44
dan aquarel yang di buat dengan cat minyak dan acrilik seperti pada karyanya yang berjudul The Kiss 4 juga menginspirasi penulis secara teknik untuk diterapkan
dalam karya lukisan.
Gambar 6: Agus Suwage “The Kiss 3”
Cat minyak dan akrilik diatas kanvas, 200 x 250 cm, 2011 Sumber : http:arsip.galeri-nasional.or.idpelaku_seniagus-
suwagedokumentasiimage
45
BAB III HASIL PENCIPTAAN DAN PEMBAHASAN
A. Konsep
Penulis menampilkan kelebihan seorang Gus Dur, seorang tokoh kontroversial yang banyak menuai kritik sebagai konsep dalam penciptaan lukisan.
Konsep ini menggunakan bahasa simbolik dengan penggambaran secara representatif. Dalam lukisan ditampilkan bahasa simbolik terhadap penggambaran objek Gus Dur,
diantaranya mengenai sifat, pemikiran, peristiwa, serta berbagai kontroversi Gus Dur dalam sejarah perjalanan pemerintahan Indonesia.
Penciptaan karya seni ini terbentuk melalui pengamatan, perenungan dan penghayatan terhadap peristiwa, fenomena, kejadian yang dialami Gus Dur serta
sifat-sifat Gus Dur yang kemudian digambarkan secara simbolik dengan arti yang tersirat. Selanjutnya penulis menentukan elemen-elemen yang akan digunakan dalam
proses berkarya melalui prinsip seni yang telah ada. Secara teknik, yaitu penggunaan elemen dan prinsip yang kemudian diwujudkan secara simbolik ini terinspirasi oleh
seniman senior yaitu Lucia Hartini dan Agus Suwage. Objek dominan dalam lukisan ini yaitu sosok Gus Dur dengan gagasan yang
berbeda di setiap lukisan. Untuk menyampaikan pesan dan gagasan penulis dalam lukisan ini, penulis menambahkan objek pendukung yang digambarkan secara
simbolik dengan pesan tersirat dan dikomposisikan sedemikian rupa agar penikmat dapat merasakan gagasan penulis dan mendapatkan makna sesuai pengalaman
estetiknya masing-masing.
46
B. Tema
Tema atau Ide dasar dari lukisan “Gus Dur Sebagai Inspirasi Penciptaan
Lukisan” ini yaitu tema pelajaran hidup, yaitu pelajaran yang dapat kita peroleh melalui pengalaman tokoh luar biasa yaitu Gus Dur selama masa hidupnya. Ada
banyak pelajaran yang dapat kita petik bahkan dapat kita jadikan panutan tentang kehidupan Gus Dur ini. Pelajaran tersebut dapat kita lihat dari beberapa pemikiran,
perjuangan, peristiwa, tragedi, sifat, bahkan kontroversi yang pernah dilalui oleh Gus Dur dimasa hidupnya. Dengan dihadirkannya tema ini, penulis mengharapkan
timbulnya kesadaran terhadap kerasnya dunia terlebih dalam hidup bermasyarakat di negara yang plural ini. Diharapkan dapat tumbuh rasa nasionalisme dan patriotisme
untuk negara Indonesia tanpa melupakan hak rakyat kecil sebagai minoritas seperti bagaimana yang telah diperjuangkan oleh Gus Dur.
C. Proses dan Teknik Visualisasi
P roses visualisasi lukisan “Gus Dur sebagai Objek Penciptaan Lukisan”
diperlukan bahan, alat, dan teknik sebagai satu kesatuan media penciptaan karya. Bahan yang digunakan penulis berupa kanvas, cat akrilik,dan minyak, sedangkan alat
yang digunakan yaitu, kuas, palet, tempat mencuci kuas, pensil dan kain lap. Selain itu teknik juga memegang peranan penting dalam menciptakan lukisan
yang memiliki karakter. Teknik yang digunakan dalam proses penciptaan lukisan “Gus Dur sebagai Objek Penciptaan Lukisan” antara lain: opaque, translucent, dan
aquarel. Teknik opaque dan translucent digunakan pada pewarnaan objek-objek