Penyajian Laporan Keuangan Penggunaan Estimasi Penempatan pada Bank lain Kredit Penyisihan

27 Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 jumlah pegawai tetap masing- masing sebanyak 88 dan 39 pegawai honorer. Kepemilikan atas saham pada PT. BPR Mangatur Ganda ditunjukkan seperti pada Tabel 4.2 berikut ini: Tabel 4.2 Kepemilikan Atas Saham Pada PT. BPR Mangatur Ganda Pemegang Saham Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Persentasi pemilikan Jumlah Raja D.L Sitorus 559 lbr 27,95 559.000.000,- Ny. Luceria Siagian 1223 lbr 61,15 1.223.000.000,- Ny. P. Aritonang 138 lbr 6,90 138.000.000,- Santo Sitorus 50 lbr 2.50 50.000.000,- Ny. Nuria Timoria Siagian 30 lbr 1.50 30.000.000,- J U M L A H 2000 lbr 100 2.000.000.000,- Sumber: PT. BPR Mangatur Ganda Susunan kepengurusan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mangatur Ganda per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut : Komisaris Utama : Maruhum TH. Malau, SE Komisaris : Rusbaner Manik, SE Direktur Utama : Sabar Poltak Sitorus, SE Direktur : Mulyono, SE Kebijakan Akuntansi a. Pernyataan Bahwa BPR menggunakan SAK – ETAP Laporan keuangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mangatur Ganda disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Penyusunan laporan keuangan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat, SAK - ETAP Standar Akuntansi Keuangan - Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. SAK – ETAP telah digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan sejak penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir per 31 desember 2012.

b. Penyajian Laporan Keuangan

28 Laporan keuangan PT. Bank Perkreditan Rakyat Mangatur Ganda disusun bedasarkan SAK-ETAP dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat. Laporan yang dipersiapkan terdiri dari Neraca, Laporan Laba-Rugi, Laporan Arus Kas, Laporan Ekuitas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung Indirect Method dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah.

c. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

d. Penempatan pada Bank lain

Penempatan pada Bank lain disajikan sebesar saldo penempatan pada bank lain setelah dikurangi penyisihan kerugian.

e. Kredit

Kredit dinyatakan berdasarkan jumlah bruto tagihan Bank yang belum dilunasi oleh nasabah setelah dikurangi penyisihan kerugian kredit. Untuk kredit yang direstrukturisasi. dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lainnya yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Kredit dalam rangka program penerusan dan pembiayaan bersama kredit sindikasi dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.

f. Penyisihan

Kerugian Aktiva Produktif serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontijensi. 29 Aktiva produktif terdiri dari penempatan pada bank lain. Bank membentuk penyisihan kerugian aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif. Komitmen dan kontinjensi sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Pada tahun 2012, penentuan kualitas aktiva produktif dan penyisihan kerugian aktiva produktif mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 1326PBI2011 tanggal 28 Desember 2011. Berdasarkan keputusan Bank Indonesia di atas. aktiva produktif dan estimasi komitmen dan kontinjensi diklasifikasikan dalam 4 empat kategori dengan besarnya persentase penyisihan kerugian sebagai berikut: Klasifikasi Persentase Penyisihan Kerugian Lancar Minimum 0.5 Kurang lancar Minimum 10 Diragukan Minimum 50 Macet Minimum 100 Pada tahun 2012 dan 2011, persentase penyisihan kerugian di atas diterapkan terhadap saldo aktiva produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan yang sesuai dengan ketentuan, kecuali untuk aktiva produktif yang diklasifikasikan lancar. Aktiva produktif dihapusbukukan dari penyisihan kerugian aktiva produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut harus dihapusbukukan karena secara operasional debitur tidak mampu membayar. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapuskan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian aktiva produktif yang bersangkutan selama tahun berjalan dan kelebihan penerimaan dari pokok kredit yang dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan bunga. Penyisihan kewajiban komitmen dan kontinjensi disajikan dalam akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi pada neraca.

g. Aktiva Tetap