Aktiva Tetap Agunan yang diambil alih Imbalan Pasca Kerja

29 Aktiva produktif terdiri dari penempatan pada bank lain. Bank membentuk penyisihan kerugian aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif. Komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Pada tahun 2012, penentuan kualitas aktiva produktif dan penyisihan kerugian aktiva produktif mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 1326PBI2011 tanggal 28 Desember 2011. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas. aktiva produktif dan estimasi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan dalam 4 empat kategori dengan besarnya persentase penyisihan kerugian sebagai berikut: Klasifikasi Persentase Penyisihan Kerugian Lancar Minimum 0.5 Kurang lancar Minimum 10 Diragukan Minimum 50 Macet Minimum 100 Pada tahun 2012 dan 2011, persentase penyisihan kerugian di atas diterapkan terhadap saldo aktiva produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan yang sesuai dengan ketentuan, kecuali untuk aktiva produktif yang diklasifikasikan lancar. Aktiva produktif dihapusbukukan dari penyisihan kerugian aktiva produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut harus dihapusbukukan karena secara operasional debitur tidak mampu membayar. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aktiva produktif yang bersangkutan selama tahun berjalan dan kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan bunga. Penyisihan kewajiban komitmen dan kontinjensi disajikan dalam akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi pada neraca.

g. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Bank menerapkan metode garis lurus straight - line method dengan taksiran masa manfaatnya sebagai berikut: 30 Tahun Brankas 20 Kenderaan roda 4 8 Kendaraan roda 2 4 Inventaris kantor 2 - 4 Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat ekonomis dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. aktiva tetap yang tidak digunakan atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

h. Agunan yang diambil alih

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit diatas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat kredit diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian aktiva produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih diatas saldo kredit dari agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administrasi bank. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat terjadinya. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan bangunan yang diambil alih dibebankan pada ke laporan laba rugi pada saat terjadinya. Bila terjadinya penurunan nilai yang bersifat permanen. maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

i. Imbalan Pasca Kerja

Bank telah memiliki program imbalan pasca kerja dengan melakukan pemotongan atas gaji sebesar 10 dari gaji pokok yang disimpan dalam Tabungan Tunjangan Hari Tua karyawan pada catatan No. 9. Bank juga telah memiliki peraturan kepegawaian yang mengacu pada Undang-Undang ketenagakerjaan No. 132003. 31

j. Pengakuan Pendapatan dan Beban Bunga