Hakikat dan Tujuan Pendidikan Inklusi

24 penempatan dan penetuan program, penentuan arah dan tujuan pendidikan, pengembangan program pendidikan individual, penentuan strategi Suparno 2007. Sekolah umumreguler yang menerapkan program pendidikan inklusif akan berimplikasi secara manajerial di sekolah, diantaranya adalah: a. Sekolah reguler menyediakan kondisi kelas yang hangat, ramah, menerima keanekaragaman, dan menghargai perbedaan. b. Sekolah reguler harus siap mengelola kelas yang heterogen dengan menerapkan kurikulum dan pembelajaran dengan pendekatan individual. c. Guru di kelas umumreguler harus menerapkan pembelajaran yang interaktif. d. Guru pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dituntut melakukan kolaborasi dengan profesi atau sumberdaya lain dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. e. Guru pada sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dituntut melibatkan orang tua secara bermakna dalam proses pendidikan Direktorat PLB, 2007.

2.3. Hakikat dan Tujuan Pendidikan Inklusi

Menurut Mujito 2012 Hakikat pendidikan adalah memanusiakan manusia, mengembangkan potensi dasar peserta didik agar berani dan mampu menghadapi masalah hidup yang dihadapi tanpa rasa tertekan, mampu, dan senang meningkatkan fitrahnya sebagai khalifah di muka bumi. Sedangkan Hakikat pendidikan inklusi terdiri dari 2, yaitu: 25 a. Pendidikan inklusi adalah penggabungan pendidikan regular dan pendidikan khusus ke dalam satu sistem persekolahan yang dipersatukan untuk mempertemukan perbedaan kebutuhan semua. b. Pendidikan inklusi bukan sekedar metode atau pendekatan pendidikan melainkan suatu bentuk implementasi filosofi yang mengakui kebhinekaan antar manusia yang mengemban misi tunggal untuk membangun kehidupan bersama yang lebih baik.dalam,http:id.shvoong.comsocial- scienceseducation. Selain itu pendidikan inklusi bertujuan, untuk mensukseskan wajib belajar pendidikan dasar juga untuk menyamakan hak dalam memperoleh pendidikan antara anak normal dengan anak berkebutuhan khusus. Hal ini sesuai dengan penjelasan Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan khusus merupakan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat dasar dan menengah. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan anak berkelainan dan anak berkebutuhan khusus lainnya di Indonesia berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak sebagaimana anak-anak normal lainnya. Padriastuti, 2010. 26 Gargiulo dalam Mudjito,2012 bahwa tujuan pendidikan inklusif adalah memberikan intervensi bagi Anak Berkebutuhan Khusus sedini mungkin agar : a. Meminimalkan keterbatasan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak berkebutuhan khusus dan untuk memaksimalkan kesempatan anak terlibat dalam aktifitas yang normal; b. Memungkinkan untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih parah dalam ketidakteraturan perkembangan sehingga menjadi anak yang tidak berkemampuan. c. Mencegah berkembangnya keterbatasan kemampuan lainnya sebagai hasil utama diakibatkan oleh ketidakmampuan utamanya.

2.4. Peran dan Tanggung Jawab dalam Pelaksanaan LIRP Lingkungan Inklusi

Dokumen yang terkait

ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) SLOW LEARNER DI KELAS INKLUSIF SMP NEGERI 7 SALATIGA

4 43 201

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembelajaran Inklusif "Slow Learner" di SMP Negeri 7 Salatiga

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembelajaran Inklusif "Slow Learner" di SMP Negeri 7 Salatiga T2 942011032 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembelajaran Inklusif "Slow Learner" di SMP Negeri 7 Salatiga T2 942011032 BAB IV

0 1 31

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Pembelajaran Inklusif "Slow Learner" di SMP Negeri 7 Salatiga T2 942011032 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Guru Bersertifikasi di SMP Negeri 3 Salatiga dengan Model Charlotte Danielson T2 942015027 BAB II

0 3 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Berbasistik di SD Kristen Satya Wacana Salatiga T2 942014014 BAB II

0 0 38

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Tiga Kepala SMP Negeri Salatiga Tahun 2014 T2 BAB II

0 1 14

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Supervisi Akademik Di SMP Negeri ebonagung Kabupaten Demak T2 BAB II

0 1 24

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Standar Perpustakaan di SD Kristen 04 Eben Haezer Salatiga T2 BAB II

0 3 42