26
Gargiulo dalam Mudjito,2012 bahwa tujuan pendidikan inklusif adalah memberikan intervensi bagi
Anak Berkebutuhan Khusus sedini mungkin agar : a.
Meminimalkan keterbatasan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak berkebutuhan khusus dan
untuk memaksimalkan kesempatan anak terlibat dalam aktifitas yang normal;
b. Memungkinkan untuk mencegah terjadinya kondisi
yang lebih
parah dalam
ketidakteraturan perkembangan sehingga menjadi anak yang tidak
berkemampuan. c.
Mencegah berkembangnya
keterbatasan kemampuan
lainnya sebagai
hasil utama
diakibatkan oleh ketidakmampuan utamanya.
2.4. Peran dan Tanggung Jawab dalam Pelaksanaan LIRP Lingkungan Inklusi
Ramah terhadap Pembelajaran
Dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 yang sudah diamandemen memberikan jaminan seperti yang
tercantum pada pasal 31, ayat 1 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan,
ayat 2
setiap warga
negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.
Termasuk untuk Anak Berkebutuhan Khusus ABK dan yang memiliki potensi kecerdasan atau bakat
istimewa. Hal ini sejalan dengan seruan International Education for All EFA yang dikumandangkan UNESCO
sebagai sebuah kesepakatan global. Dalam
pelaksanaannya tentulah
melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu, setiap pihak yang
27
memainkan perannya dalam pendidikan inklusif perlu memahami peran serta tanggung jawabnya. Peran dan
tanggung jawab tersebut mengacu padakeputusan Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah, 2009, antara lain :
A. Peran dan Tanggung Jawab Pemerintah. Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah 2009 menyatakan peran dan tanggung jawab pemerintah dalam melaksanakan Lingkungan
Inklusi Ramah terhadap Pembelajaran LIRP antara lain :
1.
Menyusun, mensosialisasikan,
menerapkan pendidikan, dan kebijakan pendidikan inklusi
seperti sumber daya manusia, dana, kurikulum dan perangkat pembelajaran lainnya.
2. Memfasilitasi proses pelaksanaan pendidikan
inklusi di lingkungan inklusi di semua lingkungan pembelajaran.
3. Memperluas
akses pendidikan
bagi Anak
Berkebutuhan Khusus ABK. 4.
Membuka peluang pada pihak terkait untuk berkontribusi dalam LIRP.
B. Peran dan Tanggung Jawab Guru. Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah 2009 menyatakan bahwa peran dan tanggung jawab guru dalam mendukung pelaksanakan
Lingkungan Inklusi Ramah terhadap Pembelajaran LIRP antara lain :
1. Berkomunikasi secara berkala dengan keluarga,
yaitu orang tua wali tentang kemajuan anak mereka dalam belajar dan berprestasi
2. Bekerja dengan masyarakat untuk menjaringanak
yang tidak bersekolah.
28
3. Menjelaskan manfaat dan tujuan LIRP kepada
orang tua peserta didik
4. Mempersiapkan anak agar berani berinteraksi
dengan masyarakat sebagai bagian dari kurikulum, seperti mengunjungi museum, memperingat hari-
hari besar keagamaan dan nasional.
5. Mengajak orang tua dan anggota masyarakat
terlibat dalam kelas.
6. Mengkomunikasikan LIRP kepada orang tua wali
peserta didik, komite sekolah serta pemimpin dan anggota masyarakat.
7. Bekerja sama dengan para orang tua untuk menjadi
penyuluh LIRP dilingkungan sekolah maupun masyarakat.
C. Peran dan Tanggung Jawab Orang Tua Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah 2009 menyatakan peran dan tanggung jawab orang tua dalam mendukung pelaksanakan
Lingkungan Inklusi Ramah terhadap Pembelajaran LIRP antara lain :
1.
Mendukung pelaksanaan LIRP
2. Berpartisipasi aktif dalam mensosialisasikan LIRP di
berbagai komunitas
3. Bersedia menjadi narasumber sesuai keahlian dan
profesi yang dimiliki.
4. Menginformasikan
nilai-nilai positif
dari
pelaksanaan LIRPkepada masyarakat secara luas
5. Bekerjasama dengan anggota komite sekolah atau
pihak lain dalam pengadaan sumber belajar.
6. Aktif bekerjasama dengan guru dalam proses
pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus.
7. Aktif dalam memberikan ide atau gagasan dalam
rangka peningkatan kualitas pembelajaran.
Pendidikan inklusif akan berjalan secara efektif apabila setiap pihak yang terlibat dapat memahami
29
peran serta tanggung jawabnya secara baik. Oleh karena itu hal ini penting untuk dipahami mengingat
bahwa hal ini merupakan salah satu aspek penting dalam pencapaian tujuan pendidikan inklusif.
2.5. Anak Berkebutuhan Khusus