35
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat
dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik
diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga
dunia yang cinta damai. Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat.
Pendidikan IPS pada dasarnya bertujuan untuk menjadikan manusia yang baik dalam kehidupannya.
Artinya manusia tidak mengalami kesulitan hidup dalam memenuhi berbagai macam kebutuhannya,
manusia bisa hidup secara harmonis dengan lingkungan dan ruang hidupnya, ia mempunyai
pengetahuan, sikap, dan kepedulian sosial yang tinggi di tengah-tengah kehidupan sosialnya, sangat
menghargai nilai-nilai agama, sejarah, budaya, sosial, politik, ekonomi dan lainnya, dan dengan nilai-nilai itu
menjadi pengarah dan pengendali sikap dan perilaku dalam kehidupannya. Akbar, 2010
7. Seni Budaya dan Keterampilan
BSNP 2005 merumuskan standar bahwa :
Pendidikan seni budaya dan keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik yang
harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
36
perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal,
interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan adversitas,
kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional. Bidang seni rupa, musik,
tari, dan keterampilan memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam
pendidikan seni dan keterampilan, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang
dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh
melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang
beragam.
Kadir 1973 menyatakan bahwa anak-anak berseni sekaligus bermain, sehingga anak merasa
senang karena tercurah segala gejolak jiwanya. Karena menurut Soehardjo 1974, seni membantu
pertumbuhan dan perkembangan anak, membantu perkembangan estetik, membantu menyempurnakan
kehidupan, meningkatkan pertumbuhan fisik, mental, estetika, membina imajinasi kreatif, memberi
sumbangan kearah pemecahan masalah, memberikan sumbangan perkembangan kepribadian. Demikian pula
dengan Irani 2009 menyatakan bahwa metode pembelajaran dan fasilitas di TK dapat
mengembangkan potensi fisik, sosial emosional,
37 kognitif, bahasa, kemandirian, agama, dan seni bagi
anak usia prasekolah untuk mempersiapkan anak masuk SD.
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
BSNP 2005 merumuskan standar bahwa :
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan
berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan
secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan memiliki sasaran
pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga, dan
kesehatan karena gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya
sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman. Pendidikan jasmani, olahraga,
dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan
motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai- nilai sikap – mental – emosional – sportivitas – spiritual
- sosial, serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.
38 Pembelajaran Penjaskes yang dilakukan dengan
keasyikkan yang menyenangkan enjoyment seperti dalam bentuk permainan dapat memotivasi anak didik
senang dan mampu belajar. Semiawan, 2008 Sejalan dengan Rusli 1993 yang menyatakan bahwa
penguasaan konsep-konsep pendidikan jasmani dan olahraga mendukung pencapaian prestasi belajar pada
bidang studi lainnya.
2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi