3.5 Defenisi Operasional
Berdasarkan defenisi konsep yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan indikator – indikator sebagai berikut :
1. Produk : persyaratan, jangka waktu, dan jumlah pinjaman. 2. Harga : kesesuaian bunga pinjaman dengan kualitas produk,
keterjangkauan biaya provisi, dan kesesuaian biaya administrasi dengan manfaat.
3. Lokasi : akses cara menuju lokasi bank, keamanan lingkungan bank, dan kenyamanan lokasi bank
4. Promosi : periklanan, promosi penjualan seperti hadiah, dan penjualan pribadi melalui karyawan.
5. Orang : jumlah pegawai, kemampuan menjelaskan pegawai, dan ketanggapan pegawai.
6. Proses : pencarian informasi, kemudahan prosedur KUPEDES, dan pencairan pinjaman.
7. Pelayanan Pelanggan : keramahan pegawai, kesopanan pegawai, dan keakuratan pelayanan.
8. Keputusan debitur menggunakan Kredit Umum Pedesaan : ketepatan menggunakan KUPEDES, niat untuk menyarankan orang lain, dan niat
untuk meminjam kembali.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari :
1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
penelitian yakni data tentang produk, harga, lokasi, promosi, orang,
promosi dan pelyanan konsumen.
2. Data Sekunder adalah data yang berasal dari dokumen – dokumen di BRI Unit Setia Budi Medan yang relevan dengan penelitian ini
khususnya dokumen – dokumen tentang bauran pemasaran.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara : 1. Penelusuran Dokumen Bank BRI berupa jumlah nasabah Kredit Umum
Pedesaan, gambaran umum perusahaan BRI Unit Setia Budi Medan, info tentang produk Kredit Umum Pedesaan, dan data pelengkap lainnya.
2. Wawancara secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan dengan pihak bank yang berhak memberikan data dan informasi di BRI
Unit Setia Budi Medan, yaitu kepada Account Officer dan Deskman Kredit dengan persetujuan Kepala Unit BRI Unit Setia Budi Medan.
3. Penyebaran Angket, adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada nasabah Kredit Umum Pedesaan di BRI Unit Setia Budi Medan. Angket
penelitian ini memakai skala Likert untuk menilai jawaban kuisioner yang disebarkan kepada responden.
Tabel 3.1 Skor Pernyataan
No Jawaban
Skor 1.
Sangat Setuju 5
2. Setuju
4 3.
Kurang setuju 3
4. Tidak setuju
2 5.
Sangat tidak setuju 1
Sumber : Sugiyono 2012:94
Untuk menghasilkan data penelitian yang memiliki ketepatan dan keyakinan yang tinggi,perlu diadakan uji validitas dan reliabilitas pada
setiap instrumen angket yang telah dirancang. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan pada 30 responden atau nasabah di
BRI Unit Setia Budi Medan di luar daripada responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian.
a. Validitas Instrumen Uji validitas digunakan untuk menguji kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat Arikunto 2002:144. Item – item pertanyaan disusun berdasarkan kriteria – kriteria yang
dirujuk dari teori sehingga bisa menghasilkan instrumen yang benar dan rasional.
Setelah didapat jawaban dari hasil instrument tersebut, maka dapat dilakukan pengujian validitas dengan menghitung korelasi suatu item
dengan total seluruh item. Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS 18,0.
Untuk menentukan valid atau tidaknya sebuah instrumen penelitian dengan melihat nilai korelasi r hitung yang positif dan probabilitas
kesalahan yang disimbolkan dengan alpha α. Jika nilai sig α0,05 , maka
instrumen tersebut valid. 1.
Validitas Instrumen Produk Variabel produk dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator
yaitu persyaratan, jangka waktu, dan jumlah pinjaman. Hasil pengujian validitas instrument variabel produk menunjukkan bahwa ketiga indikator
tersebut valid. Dengan nilai corrected item-total correlation r hitung untuk indikator persyaratan 0,862 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0; janggka waktu 0,822 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0; dan jumlah pinjaman 0,719 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0.
