2. Tujuan dan Prinsip Supervisi.
Supervisi tidak terjadi begitu saja. Oleh kerena itu, dalam setiap kegiatan supervisi terkandung maksud-maksud tertentu yang ingin dicapai dan
hal itu terakumulasi dalam tujuan supervisi. Tujuan dapat berfungsi sebagai arah atau penuntun dalam melaksanakan supervisi, serta dapat sebagai tolok
ukur dalam menilai efektif-tidaknya pelaksanaan supervisi dan berkaitan erat dengan tujuan pendidikan di sekolah.
8
Secara umum tujuan supervisi adalah untuk mengembangkan dan mencapai proses belajar mengajar yang relevan dan efektif melalui
peningkatan kemampuan guru.
9
Selain itu, Arikunto mengemukakan tujuan utama kegiatan supervisi pendidikan adalah memberikan bantuan teknis dan
bimbingan kepada guru dan staf sekolah yang lain agar personel tersebut mampu meningkatkan kualitas kerjanya, terutama dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
10
Sejalan dengan hal tersebut, tujuan umum dari supervisi pendidikan adalah:
1 Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia dewasa yang sanggup berdiri sendiri.
8
Sri Banun Muslim, Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru, Bandung: Alfabeta, 2009, hal. 41
9
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, hal. 194
10
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Supervisi, Buku Pegangan Kuliah, Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hal. 40
2 Membina orang-orang yang disupervisi menjadi manusia pembangunan dewasa yang berpancasila.
3 Perbaikan situasi pendidikan dan pengajaran pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya.
11
Bertitik tolak dari tujuan supervisi secara umum diatas, maka tujuan supervisi secara khusus adalah:
1 Meningkatkan kinerja siswa di sekolah dalam perannya sebagai peserta didik agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal.
2 Meningkatkan mutu kinerja guru di sekolah sehingga berhasil membantu dan membimbing siswa mencapai prestasi belajar dan pribadi
sebagaimana diharapkan. 3 Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan
terlaksana dengan baik di dalam proses pembelajaran. 4 Meningkatkan keefektifan dan keefisiensian sarana dan prasarana yang
ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. 5 Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah, khususnya dalam mendukung
terciptanya suasana kerja yang optimal. 6 Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sedemikian rupa sehingga
tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif bagi kehidupan sekolah pada umumnya.
12
11
http:khairuddinhsb.wordpress.com20081019supervisi-pendidikan, diakses 16 April 2010.
12
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar…, hal. 41
Selain itu, Sagala juga merumuskan tujuan-tujuan supervisi pendidikan secara khusus, yang meliputi:
1 Membina kepala sekolah dan guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya dan peranan sekolah mencapai tujuan itu.
2 Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru untuk mempersiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang
berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. 3 Membantu kepala sekolah dan guru-guru mengadakan diaknosis secara
kritis terhadap aktifitas dan kesulitan dalam belajar mengajar. 4 Meningkatkan kesadaran kepala sekolah, guru, dan warga sekolah lainnya
terhadap tata kerja yang demokratis dan kooperatif. 5 Memperbesar ambisi guru untuk meningkatkan mutu karyanya secara
maksimal. 6 Membantu pimpinan sekolah untuk memopulerkan sekolah kepada
masyarakat dalam pengembangan program-program pendidikan. 7 Melindungi orang-orang yang disupervisi terhadap tuntutan-tuntutan yang
tidak wajar dan kritik-kritik tidak sehat dari masyarakat. 8 Membantu kepala sekolah dan guru untuk mengevaluasi aktifitasnya
dalam konteks tujuan-tujuan aktivitas perkembangan peserta didik. 9 Mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan antar guru.
13
13
Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional…, hal. 209
Kegiatan supervisi haruslah merupakan kegiatan tolong menolong yang berlangsung terus menerus dan sistematis yang diberikan kepada guru-
guru agar mereka semakin bertumbuh dan berkembang. Seorang supervisor dalam melaksanakan kegiatan supervisi agar benar-benar efektif dalam usaha
mencapai tujuan hendaknya bertumpu pada prinsip-prinsip berikut : 1 Prinsip fundamental
Pancasila merupakan dasar atau prinsip fundamental bagi setiap supervisor pendidikan Indonesia. Bahwa seorang supervisor haruslah
seorang supervisor sejati.
14
2 Prinsip ilmiah a. Sistematis, artinya dilakukan secara teratur, berencana dan kontinyu.
b. Objektif, artinya bukan di dasarkan atas prasangka tetapi didasarkan atas data-data objektifinformasi.
c. Menggunakan instrument yang baik dalam mengumpulkan datainformasi.
3 Prinsip demokratis, yaitu berdasarkan atas dasar musyawarah. 4 Prinsip kooperatif, yaitu dilakukan dalam situasi kerjasama.
5 Prinsip konstruktif dan kreatif, yaitu membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif dalam menciptakan situasi belajar mengajar
yang lebih baik.
14
http:khairuddinhsb.wordpress.com20081019supervisi-pendidikan, diakses 16 April 2010
6 Prinsip terbuka, yaitu bahwa kegiatan supervisi dilakukan dengan terbuka dan terus terang dengan pemberitahuan terlebih dahulu.
7 Prinsip komprehensif, yaitu sarana yang lengkap mulai dari kepala sekolah, guru-guru, tata-usaha, dan meliputi semua aspek yaitu kurikulum,
sarana, ketatalaksanaan, keuangan, kesiswaan dan humas.
15
3. Fungsi, Tugas dan Peranan Supervisor