan, besarnya imbalan jasa adalah sebesar suatu persentase dari nilai hasil pemberesan harta pailit di luar utang dengan perhitungan sebagaimana diuraikan sebagai berikut : Pengurusan dalam rangka kepailitan dan berakhir dengan pemberesan ; Sampai dengan Rp.50 Milyar 10 Kelebihan di atas Rp.50 Milyar sd Rp 250 Milyar 7,5 Kelebihan di atas Rp.250 M s.d Rp.500 Milyar 5 Kelebihan di atas Rp.500 Milyar 2,5 Universitas Sumatera Utara Cara Penghitungan : I. Jumlah Imbalan Jasa : Nilai Harta Pailit Rp.20 Milyar 10 dari 20 Milyar Rp. 2 Milyar II. Jumlah mbalan Jasa : Nilai Harta Pailit Rp.150 Milyar 10 dari Rp.50 Milyar Rp. 5 Milyar 7,5 dari Rp.100 Milyar Rp.12,5 Milyar Rp. 7,5 Milyar III. Jumlah Imbalan Jasa Nilai Harta Pailit Rp.300 Milyar 10 dari Rp.50 Milyar Rp. 5 Milyar 7,5 dari Rp.200 Milyar Rp. 15 Milyar 5 dari Rp. 50 Milyar Rp. 22,5 Milyar Rp. 2,5 Milyar IV. Jumlah Imbalan Jasa : Nilai Harta Pailit Rp.600 Milyar 10 dari Rp. 50 Milyar Rp. 5 Milyar 7,5 dari Rp. 200 Milyar Rp.15 Milyar 5 dari Rp. 250 Milyar Rp.12,5 Milyar 2,5 dari Rp.100 Milyar Rp.35,5 Milyar Rp. 2,5 Milyar Universitas Sumatera Utara c. Dalam hal permohonan pernyataan pailit ditolak di tingkat kasasi atau peninjauan kembali, besarnya imbalan jasa ditetapkan oleh hakim dan dibebankan kepada debitor. 2 Dalam menentukan besarnya imbalan jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf c, hakim wajib mempertimbangkan pekerjaan yang telah dilakukan, kemampuan, dan tarif kerja dari kurator yang bersangkutan, dengan ketentuan paling tinggi 2 dua persen dari harta debitor. 3 Besarnya imbalan jasa bagi kurator sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 2, ditentukan sebagai berikut : a. dalam hal permohonan pernyataan pailit dikabulkan, maka imbalan jasa ditetapkan dalam rapat kreditor yang pertama kali; atau b. dalam hal permohonan pernyataan pailit ditolak, maka besarnya imbalan jasa ditetapkan oleh hakim dan dibebankan kepada debitor. 4 Dalam menentukan besarnya imbalan jasa sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 huruf b, hakim wajib mempertimbangkan pekerjaan yang telah dilakukan, kemampuan, dan tarif kerja dari kurator sementara yang bersangkutan, dengan ketentuan paling tinggi ½ satu per dua persen dari harta debitor. Selain usaha atau jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, kurator dapat melakukan jasa penjualan kekayaan debitor sebagaimana dimaksud dalam Pasal Universitas Sumatera Utara 57 124 Imbalan jasa bagi pengurus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 3 ditentukan sebagai berikut: ayat 2 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998. Imbalan jasa penjualan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 adalah sebesar 2½ dua satu perdua persen dari hasil penjualan yang dilakukan oleh kurator. 1. dalam hal penundaan kewajiban pembayaran utang yang berakhir dengan perdamaian, besarnya imbalan jasa ditentukan oleh hakim dan dibebankan kepada debitor dengan mempertimbangkan pekerjaan yang telah dilakukan, kemampuan, dan tarif kerja dari pengurus yang bersangkutan dengan ketentuan paling tinggi 3 tiga persen dari nilai harta debitor; atau 2. dalam hal penundaan kewajiban pembayaran utang berakhir tanpa perdamaian besarnya imbalan ditentukan oleh hakim dan dibebankan kepada debitor dengan mempertimbangkan pekerjaan yang telah dilakukan, kemampuan, dan tarif kerja dari pengurus yang bersangkutan dengan ketentuan paling tinggi 5 lima persen dari nilai harta debitor. 125 Pada waktu terjadi pengangkatan kurator atau pengurus tambahan, maka besarnya imbalan jasa ditentukan oleh rapat kreditor yang memutuskan 124 Isi Pasal 57 ayat 2 UU No.4 Tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang- undang tentang Kepailitan menjadi Undang-undang: Setelah lewat jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, kurator harus menuntut diserahkannya barang yang menjadi agunan untuk selanjutnya dijual sesuai dengan cara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169, tanpa mengurangi hak pemegang hak tersebut untuk memperoleh hasil penjualan agunan tersebut. 125 Pasal 4 Keputusan Menteri Kehakiman Nomor: M.09-HT.05.10 Tahun 1998 Tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus. Universitas Sumatera Utara pengangkatan kurator atau pengurus tambahan. 126 Besarnya imbalan jasa bagi kurator yang diganti dan kurator yang mengganti ditentukan berdasarkan perbandingan nilai harta pailit yang diurus dan atau dibereskan. Besarnya imbalan jasa bagi pengurus yang diganti dan pengurus yang mengganti ditentukan berdasarkan perbandingan nilai harta debitor yang diurus. 127 Selain imbalan jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pasal 4, dan Pasal 6, kurator yang melakukan tugas pengurusan dan atau pemberesan harta pailit dan pengurus yang melakukan pengurusan harta debitor yang mempunyai tingkat kerumitan dalam penyelesaian perkara kepailitan, dapat melakukan musyawarah atau kesepakatan dengan kreditor mengenai imbalan jasa tambahan yang dibebankan kepada harta pailit atau harta debitor. 128 Musyawarah dan kesepakatan sebagaimana dimaksud, dilakukan berdasarkan rapat kreditor sesuai dengan Pasal 67B ayat 2 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998. 129 126 Pasal 5 Keputusan Menteri Kehakiman Nomor: M.09-HT.05.10 Tahun 1998 Tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus. 127 Pasal 6 Keputusan Menteri Kehakiman Nomor: M.09-HT.05.10 Tahun 1998 Tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus. 128 Pasal 7 Keputusan Menteri Kehakiman Nomor: M.09-HT.05.10 Tahun 1998 Tentang Pedoman Besarnya Imbalan Jasa Bagi Kurator dan Pengurus. 129 Isi Pasal 67B ayat 2 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- undang Nomor 1 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang- undang tentang Kepailitan menjadi Undang-undang: Pengadilan harus memberhentikan atau mengangkat kurator atas permintaan atau atas usul kreditor konkuren berdasarkan putusan rapat kreditor yang diselenggarakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81, dengan persyaratan putusan tersebut diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 12 satu perdua jumlah piutang kreditor konkuren atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut. Universitas Sumatera Utara