2. Validitas Instrumen Harga
Variabel harga dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yaitu bunga pinjaman, biaya provisi, dan biaya administrasi. Hasil pengujian
validitas instrument variabel harga menunjukkan bahwa ketiga indikator tersebut valid. Dengan nilai corrected item-total correlation r hitung untuk
indikator bunga pinjaman 0,723 dengan nilai probabilitas kesalahan α 0,0;
biaya provisi 0,875 dengan nilai probabilitas kesalahan α 0,0; dan biaya
administrasi 0,765 dengan nilai probabilitas kesalahan α 0,0.
3. Validitas Instrumen Lokasi
Variabel lokasi dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yaitu aksescara, keamanan, dan kenyamanan. Hasil pengujian validitas
instrument variabel lokasi menunjukkan bahwa ketiga indikator tersebut valid. Dengan nilai corrected item-total correlation r hitung untuk
indikator aksescara 0,717 dengan nilai probabilitas kesalahan α 0,0;
keamanan 0,832 dengan nilai probabilitas kesalahan α 0,0; dan
kenyamanan 0,690 dengan nilai probabilitas kesalahan α 0,0.
4. Validitas Instrumen Promosi
Variabel promosi dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yaitu iklan, promosi berhadiah, dan penjualan pribadi. Hasil pengujian
validitas instrument variabel lokasi menunjukkan bahwa ketiga indikator tersebut valid. Dengan nilai corrected item-total correlation r hitung untuk
indikator iklan 0,709 dengan nilai probabilitas kesalahan α 0,0; promosi
berhadiah 0,825 dengan nilai probabilitas kesalahan α 0,0; dan penjualan
pribadi 0,756 dengan nilai probabilitas kesalahan α 0,0.
5. Validitas Instrumen Orang
Variabel orang dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yaitu jumlah pegawai, kemampuan menjelaskan pegawai, dan ketanggapan
pegawai. Hasil pengujian validitas instrument variabel lokasi menunjukkan bahwa ketiga indikator tersebut valid. Dengan nilai corrected item-total
correlation r hitung untuk indikator jumlah pegawai 0,902 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0; kemampuan menjelaskan pegawai 0,863 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0; dan ketanggapan pegawai 0,733 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0.
6. Validitas Instrumen Proses
Variabel proses dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yaitu pencarian informasi, kemudahan prosedur KUPEDES, dan pencairan
pinjaman. Hasil pengujian validitas instrument variabel lokasi menunjukkan bahwa ketiga indikator tersebut valid. Dengan nilai corrected item-total
correlation r hitung untuk indikator pencarian informasi 0,835 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0; kemudahan prosedur KUPEDES 0,844 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0; dan penncairan pinjaman 0,664 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0.
7. Validitas Instrumen Pelayanan Pelanggan
Variabel pelayanan pelanggan dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yaitu keramahan pegawai, kesopanan pegawai, dan keakuratan
pelayanan. Hasil pengujian validitas instrument variabel pelayanan pelanggan menunjukkan bahwa ketiga indikator tersebut valid. Dengan nilai
corrected item-total correlation r hitung untuk indikator keramahan pegawai 0,706 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0; kesopanan pegawai 0,831 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0; dan penncairan keakuratan pelayanan 0,802 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0.
8. Validitas Instrumen Keputusan Menggunakan Kredit
Variabel keputusan menggunakan kredit dalam penelitian ini menggunakan tiga indikator yaitu ketepatan menggunakan KUPEDES, niat
untuk menyarankan ke orang lain, niat untuk meminjam kembali. Hasil pengujian validitas instrument variabel keputusan menggunakan kredit
menunjukkan bahwa ketiga indikator tersebut valid. Dengan nilai corrected item-total correlation r hitung untuk indikator ketepatan menggunakan
KUPEDES 0,711 dengan nilai probabilitas kesalahan α 0,0; niat untuk
menyarankan ke orang lain 0,616 dengan nilai probabilitas kesalahan α
0,0; dan niat untuk meminjam kembali 0,888 dengan nilai probabilitas kesalahan
α 0,0.
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas memiliki berbagai nama lain seperti keterpercayaan, kehandalan, dan kestabilan. Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk
melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang
handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi Juliandi 2013:83. Reliabilitas
menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Uji
reiabilitas adalah uji untuk mengetahui kelayakan kuisioner sebagai alat pengumpul data.
