Teknik-Teknik Evaluasi Hasil Belajar

tes yang sudah memiliki derajat validitas dan reliabiitas yang tinggi berdasarkan percobaan-percobaan terhadap sampel yang cukup besar. Berdasarkan jumlah peserta didik, tes hasil belajar ada dua jenis yaitu tes kelompok dan tes perseorangan. Tes kelompok yaitu tes yang diadakan secara kelompok. Guru akan berhadapan dengan peserta didik. Tes perseorangan yaitu tes yang dilakukan secara perseorangan. Guru akan berhadapan dengan seorang peserta didik. Dilihat dari bentuk jawaban peserta didik, maka tes dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Tes tertulis adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk tertulis. Tes tertulis ada dua bentuk yaitu tes uraian dan tes objektif. Alex Shirran 2008: 85 mengungkapkan “tes tertulis bisa megharuskan siswa untuk memberikan respon tertulis yang panjang dari satu paragraf hingga beberapa halaman. Tes uraian dibedakan menjadi dua jenis yaitu uraian terbatas dan uraian bebas. Dalam menjawab uraian terbatas, peserta didik harus mengemukakan hal-hal tertentu sebagai batas-batasnya. Dalam uraian bebas, peserta didik bebas untuk menjawab soal dengan cara dan sistematika sendiri. Dalam tes bentuk objektif, dibedakan menjadi empat jenis yaitu tes benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan melengkapi. Tes benar salah adalah pernyataan yang mengandung dua kemungkinan yaitu benar atau salah. Soal pilihan ganda terdiri atas soal dan pilihan jawaban. Menurut Alex Shirran 2008: 93 pada umumnya, siswa lebih suka tes pilihan ganda daripada tes esai, barangkali karena mereka mengira akan dapat lebih banyak peluang untuk lulus karena jawabannya sudah ada di depan mereka. Tes menjodohkan terdiri dari kolom soal dan kolom jawaban yang berbeda. Siswa harus mencocokkan atau menghubungkan setiap alternatif dengan stem yang sesuai. Tes melengkapi yaitu soal berupa kalimat dan jawabannya singkat. Sedangkan tes lisan adalah tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk lisan. Tes perbuatan yaitu tes yang menuntut jawaban peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Ditinjau dari kegunaan untuk mengukur kemampuan siswa, tes dibedakan menjadi tiga yaitu tes formatif, tes sumatif, dan tes diagnostik. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan- kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Tes formatif yaitu tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui, suda h sejauh manakah peserta didik “telah terbentuk” setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan.