Harmoni Keseimbangan Balance Prinsip-prinsip Penyusunan Seni

23 sebaiknya disisihkan dan dipertimbangkan. Hanya jika benar-benar perlu atau mutlak diperlukan, barulah hal yang bukan termasuk inti tersebut dapat diperhitungkan Atisah Sipahelut 1991: 17. Kesederhanaan pada intinya kecermatan dalam melakukan seleksi dan pengelompokan unsur-unsur estetik. Kesederhanaan ini terdiri dari beberapa macam yaitu kesederhanaan unsur, kesederhanaan struktur, dan kesederhanaan teknik Kartika, D. S. 2004: 121. Salanjutnya, menurut Ahmad Syafi’I dalam Kartika, D. S. 2004: 62 juga menjelaskan tentang kesedehanaan bahwa Adapun kesederhanaan itu tercangkup beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut, kesederhanaan unsur: artinya unsur-unsur dalam desain atau komposisi hendaklah sederhana, sebab unsur yang terlalu rumit sering menjadi bentuk yang mencolok dan penyendiri, asing atau terlepas sehingga sulit untuk diikat dalam kesatuan keseluruhan. Kesederhanaan struktur: artinya suatu komposisi yang baik dapat tercapai melalui penerapan struktur yang sederhana, dalam artinya sesuai dengan pola, fungsi, atau efek yang dihendaki. Kesederhaan teknik: artinya suatu komposisi jika mungkin dapat dicapai dengan teknik yang sederhana. Kalaupun memerlukan perangkat bantu, di upayakan untuk mengguanakan perangkat prasaja, bagaimanapun nilai estetik dan ekspresi sebuah komposisi, tidak ditentukan oleh kecanggihan penerapan perangkat bantu teknis yang sangat kompleks kerjanya. Jadi, Kesederhanaan pada dasarnya adalah kecermatan untuk mempertimbangkan unsur, struktur, maupun teknik agar tercapai komposisi yang tidak terlalu rumit, mencolok, atau terlepas sebagai satu kesatuan dalam lukisan tersebut.

7. Aksentuasi Emphasis

Aksentuasi merupakan pembeda bagian dari suatu ungkapan bahasa rupa agar tidak berkesan monoton dan membosankan. Penerapan aksen ini akan menjadi titik 24 berat point of interest dari sebuah lukisan yang pada akhirnya akan menjadi daya tarik pada lukisan tersebut. Aksen dapat dibuat dengan warna kontras, bentuk berbeda atau irama yang berbeda dari keseluruhan ungkapan Mikke Susanto 2011: 13. Kartika, D. S. 2004: 63 juga menjelaskan bahwa Desain yang baik mempunyai titik berat untuk menarik perhatian center of interst. Ada berbagai cara untuk menarik perhatian tersebut, yaitu dapat dicapai dengan melalui pengulangan ukuran serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk dan motif. Susunan beberapa unsur visual atau penggunaan ruang dan cahaya bisa menghasilkan titik perhatian pada fokus tertentu. Dari penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa emphasis atau aksentuasi adalah pusat perhatian center of interest yang terlihat menonjol dari unsur yang lain. Aksentuasi dapat dicapai dengan menciptakan pengulangan ukuran serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk dan motif. Aksen ini ditujukan untuk menghilangkan kesan monoton dan membosankan.

8. Kontras

Perbedaaan mencolok dan tegas antara elemen-elemen dalam sebuah tanda yang ada pada sebuah komposisi atau desain. Kontras dapat menjadi daya tarik dari sebuah lukisan. Kontras dapat dimunculkan dengan menggunakan warna, bentuk, tekstur, ukuran dan ketajaman. Kontras ini digunakan untuk memberi ketegasan dan mengandung oposisi-oposisi seperti gelap terang, cerah buram, kasar halus, besar kecil, dan lain-lain. Dalam hal ini kontras dapat pula memberi peluang munculnya tanda-tanda yang dipakai sebagai tampilan utama maupun pendukung sebuah karya Mikke Susanto 2011: 227