51
Luas tanah DaratTegal Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari itu berjumlah 32.321 m
2
tiga puluh ribu tiga ratus dua puluh satu meter persegi yang tersebar dan terpencar di berbagai
tempat, antara lain di blok Kenari luas tanah sebesar 2.090 m
2
dua ribu semblan puluh meter persegi, PegambiranSigareng luas tanah sebesar 3.565
m
2
tiga ribu lima ratus enam puluh lima meter persegi, Sicengker luas tanah sebesar 11.580 m
2
sebelas ribu lima ratus delapan puluh meter persegi, Masjid,Madrasah dan makbaroh luas tanah sebesar 4.790 m
2
empat ribu tujuh ratus sembilan puluh, dan MusholaLanggar luas tanah sebesar 196 m
2
seratus Sembilan puluh enam meter persegi
c. Empang
Tabel 3.4 Luas Wakaf Empang
NO NO.
PERSIL BLOK
LUAS M
2
1. 172.C.298
PETIMBANG SAWAH LUHUR 7.140
2. 167.C.298
PETIMBANG SAWAH LUHUR 12.120
JUMLAH 19.260
Luas Empang Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari itu berjumlah 19.260 m
2
sembilan belas ribu dua ratus enam puluh meter persegi yang terdapat di blok Petimbang Sawah Luhur luas
52
empang yang pertama sebesar 7.140 m
2
tujuh ribu seratus empat puluh meter persegi dan yang kedua sebesar 12.120 m
2
dua belas ribu seratus dua puluh meter pesegi
Dari keterangan atau rincian sebagaimana disebutkan di atas, jumlah keseluruhan luas tanah sampai dengan priode tahun 2015 adalah 195.981 m
2
. Adapun harta benda wakaf berupa rumah tinggal yang berjumlah 10 unit.
53
BAB IV PENGELOLAAN DAN PENDAYAGUNAAN HARTA WAKAF
A. Pemahaman Nadzir Kesultanan Kenari Tentang Wakaf
Sejak dahulu praktek perwakafan di Indonesia sering dilakukan oleh masyarakat yang beragama Islam. Sekalipun pelaksanaan wakaf bersumber
dari ajaran Islam, namun seolah-olah wakaf merupakan kesepakatan para ahli hukum dan budaya bahwa perwakafan adalah sebuah masalah hukum adat di
Indonesia. Oleh karena itu masalah wakaf ini sangat erat kaitannya dengan adat di Indonesia, maka pelaksanaan wakaf itu disesuaikan dengan adat yang
berlaku, dengan tidak mengurangi nilai-nilai ajaran Islam yang terdapat dalam wakaf itu sendiri.
Menurut Undang-undang Nomor 41 tahun 2004, Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan
dikembangkan sesuai dengan peruntukannya. Dan tugas nadzir berdasarkan UU wakaf No. 41 Tahun 2004, yaitu:
49
1. Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf;
2. Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf seuai dengan tujuan,
fungsi, dan peruntukannya; 3.
Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf; dan
49
Dinamika Perwakafan di Indonesia dan Berbagai Belahan Dunia, Kementrian Agama R.I, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Jakarta:2013, hal. 78
53
54
4. Amanah juga merujuk pada syarat pemimipin termasuk di dalamnya
manajer paling tidak memiliki dua kriteria: al-qawi kuat, baik keterampilan intelektual, maupun emosional, seperti kuat menghadapi
resiko dan al-amin terpecaya, memiliki kemampuan dan etika manajerial
Wakaf Kenadziran Sultan Abul Mafahir Mahmud Abdul Qodir adalah sebuah amanah yang harus dijalankan, dipertahankan dan dilanjutkan oleh
masyarakat dari sultan serta menjaga kelestariannya untuk kepentingan masyarakat sekitar baik berupa tanah sawah, makam, masjid, madrasah dan
rumah tinggal.
