Syarat menjadi Pendeta HKBP

68 tersebut telah diperdebatkan dan dituangkan sebagai sebuah keputusan pada Sinode Godang 1982 yang dirumuskan dalam Tata Gereja sejak tahun 1982. Sejak 1986 hingga kini jumlah Pendeta Perempuan di HKBP semakin bertambah sehingga mencapai 277 orang dan ada 87 orang Calon pendeta perempuan. Dari 637 resort yang ada 30 4,3 diantaranya dipimpin oleh Pendeta Perempuan. 128 Dari 28 distrik yang ada baru pada Sinode Godang 2008, terpilih Praeses perempuan pertama 3,5 yaitu Pdt Debora Sinaga.

b. Syarat menjadi Pendeta HKBP

Ada enam jenis jabatan tahbisan di HKBP yaitu, Pendeta, Guru Jemaat, Bibelvrouw, Diakones, Evangelis dan Penatua, namun penulis hanya membahas tentang Pendeta dalam bagian ini. Pengertian Pendeta adalah yang menerima jabatan kependetaan dari HKBP melalui Ephorus sesuai dengan Agenda HKBP. Dalam jabatan kependetaan itu tercakup ketiga jabatan Kristus, yaitu nabi, imam dan raja. 129 Adapun syarat Pendeta yang diterima oleh HKBP sbb: a. Lulusan Sekolah Tinggi Teologia HKBP atau Sekolah tinggi teologia lain 130 yang diakui oleh HKBP yang sama kurikulumnya dengan Sekolah Tinggi Teologia HKBP jurusan kependetaan. b. Warga HKBP yang menghayati kasih karunia Allah yang diterimanya melalui baptisan dan pengakuan iman. c. Sudah praktek sedikitnya dua tahun di HKBP, dan dianggap sudah mampu menerima jabatan kependetaan sesuai dengan rekomendasi Praeses dan Pendeta Resort. d. Sehat rohani dan jasmani. e. Menerima tahbisan jabatan kependetaan dari HKBP. 128 Biro Personalia HKBP, Hasil wawancara, 28 Maret 2012. 129 Ibid, 153. 130 Donal Sipahutar, Hasil wawancara, 28 Maret 2012, Sekolah Tinggi Teologia yang dimaksud yaitu STT-Jakarta, UKDW, UKSW dan INTIM. Indeks Prestasi minimal 2, 5 dengan usia 35 tahun. Namun pembatasan usia tidak berlaku bagi Guru jemaat, Bibelvrouw dan Diakones yang melanjutkan studi dan ingin menjadi pendeta. 69 f. Pendeta yang diutus oleh gereja lain yang seiman dengan HKBP diperhitungkan sama dengan Pendeta HKBP. Penahbisan Pendeta Batak pertama diadakan pada 19 Juli 1885 di Gereja HKBP Pearaja Tarutung. Mereka yang ditahbiskan tersebut telah mengikuti pendidikan Sekolah Pendeta di Seminarius Pansurnapitu, Tapanuli Utara, Sumatera Utara sejak tahun 1883. Pada tahun 1901 sekolah tersebut pindah ke Seminarius Sipoholon, Tapanuli Utara. 131 Pendeta Batak telah mengemban tugas khotbah, melayankan sakramen, mengajar, menggembalakan dan beragam tugas dalam jemaat, namun posisinya tetap sebagai pembantu tuan pendeta, yaitu para penginjil utusan RMG. Posisi tersebut berlangsung hingga tahun 1920-an. 132 Kemudian tahun 1930-an muncul gerakan pendeta Batak menuntut kesetaraan hak untuk memimpin HKBP. Aspirasi ini diakomodasi dalam Tata Gereja 1940 mensahkan resort dipimpin oleh Pendeta Batak. 133 Sejak itu Pendeta Batak ikut memimpin HKBP dan Juli 1940 terpilih Ephorus HKBP yang pertama dari orang Batak yaitu Pdt Kasianus Sirait. 134 Tugas kepemimpinan Pendeta Batak sudah mencakup seluruh aras HKBP dan akibat perang antara Belanda dan Jerman maka penginjil RMG terpaksa harus meninggalkan HKBP pada tahun 1940. Sejak tahun 1940 sampai sekarang Ephorus HKBP selalu orang Batak dari pendeta laki-laki dan belum pernah perempuan. Menurut penulis sama halnya dengan pendeta Batak yang menuntut haknya untuk memimpin Gereja HKBP dari 131 Jubil Raplan Hutauruk, Lahir, Berakar dan Bertumbuh..., 165. 132 Ibid, 166. 133 Jubil Raplan Hutauruk, Menata Rumah Allah, Kumpulan Tata Gereja HKBP, Pearaja Tarutung, Kantor Pusat HKBP, 2008, 6. 134 Almanak HKBP 2012, 466. 70 para penginjil Barat tersebut, kini saatnya untuk pendeta perempuan diberikan kesempatan yang lebih banyak lagi sebagai pemimpin Gereja di HKBP dan tentunya berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.

c. Pemimpin Jemaat di HKBP