3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semua sektor usaha baik sektor industri,
perdagangan, pertanian, perkebunan, jasa dan yang bersifat non keuangan lainnya sangat membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya. Salah
satu peranan bank adalah memberikan kredit kepada nasabahnya baik berbentuk kredit modal kerja maupun kredit investasi, kelancaran pemberian kredit sangat
bergantung kepada peranan bank itu sendiri dan kesadaran pihak nasabah untuk menyelesaikan kredit sebagaimana yang telah disepakati.
Dalam memberikan kredit tersebut, hampir setiap bank mengalami kredit bermasalah atau dengan kata lain nasabah tidak mampu lagi untuk melunasi
kreditnya dan hal ini menimbulkan kerugian bagi pihak bank, terjadinya kredit bermasalah dapat diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya, nasabah sengaja
tidak mau membayar kreditnya padahal mampu, atau hal tersebut dapat juga diakibatkan karena nasabah tidak sengaja misalnya,
akibat terjadinya bencana alam. Oleh karena itu, setiap bank harus mengendalikan kreditnya dengan baik
dan melakukan penanggulangan atau penyelesaian terhadap kredit yang digolongkan bermasalah.
Penanggulangan kredit adalah suatu usaha atau tindakan penyelesaian kredit yang dilakukan oleh bank terhadap kredit yang digolongkan sebagai kredit
bermasalah. Penanggulangan kredit merupakan tindakan terakhir yang dilakukan bank dalam menyelesaikan atau mengatasi kredit bermasalah setelah upaya
pembinaan kredit dilakukan. Bank Perkreditan Rakyat BPR Mangatur Ganda Aek Kanopan
Kabupaten Labuhan Batu Utara merupakan lembaga keuangan yang bergerak dalam usaha jasa perbankan yang memberikan pelayanan jasa pada nasabah dalam
berbagai bentuk. Salah satu pelayanan yang diberikan oleh bank tersebut adalah dalam bentuk pemberian fasilitas kredit. Peningkatan pemberian kredit oleh bank
4
dapat mengakibatkan laba yaitu berupa bunga atas pinjaman yang diberikan kepada nasabah dan juga akan menaikkan jumlah piutang pada bank tersebut.
Dengan naikknya jumlah kredit akan diikuti pula oleh kemungkinan tidak tertagihnya kredit dan yang terjerat kedalam kredit bermasalah. Maka untuk
menanggulangi atau menyelesaikan kredit bermasalah, harus diperlukan analisis penyelesaian kredit bermasalah yang tepat. Kredit bermasalah yang terjadi di PT.
BPR Mangatur Ganda Aek Kanopan, Selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013 mengalami kenaikan tunggakan kredit yang
relatif naik setiap tahunnya, namun kenaikan yang lebih besar terjadi pada tahun 2013. Seperti tampak pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 Kredit Bermasalah Di PT.BPR Mangatur Ganda
Aek Kanopan
Dalam Ribuan Rupiah
No Kolektibilitas
Tahun 2011 Tahun 2012
Tahun 2013
1. Lancar
9.198.007 10.454.857
10.070.395 2.
Kurang Lancar 12.660
41.501 149.118
3. Diragukan
5.890 1.666
76.558 4.
Macet 157.049
132.453 132.297
Total KL, DR, M 175.599
175.620 357. 973
Sumber: PT. BPR Mangatur Ganda Aek Kanopan
Sebagian besar kredit yang diberikan oleh PT. BPR Mangatur Ganda Aek Kanopan kepada nasabahnya adalah kredit pada sektor pertanian dan perkebunan,
kenaikan tunggakan kredit tersebut diduga diakibatkan oleh pergerakan harga jual komoditas perkebunan seperti karet dan kelapa sawit yang harga jualnya semakin
menurun, sehingga berdampak pula terhadap pendapatan para nasabah dan kemampuan nasabah untuk membayar atau melunasi kredit nya semakin kecil.
Dengan demikian, tanpa adanya analisis penyelesaian kredit bermasalah yang tepat, maka kemungkinan bank tersebut mengalami kerugian akibat kredit
bermasalah akan besar pula. Tujuan analisis ini adalah agar pihak bank dapat mengambil tindakan yang tepat dalam menyelesaikan kredit bermasalah yang ada.
5
Oleh karena pentingnya analisis penyelesaian kredit bermasalah yang dilakukan oleh pihak bank dalam menanggulangi kredit yang digolongkan
bermasalah, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang dituangkan dalam
bentuk skripsi yang berjudul: “Analisis Penyelesaian Kredit Bermasalah pada PT. BPR Mangatur Ganda Aek Kanopan Kabupaten Labuhan Batu Utara”.
1.2 Rumusan Masalah