50
Pemahaman nadzir juga menjadi salah satu permasalahan dalam dunia wakaf, kurang pahamnya nazhir tentang wakaf dan teknik-teknik
pengelolaan aset wakaf. Maka peran nazhir sangat menentukan berjalan atau tidaknya harta wakaf, karena peran nazhir adalah sebagai manajer yang
menentukan, mengendalikan perwakafan sehingga berdaya guna dan berhasil. Oleh karena itu, nadzir sebagai pihak yang berkewajiban mengawasi
dan memelihara harta wakaf, tidak boleh menjual, menggadaikan, mewariskan dan menghibahkan. Sehingga dengan demikian, keberadaan harta
benda wakaf dapat dikelola dan diberdayakan secara maksimal untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat banyak yang bisa dipertanggung
jawabkan secara moral dan hukum Allah.
50
Hasil wawancara, dengan Anis Fuad , Sekretaris Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafakhir Mahhmud Abdul Qodir Kenari Kenari 14 Juni 2015
55
Untuk optimalisasi wakaf produktif, dibutuhkan adanya nadzir yang profesional. Dalam hal ini, perlu adanya pembinaan nadzir sehingga dapat
mengembangkan wakaf seoptimal mungkin. Dalam Undang-Undang 41 Tahun 2004 tentang wakaf diamanatkan perlunya dibentuk Badan Wakaf
Indonesia. Salah satu tugas dan wewenangnya adalah melakukan pembinaan terhadap nadzir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf.
Salah satu tujuan Badan Wakaf Indonesia adalah untuk memajukan dan mengembangkan perwakafan nasional. Pembinaan itu adalah bagaimana
membentuk nadzir profesional. Nadzir dan lembaga pengelola wakaf sebagai ujung tombak pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf. Kualitas
nadzir di Indonesia selalu dimotivasi dalam rangka melakukan pembenahan, baik menyangkut kemampuan manajerial maupun skill individu yang sangat
menentukan dalam pemberdayaan wakaf.
B. Mekanisme Pengelolaan Tanah Wakaf di Yayasan Kenadziran Sultan
Abul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari
Sebagaimana data yang telah penulis dapat, berdasarkan hasil musyawarah kepengurusan Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafahir
Mahmud Abdul Qodir Kenari, hari Ahad pada tanggal 08 Maret 2015, pengeurus Kenadzira sepakat dan menyetujui untuk dibuatkan SK
Kelembagaan sebelumnya adalah SK perorangan yang diangkat berdasarkan
56
Surat Pengesahan Nazhir Nomor: W53337XTahun 1994 tanggal 18 Oktober 1994, telah habis masa baktinya, hal ini kami tuangkan dalam hasil
musyawarah para pengurus kenadziran dan kemasjidan Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafahir Mahmud Abdul Qodir
Kenari telah terdaftar di Badan Wakaf Indonesia sebagai Nadzir pada 10 februari 2015, dengan nomor pendaftaran : 36.73.1.1.00002. hal tersebut
berdasarkan UU No. 41 tahun 2004. Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafahir Mahmud Abdul Qodir
Kenari merupaka nadzir yang berbentuk badan hukum, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004. Maka, sesuai dengan Undang-
Undang tersebut Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari merupakan badan hukum yang bergerak di bidang sosial,
pendidikan, kemasyarakatan dan atau keagamaan Islam. Tanah wakaf di Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafahir Mahmud
Abdul Qodir Kenari semua adalah peninggalan dari Sultan Abul Mafahir itu sendiri, dalam pengelolaan harta wakaf yang di wakafkan oleh sultan maka
Yayasan memeliki skema dalam pengelolaan.
51
Mekanisme pengelolaan tanah wakaf sawah Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Qodir Kenari melalui beberapa tahapan
yang dapat digambarkan ssebagai berikut:
51
Hasil wawancara, dengan Anis Fuad, Sekretaris Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Qodir Kenari Kenari 14 Juni 2015