Kepuasan Pelanggan Secara Umum

15

2.3 Kepuasan Pelanggan Secara Umum

Sallis, 2010: 56 mengatakan adanya kenyataan bahwa para pelanggan adalah pihak yang membuat keputusan terhadap mutu. Mereka melakukan pe- nilaian tersebut dengan merujuk pada produk terbaik yang bisa bertahan dalam persaingan. Day dalam Tse dan Wilton, 1988: 204 dan Tjiptono dan Diana, 2002: 102 menyatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah respon pelanggan terha- dap evaluasi ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan setelah pemakaiannya. Wilkie 1990: 622 mendefinisikannya sebagai suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Engel, et al 1990: 545 menyatakan bahwa kepuasan pe- langgan merupakan evaluasi purna beli dimana alter- natif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpu- asan timbul apabila hasil outcome tidak memenuhi harapan. Kolter 1994: 40 menandaskan bahwa kepu- asan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya. Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik ke- simpulan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Pengertian ini di- 16 dasarkan pada disconfirmation paradigma Oliver dalam Engel, et al., 1990: 545-547. Tjiptono dan Diana 2002: 103 mengatakan bahwa karena pelanggan adalah orang yang menerima hasil pekerjaan seseorang atau suatu organisasi, maka hanya merekalah yang dapat menentukan kualitasnya seperti apa dan hanya mereka yang dapat menyam- paikan apa dan bagaimana kebutuhan mereka. Selanjutnya dikatakan unsur-unsur penting di dalam kualitas yang ditetapkan pelanggan, yaitu pelanggan haruslah merupakan prioritas utama orga- nisasi, kelangsungan hidup organisasi tergantung pada pelanggan; Pelanggan yang dapat diandalkan merupakan pelanggan yang paling penting, oleh kare- na itu kepuasan pelanggan sangat penting; Kepuasan pelanggan dijamin dengan menghasilkan produk ber- kualitas tinggi yang berimplikasi pada perbaikan terus-menerus sehingga kualitas harus diperbaharui setiap saat agar pelanggan tetap puas dan loyal. Karena kepuasan pelanggan merupakan priori- tas paling utama dalam organisasi TQM, maka organi- sasi harus memiliki fokus pada pelanggan. Praktik manajemen tradisional yang menerapkan manajemen berdasarkan hasil bersifat inward-looking. Sedangkan organisasi dengan fokus pada pelanggan bersifat outward-looking. Unsur yang paling penting dalam pembentukan fokus pada pelanggan adalah interaksi antara karyawan dan pelanggan. 17 Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan dimana keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pela- yanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik. Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan merupakan faktor yang penting dalam mengembang- kan suatu sistem penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pelanggan, meminimalkan biaya dan waktu serta memaksimalkan dampak pelayanan terhadap populasi sasaran. Fokus utama semua usaha manajemen dalam TQM adalah kepuasan pelangan Tjiptono dan Diana, 2003. Kepuasan pelanggan adalah kekuatan yang mendorong organisasi untuk meningkatkan kinerja- nya; mewujudkannya setiap orang di dalam organisasi harus memandang perbaikan yang terus menerus ter- hadap produk atau jasa yang dihasilkan sebagai se- suatu yang normal dan mendorong organisasi untuk menginventarisasi data pelanggan, keluhan-keluhan pelanggan, dan standar mutu yang menjadi orientasi pelanggan Psychogios dan Priporas, 2007. 