3. Imbalan Jasa Kurator Menurut Permenkumham No.1 Tahun 2013 Tentang Pedoman Imbalan Bagi Kurator

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Penerapan Prinsip Exceptio Non Adimpleti Contractus Dalam Perkara Kepailitan (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 704 k/Pdt.Sus/2012 Antara PT. Telkomsel Melawan PT. Prima Jaya Informatika)

9 92 121

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

HAK DAN KEWAJIBAN KURATOR DALAM PROSES PENYELESAIAN HARTA PAILIT PADA PENGADILAN NIAGA JAKARTA PUSAT (Studi Kasus Kepailitan Antara PT. Citra Dana Asia Dengan CV. Pasim Teknologi).

0 1 11

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PEMBEBANAN IMBALAN JASA KURATOR SETELAH TERJADINYA PEMBATALAN STATUS PAILIT OLEH MAHKAMAH AGUNG.

0 0 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Prinsip Exceptio Non Adimpleti Contractus Dalam Perkara Kepailitan (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 704 k/Pdt.Sus/2012 Antara PT. Telkomsel Melawan PT. Prima Jaya Informatika)

0 0 25

Penerapan Prinsip Exceptio Non Adimpleti Contractus Dalam Perkara Kepailitan (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 704 k/Pdt.Sus/2012 Antara PT. Telkomsel Melawan PT. Prima Jaya Informatika)

0 0 14

Penerapan Prinsip Exceptio Non Adimpleti Contractus Dalam Perkara Kepailitan (Studi Kasus Putusan Mahkamah Agung No. 704 k/Pdt.Sus/2012 Antara PT. Telkomsel Melawan PT. Prima Jaya Informatika)

0 0 14

BAB II KURATOR DALAM HUKUM KEPAILITAN A. Ketentuan Hukum Mengenai Kepailitan 1. Pengertian Pailit - Hak dan Kewajiban Kurator Pasca Putusan Pembatalan Pailit Pada Tingkat Kasasi Oleh Mahkamah Agung (Studi Kasus Kepailitan PT. Telkomsel vs PT. Prima Jaya I

0 0 47

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Hak dan Kewajiban Kurator Pasca Putusan Pembatalan Pailit Pada Tingkat Kasasi Oleh Mahkamah Agung (Studi Kasus Kepailitan PT. Telkomsel vs PT. Prima Jaya Informatika)

0 0 25