Pengertian Slow Learner Anak Berkebutuhan Khusus

29 peran serta tanggung jawabnya secara baik. Oleh karena itu hal ini penting untuk dipahami mengingat bahwa hal ini merupakan salah satu aspek penting dalam pencapaian tujuan pendidikan inklusif.

2.5. Anak Berkebutuhan Khusus

2.5.1. Pengertian Slow Learner

Anak lamban belajar atau slow learner adalah mereka yang memiliki prestasi belajar rendah atau sedikit di bawah rata-rata dari anak pada umumnya, pada salah satu atau seluruh area akademik. Jika dilakukan pengetesan pada IQ Intelegence Question, skor tes IQ mereka menunjukkan skor antara 70-90 Wiley, 2007. Dijelaskan dalam “Dictionary of Psychology” slow learner is a non technical variously applied to children who are some what mentally retarted or are developing at a slower that normal rate. Hillgrad,1962 Yusuf 2005 mengemukakan bahwa anak yang prestasi belajarnya rendah tetapi IQ nya sedikit dibawah rata-rata disebut anak yang lamban belajar atau slow learner. Endang 2005 Menyatakan pembahasan tentang Borderline atau garis perbatasan taraf kecerdasan yang menjadi kelompok tersendiri, sering disebut sebagai kelompok lamban belajar. Sedangkan, Toto 2005 dalam makalah seminarnya menyatakan siswa lamban belajar ialah siswa yang intelegensinya berada pada taraf perbatasan 30 borderline dengan IQ 70-85 berdasarkan tes intelegensi baku. Dari hasil penelitian yang dilakukan Purwandari 1993 ternyata anak lamban belajar slow learner mempunyai ciri-ciri emosi sebagai berikut : a. Daya konsentrasi rendah Daya konsentrasi hanya sebentar, seperti terikat dalam kegiatan belajar di kelas, anak hanya dapat mengikuti pelajaran denganbaik ± 20 menit, lebih dari itu anak kelihatan gelisah, dan kadang-kadang mengganggu teman-temannya yang sedang belajar. b. Mudah lupa dan beralih perhatian Hal ini sangat berkaitan dengan daya ingat dan rangsangan dari luar. c. Eksplosif Anak sering menampakan sikap cepat bereaksi terhadap rangsangan tanpa ada pertimbangan pemikiran lebih dulu. Bila tidak diberi tugas akan nampak kecewa. Ciri-ciri anak dalam kategori slow learner: 1. Rata-rata prestasi belajarnya selalu rendah kurang dari KKM, 2. Dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibandingkan teman-teman seusianya, 3. Daya tangkap terhadap pelajaran lambat, 4. Pernah tidak naik kelas. 31

2.5.2 Faktor Penyebab Anak Lamban Belajar

Dokumen yang terkait

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) SLOW LEARNER DI KELAS INKLUSIF SMP NEGERI 7 SALATIGA

4 43 201

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembelajaran Inklusif "Slow Learner" di SMP Negeri 7 Salatiga

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembelajaran Inklusif "Slow Learner" di SMP Negeri 7 Salatiga T2 942011032 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembelajaran Inklusif "Slow Learner" di SMP Negeri 7 Salatiga T2 942011032 BAB IV

0 1 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembelajaran Inklusif "Slow Learner" di SMP Negeri 7 Salatiga T2 942011032 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikasi di SMP Negeri 3 Salatiga dengan Model Charlotte Danielson T2 942015027 BAB II

0 3 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasistik di SD Kristen Satya Wacana Salatiga T2 942014014 BAB II

0 0 38

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Tiga Kepala SMP Negeri Salatiga Tahun 2014 T2 BAB II

0 1 14

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Di SMP Negeri ebonagung Kabupaten Demak T2 BAB II

0 1 24

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Standar Perpustakaan di SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga T2 BAB II

0 3 42