49
2. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam proses penciptaan karya meliputi : a.
Kuas Kuas  dikelompokkan  ke  dalam  beberapa  kelompok  berdasarkan  bentuk  bulu
kuas, diantaranya bulat lancip, bulat tumpul, persegi rata, persegi lancip.  Ukurannya juga  bermacam-macam  dari  yang  kecil  hingga  besar.  Untuk  melukis  di  atas  kanvas
yang  digunakan  adalah  kuas  yang  berbulu  halus  untuk  member  efek-efek  khusus. Untuk  mewarnai  bidang  yang  lebar  digunakan  kuas  persegi  rata,  dan  untuk
menampilkan detail lukisan digunakan kuas bulat lancip. b.
Palet Palet  digunakan  untuk  meletakkan  dan  mencampur  cat  sebelum  digoreskan  ke
kanvas.  Palet  dalam  penciptaan  karya  ini  digunakan  palet  yang  bersifat  licin  agar lebih mudah dalam mencampukan cat dan agar lebih mudah dibersihkan.
c. Pensil
Pensil digunakan untuk membuat sketsa lukisan di atas kertas. Kemudian sket ini akan  diolah  melalui  digital  atau  komputer  dengan  menggunakan  aplikasi  photoshop
untuk mengatur dan menentukan warna, detail objek serta komposisi yang lebih baik. d.
Ember Ember  disini  digunakan  untuk  mencuci  kuas.  Penulis  menggunakan  dua  ember
dalam berkarya untuk membersihkan dan untuk stok air bersih yang digunakan dalam mencampurkan pada cat.
50
e. Kain lap
Kain  lap  digunakan  untuk  mengeringkan  kuas  yang  telah  dipakai  atau  setelah dibersihkan. Jenis kain lap yang digunakan dengan bahan yang mudah menyerap air.
Selain  itu  juga  dipelukan  beberapa  kain  lap  yang  digunakan  untuk  membersihkan minyak pada kanvas hingga bersih.
3. Teknik
Teknik  yang  digunakan  penulis  dalam  berkarya  yaitu  opaque,  translucent,  dan aquarel. Teknik opaque dan translucent digunakan pada pewarnaan objek-objek pada
lukisan  yang  digambarkan  secara  representatif.  Kemudian  untuk  pewarnaan background  penulis  menggunakan  teknik  baru  yaitu  kombinasi  cat  akrilik  teknik
aquarel  dengan  minyak.  Penggunaan  teknik  aquarel  digunakan  untuk  membuat pewarnaan  yang  ekpresif  yang  kemudian  di  kolaborasikan  dengan  minyak  untuk
mendapatkan tekstur. Minyak  digunakan  untuk  menghasilkan  tekstur  dengan  memanfaatkan  sifat
senyawa  larutan  air  dan  minyak  dimana  keduanya  tidak  dapat  menyatu.  Cat  akrilik yang menggunakan air sebagai pelarut  dikuaskan dengan teknik aquarel sesuai yang
penulis  inginkan dengan  mempertimbangkan prinsip  yang telah disepakati. Sebelum cat  akrilik  dan  air  kering,  penulis  mengkolaborasikan  dengan  memberikan  tetesan-
tetesan  atau  goresan  minyak  menggunakan  kuas  khusus.  Cat  acrilik  yang  tadi disapukan  tidak  akan  menempel  pada  kanvas  setelah  diberi  minyak.  Proses  ini
dilakukan pada saat finishing atau tahap akhir dengan posisi kanvas diletakkan secara horizontal di lantai.