Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

67 besar dari 0,05 yaitu 0,710. Hasil uji homogenitas nilai afektif dapat diihat pada Tabel 38. Tabel 38. Hasil Uji Homogenitas Afektif Levene Statistic Signifikansi Keterangan 0,139 0,710 Homogen Ranah psikomotorik juga dilakukan uji homogenitas dengan menggunakan data hasil nilai psikomotorik kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil uji homogenitas nilai psikomotorik menunjukkan kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah homogen, karena hasil uji levene mendapatkan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,814. Hasil uji homogenitas nilai psikomotorik dapat diihat pada Tabel 39. Tabel 39. Hasil Uji Homogenitas Psikomotorik Levene Statistic Signifikansi Keterangan 0,056 0,814 Homogen

C. Pengujian Hipotesis

Hasil uji normalitas dan uji homogenitas pada kelas kontrol dan eksperimen menunjukkan bahwa data yang telah diuji normal dan homogen sehingga dapat dilakukan pengujian hipotesis karena uji hipotesis dapat dilakukan apabila data yang akan diuji normal dan homogen. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan bantuan software SPSS 16.0. Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan antara kelas kontrol dan eksperimen. Uji t dilakukan pada nilai pretest untuk mengetahui kemampuan kognitif awal antara kelas kontrol dan siswa kelas eksperimen. Hasil uji t menghasilkan t hitung sebesar 1,489 dengan nilai df 62 sehingga t tabel untuk signifikansi 0,05 adalah 1,998. Data tersebut menunjukkan bahwa bahwa t hitung t tabel , ini berarti 68 kemampuan awal kognitif siswa kelas kontrol dan eksperimen tidak dapat perbedaan yang signifikan. Hasil uji t dapat diihat pada Tabel 40. Tabel 40. Hasil Uji-t Hasil Belajar Pretest t hitung t tabel Sig.2-tailed 1,489 1,998 0,141 Uji t dilakukan pada skor gain kedua kelas untuk membuktikan jika peningkatan pada kelas eksperimen lebih tinggi dari peningkatan kelas kontrol. Hasil uji t menghasilkan t hitung 5,967 dengan nilai df 62 sehingga t tabel untuk signifkansi 0,05 adalah 1,998. Data tersebut menunjukkan bahwa t hitung t tabel , ini berarti peningkatan pada kelas eksperimen terbukti lebih tinggi dari peningkatan kelas kontrol. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 41. Tabel 41. Hasil Uji-t Skor Gain t hitung t tabel Sig.2-tailed 5,967 1,998 0,000 Uji t dilakukan juga pada ketiga ranah kompetensi praktik dasar elektromekanik. Hasil uji t hipotesis dapat dilihat pada penjelasan berikut. 1. Nilai Aspek Kognitif Pada Kelas Yang Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan Software PCB Wizard Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Mata Pelajaran Praktik Dasar Elektromekanik. H dan H a untuk hipotesis ini adalah : H = Nilai aspek kognitif pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berbantuan software PCB Wizard tidak lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran praktik dasar elektromekanik 69 H a = Nilai aspek kognitif pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berbantuan software PCB Wizard lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran praktik dasar elektromekanik H diterima dan H a ditolak apabila t hitung t tabel , sedangkan H ditolak dan H a diterima apabila t hitung t tabel . Uji t hipotesis ini dilakukan dengan menguji nilai rata-rata posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji t menghasilkan nilai t hitung sebesar 4,635 dengan nilai df 62, sehingga t tabel untuk signifikansi 0,05 adalah 1,998. Data tersebut menunjukkan bahwa t hitung t tabel maka H ditolak dan H a diterima. Hasil tersebut menyatakan bahwa nilai aspek kognitif pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berbantuan software PCB Wizard lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran praktik dasar elektromekanik.

2. Nilai Aspek Afektif Pada Kelas Yang Menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan Software PCB Wizard Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Mata Pelajaran Praktik Dasar Elektromekanik. H dan H a untuk hipotesis ini adalah : H = Nilai aspek afektif pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berbantuan software PCB Wizard tidak lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran praktik dasar elektromekanik K H a = Nilai aspek afektif pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berbantuan software PCB Wizard lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran praktik dasar elektromekanik. H diterima dan H a ditolak apabila t hitung t tabel , sedangkan H ditolak dan H a diterima apabila t hitung t tabel . Uji t hipotesis ini dilakukan dengan menguji nilai rata-rata afektif antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji t menghasilkan nilai t hitung sebesar 7,266 dengan nilai df 62, sehingga t tabel untuk signifikansi 0,05 adalah 1,998. Data tersebut menunjukkan bahwa t hitung t tabel maka H ditolak dan H a diterima. Hasil tersebut menyatakan bahwa nilai aspek afektif pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berbantuan software PCB Wizard lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran praktik dasar elektromekanik. 3. Nilai Aspek Psikomotorik Pada Kelas Yang Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantuan Software PCB Wizard Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Mata Pelajaran Praktik Dasar Elektromekanik. H dan H a untuk hipotesis ini adalah : H = Nilai aspek psikomotorik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berbantuan software PCB Wizard lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran praktik dasar elektromekanik LM H a = Nilai aspek psikomotorik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berbantuan software PCB Wizard tidak lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran praktik dasar elektromekanik. H diterima dan H a ditolak apabila t hitung t tabel , sedangkan H ditolak dan H a diterima apabila t hitung t tabel . Uji t hipotesis ini dilakukan dengan menguji nilai rata-rata psikomotorik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji t menghasilkan nilai t hitung sebesar 6,137 dengan nilai df 62, sehingga t tabel untuk signifikansi 0,05 adalah 1,998. Data tersebut menunjukkan bahwa t hitung t tabel maka H ditolak dan H a diterima. Hasil tersebut menyatakan bahwa nilai aspek psikomotorik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek berbantuan software PCB Wizard lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran praktik dasar elektromekanik.

D. Pembahasan Hasil Penelitian