B. Tinjauan Kualitas Pembelajaran
Dalam konteks pendidikan pengertian kualitas mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan.
45
Proses pendidikan terlibat di dalamnya antara lain guru, siswa, dan proses pembelajaran. Sedangkan hasil pendidikan mengacu
pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu. Sedangkan pembelajaran adalah sebuah upaya bersama antara pendidik
dan peserta didik untuk berbagi dan mengolah informasi dengan tujuan agar pengetahuan yang terbentuk terinternalisasi dalam diri peserta didik dan menjadi
landasan belajar secara mandiri dan berkelanjutan.
46
Selain itu, pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk
membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
47
Sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa peningkatan kualitas pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang berkaitan dengan itu, dengan tujuan agar menjadi target sekolah dan tujuan pendidikan
dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien.
48
Banyak masalah kualitas dihadapi dalam dunia pendidikan, seperti mutu lulusan, mutu pengajaran, bimbingan dan latihan guru, serta mutu profesionalisme
dan kinerja guru. Mutu-mutu tersebut terkait dengan mutu manajerial para
45
http:www.ssep.netdirector.html, diakses 1 Mei 2010
46
http:prayudi.wordpress.com20070515proses-pembelajaran, diakses 1 mei 2010
47
http:instructionaltheorycourse.blogspot.com2009021-introduction_18.html, diakses 1 Mei 2010
48
http:akhmadsudrajat.wordpress.com20090205peningkatan-mutu-pembelajaran-di-sekolah, diakses 1 Mei 2010
pemimpin pendidikan, keterbatasan dana, sarana dan prasarana, fasilitas pendidikan, media, sumber belajar, alat, dan bahan latihan, iklim sekolah,
lingkungan pendidikan, serta dukungan dari pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan. Semua kelemahan kualitas dari komponen-komponen pendidikan
tersebut berujung pada rendahnya mutu lulusan. Kualitas lulusan yang rendah dapat menimbulkan berbagai masalah.
Lulusan yang tidak produktif akan menjadi beban masyarakat, menambah biaya kehidupan dan kesejahteraan masyarakat, serta memungkinkan menjadi warga
yang tersisih dari masyarakat.
49
Banyak masalah yang diakibatkan oleh lulusan pendidikan yang tidak berkualitas, upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan merupakan agenda yang sejak lama diperbincangkan, namun tetap saja dunia pendidikan kita masih saja terpuruk. Hal tersbut tidak akan terjadi jika
agenda tersebut dijalankan secara serempak pada setiap tingkatan dan oleh setiap pelaku pendidikan, sesuai proporsi masing-masing.
50
Untuk itu, dalam melaksanakan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran diperlukan beberapa dasar yang kuat agar berhasil, yaitu
sebagai berikut: 1.
Komitmen pada perubahan 2.
Pemahaman yang jelas tentang kondisi yang ada 3.
Mempunyai visi yang jelas terhadap masa depan
49
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah Konsep, Prinsip, dan Instrumen, Bandung: Refika Aditama, 2006, hal. 8
50
Muhammad Saroni, Manajemen Sekolah, Kiat Menjadi Pendidik yang Kompeten, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2006, hal. 7
4. Mempunyai rencana yang jelas
51
Dalam hal ini kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah, memegang peranan penting dalam pengelolaan sekolah dengan manajemen yang sesuai demi
keberhasilan pendidikan di sekolah.
52
Sekolah yang berhasil mempertahankan akademiknya, dapat disebabkan antara lain karena sikap kepala sekolah sebagai
pemimpin pengajaran yang memfokuskan diri pada pengajaran, memerhatikan lebih dari iklim sekolah, harapan tinggi pada hasil belajar dan monitor kemajuan
akademik secara reguler. Dari situ sekolah bisa mengadakan rencana-rencana yang baik untuk mengembangkan sekolah, terutama dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Cara lain untuk merangsang adanya peningkatan kualitas pembelajaran adalah dengan cara mengenalkan riset-riset mutakhir tentang
pembelajaran kepada stafnya.
53
C. Upaya-upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran