31
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi; 3
berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya; 4 berinteraksi dengan bangsa-
bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
Rahmawati 2003 menyatakan bahwa prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah
pengetahuan yang dicapai dan keterampilan yang dikembangkan dalam melestarikan nilai hukum dan
moral yang berakar pada budaya bangsa, dan mencerminkan pencapaian hasil belajar siswa. Menurut
Murdiono 2007, penananaman nilai moral sejak usia dini membawa pengaruh yang positif terhadap
perkembangan moral anak.
3. Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan alat berkomunikasi yang dipergunakan oleh setiap manusia. BSNP 2005
menyebutkan bahwa “pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis,
32 serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya
kesastraan manusia Indonesia.” Menurut Sawardi 1981, kemahiran dan
keterampilan berbahasa akan banyak membantu berhasilnya pengajaran mata pelajaran lain. Sardja
dalam Supriyadi, 2004 menemukan bahwa rendahnya tingkat kesiapan belajar membaca reading readiness
yang dimiliki oleh umumnya murid tanpa TK menyebabkan murid tanpa TK sering mengalami
kesulitan belajar membaca dibandingkan dengan murid yang melalui TK.
4. Matematika
BSNP 2005 merumuskan standar bahwa :
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Sekolah Dasar SD
untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki
kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Pendekatan pemecahan masalah merupakan
fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah
terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu
33
dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah,
dan menafsirkan solusinya.
Dalam mengembangkan kreativitas dan kompetensi siswa, maka guru hendaknya dapat
menyajikan pembelajaran yang efektif dan efesien, sesuai dengan kurikulum dan pola pikir siswa. Dalam
mengajarkan matematika, guru harus memahami bahwa kemampuan setiap siswa berbeda-beda, serta
tidak semua siswa menyenangi mata pelajaran matematika. Heruman, 2010 Oleh karena itu maka
menurut Apriana 2012, pengembangan dasar-dasar konsep matematika diharapkan telah diperkenalkan
kepada anak usia dini ketika menempuh pendidikan prasekolah. Fuller dalam Ekawati, 2011 menyebutkan
“Girls are less successful than boy son on mathematics achievement test”. Artinya anak laki-laki memiliki
prestasi matematika yang lebih baik daripada anak perempuan.
5. Ilmu Pengetahuan Alam IPA