51
Teknik kolaborasi air dan minyak ini hanya dapat dilakukan di atas kanvas dengan pori-pori yang rapat sehingga perlu proses khusus dalam mempersiapkan kain
kanvas. Proses kolaborasi ini juga memerlukan kesabaran karena kita karus terus menjaga dan menunggu sampai cat acrilik kering dan menempel pada kanvas. Penulis
menungga hingga kurang-lebih 6 jam untuk meyakinkan bahwa cat sudah kering. Setelah cat kering, minyak dapat dibersihkan dengan lap. Membersihkan minyak
harus hati-hati agar minyak tidak menyebar kemana-mana terutama bagian samping dan belakang kanvas dan pengelapan minyak harus dilakukan terus hingga minyak
benar-benar bersih, jika tidak akan mempengaruhi keawetan lukisan karena minyak ini dapat memicu tumbuhnya jamur dengan cepat dan lukisan akan rusak.
D. Tahap Visualisasi
1. Sketsa
Sketsa dilakukan setelah proses pengamatan terhadap fenomena yang terjadi selanjutnya, penulis akan mendapatkan gagasan dari fenomena yang terjadi. Sketsa
digunakan sebagai media penuangan idegagasan penulis di atas kertas dan dalam bentuk gambaran yang masih kasar sehingga sesuai dengan idegagasan yang ingin
disampaikan oleh penulis. Sketsa yang dibuat dapat dijadikan ukuran perbandingan objek, dan komposisi unsure-unsur seni yang nantinya akan dipindahkan ke atas
kanvas. Kemudian sketsa yang telah diperoleh diolah kembali melalui aplikasi digitalkomputer dalam hal ini penulis menggunakan aplikasi Photoshop untuk
52
mendapatkan warna, detail objek dan komposisi dalam frame yang lebih baik. Berikut adalah beberapa sketsa penulis sebelum proses lukis di atas kanvas :
a. Sketsa lukisan berjudul “Bapak Tionghoa Indonesia”
Gambar 7: Tahap sketsa kertas dan penerapan warna secara digital Sumber : Dokumen pribadi
53
b. Sketsa lukisan berjudul “Calm down”.
Gambar 8: Tahap sketsa kertas dan penerapan warna secara digital Sumber : Dokumen pribadi
54
c. Sketsa lukisan berjudul “Rhyme in Peace”
Gambar 9: Tahap sketsa kertas dan penerapan warna secara digital Sumber : Dokumen pribadi