18 Menurut Sallis 2010: 57, 59 standar pelanggan: kepuasan pelanggan memenuhi kebutuhan pelanggan menyenangkan pelanggan. Dalam konsep mutu terpa- du pelanggan adalah raja. Peters dalam Sallis 2010: 57 berpendapat bahwa mutu yang didefinisikan oleh pelanggan jauh lebih penting dibandingkan harga dalam menentukan permintaan barang dan jasa. Peters menemukan kenyataan bahwa pelanggan akan selalu membayar lebih untuk mutu yang baik, tanpa menghiraukan tipe produknya. Pendapat lainnya adalah karyawan jauh lebih berenergi ketika mereka memiliki kesempatan untuk memberikan layanan yang bermutu. Menurut Sallis 2010: 6 manajemen pendidikan mutu terpadu berlandaskan pada kepuasan pelanggan sebagai sasaran utama. Pelanggan dapat dibedakan menjadi pelanggan dalam internal costumer dan pelanggan luar external costumer. Selanjutnya dikatakan bahwa dalam dunia pendidikan yang termasuk pelanggan dalam adalah pengelola institusi pendidikan itu sendiri, misalkan manajer, guru, staf, dan penyelenggara institusi. Sedangkan yang termasuk pelanggan luar adalah ma- syarakat, pemerintah dan dunia industri. Jadi suatu institusi pendidikan disebut bermutu apabila antara pelanggan internal dan eksternal telah terjalin kepuas- an atas jasa yang diberikan. 19 Nasution 2004b mengemukakan bahwa pada pendekatan TQM membedakan pelanggan menjadi dua, yaitu pelanggan internal dan pelanggan ekster- nal. Pelanggan internal adalah orang yang terlibat dan berpengaruh dalam menghasilkan produk dan jasa. Sedangkan pelanggan eksternal adalah orang yang memakai produk atau jasa akhir. Menurut Shipyard 1972 dalam TQM Tjiptono dan Diana, 2001: 113 Quality Function Deployment QFD fokus utamanya adalah melibatkan pelanggan pada proses pengembangan produk sedini mungkin karena pelanggan tidak akan puas dengan suatu produk meskipun suatu produk yang telah dihasilkan dengan sempurna bila mereka memang tidak meng- inginkan atau membutuhkannya. QFD menerjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan organisasi sehingga memungkinkan organisasi untuk mempriori- taskan kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan tersebut, memperbaiki proses hingga tercapai efektivitas maksimum. Hal ini merupakan praktik menuju perbaikan proses yang dapat memungkinkan organisasi untuk melampaui harapan pelanggannya. QFD terdiri atas beberapa aktivitas yaitu penja- baran persyaratan pelanggan kebutuhan akan kuali- tas; penjabaran karakteristik kualitas yang dapat di- ukur, penentuan hubungan antara kebutuhan kuali- 20 tas dan karakteristik, penetapan nilai-nilai berdasar- kan angka tertentu terhadap masing-masing karakter- istik kualitas. QFM memerlukan pengumpulan masuk- an dan umpan balik dari pelanggan. Informasi terse- but kemudian diterjemahkan ke dalam sekumpulan persyaratan pelanggan yang spesifik. Dengan demikian organisasi dapat mengetahui sejauh mana organisasi itu sendiri dan pesaingnya memenuhi kebutuhan pelanggan.

2.4 Kepuasan Layanan Pendidikan Guru dan Siswa

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Motivasi Kerja Guru dan Kepuasan Kerja Guru dengan Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Temanggung T2 942010036 BAB II

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Komite Sekolah di Sekolah Dasar Masehi Temanggung T2 942011046 BAB II

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Guru Wiyata Bhakti Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung T2 942011090 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Christian Entrepreneurship T2 912010027 BAB II

0 1 59

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepuasan Guru dan Siswa terhadap Pelaksanaan RSBI di SMAN 1 Temanggung

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepuasan Guru dan Siswa terhadap Pelaksanaan RSBI di SMAN 1 Temanggung T2 942009102 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepuasan Guru dan Siswa terhadap Pelaksanaan RSBI di SMAN 1 Temanggung T2 942009102 BAB IV

0 1 55

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepuasan Guru dan Siswa terhadap Pelaksanaan RSBI di SMAN 1 Temanggung T2 942009102 BAB V

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepuasan Guru dan Siswa terhadap Pelaksanaan RSBI di SMAN 1 Temanggung

0 0 107

T2__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru Sekolah Dasar Kabupaten Wonosobo T2 BAB II

0 1 27