Pengujian reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini menggunakan one shoot atau pengukuran sekali saja dan untuk mengetahui reliabel atau
tidaknya instrumen penelitian, dilihat dari nilai koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha 0,6. Jika nilainya 0,6 maka instrumen memiliki
reliabilitas yang baik. Untuk melakukan pengujian reliabilitas kuisioner dilakukan dengan
menggunakan software SPSS versi 18. Hasil uji reliabilitas untuk semua instrumen variabel dalam penelitian ini menghasilkan nilai Cronbach’s
Alpha dari setiap instrumen variabel pada penelitian ini memiliki nilai 0,60. Untuk variabel produk dengan nilai Cronbach’s Alpha 0,717; harga
0,699; lokasi 0,606; promosi 0,645; orang 0,767; proses 0,691; pelayanan pelanggan 0,681; dan keputusan menggunakan kredit 0,602. Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa setiap instrument variabel produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses, pelayanan nasabah, dan keputusan
menggunakan kredit adalah reliabel.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif, dengan menggunakan statistik – statistik tertentu.
Pertama, statistik deskriptif, yakni mengguunakan tabel – tabel distribusi frekuensi, yang berisi mengenai alternative jawaban responden,
frekuensi dan persentase jumlah responden yang menjawab setiap alternatif jawaban yang ada. Penarikan kesimpulan dilihat dari nilai modus, yakni
melihat nilai frekuensi dan persentase jawaban yang terbesar untuk setiap pertanyaan dalam masing – masing variabel.
Kedua, statistik korelasi berganda yang diolah dengan SPSS. Statistik ini bertujuan untuk menganalisis mengenai hubungan variabel – variabel
dalam penelitian ini. Koefisien – koefisien yang dianalisis adalah koefisien korelasi berganda R, R-Square Adjusted R-Square, F dan probabilitas
kesalahan sig. Penarikan kesimpulan untuk masing – masing koefisien diatas adalah
sebagai berikut : 1. Koefisien korelasi berganda R : Melihat arah koefisien korelasi positif
atau negatifnya. Jika arahnya adalah positif bermakna bahwa kenaikan nilai suatu vaiabel diikuti dengan variabel lainnya. Melihat besarnya
koefisien korelasi, jika nilai koefisien korelasi semakin mendekai 0 maka korelasinya adalah lemah, jika nilai koefisien korelasi semakin
mendekati 1 maka korelasinya adalah kuat.
2. R-squareAdjusted R-Square : Melihat persentasi variasi nilai suatu
variabel dalam mempengaruhi variasi variabel lainnya. Jika nilai koefisien R-squareAdjusted R-Square semakin mendekati 100 maka
variasi nilai suatu variabel cukup besar dalam mempengaruhi variasi nilai variabel lainnya.
3. F dan probabilitas kesalahan sig : Untuk melihat apakah ada korelasi
yang signifikan suatu variabel dengan variabel lainnya. Jika nilai F dengan probabilitas kesalahan sig lebih kecil dari
α 0,05, maka korelasi adalah signifikan nyata, tidak terjadi secara kebetulan.
Sebaliknya, jika nilai F dengan probabilitas kesalahan sig lebih besar dari
α 0,05, maka korelasi adalah tidak signifikan tidak nyata, terjadi secara kebetulan.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1.1 Sejarah Singkat PT.Bank Rakyat Indonesia PERSERO,Tbk
Bank Rakyat Indonesia BRI adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat
Indonesia BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der
Inladsche Hoofden atau “Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto”, suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang
berkebangsaan Indonesia pribumi. Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Dalam perkembangannya bank ini telah mengalami perubahan nama beberapa kali, karena disesuaikan dengan kondisi Indonesia yang mengalami
penjajahan oleh bangsa asing yaitu berubah menjadi De Poerwokertosche Hulp Spaar-en Landbouw Creditbank, yang perkembangannya lebih dikenal
masyarakat sebagai Volksbank Bank Rakyat. Pada tahun 1934 menjadi Centrale Kas Voor Het Volscredietwezen AVB berubah menjadi Syomin
Gink. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 1 Tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama Republik Indonesia. Namun pada masa agresi