Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 dipermukaan serta diakui secara legal, ditandai dengan munculnya Undang- undang No. 41 tahun 2004. Nadzir pun dituntut untuk lebih serius dan professional dalam menjalankan tugasnya. 10 Wakaf produtif adalah harta benda atau pokok tetap yang di wakafkan untuk dipergunakan dalam kegiatan produksi dan hasilnya di salurkan sesuai dengan tujuan wakaf. 11 Menurut Undang-Undang ini secara surat telah memebagi harta benda wakaf kepada benda wakaf bergerak dan tidak bergerak. Benda tidak bergerak meliputi tanah, bangunan, tanaman, satuan rumah susun dll. Sedangkan benda wakaf bergerak meliputi uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak atas kekayaan intelektual, hak sewa dll. 12 Sebagaimana telah dikemukakan bahwa pengelolaan suatu perwakafan tidak dapat dipisahkan dari keberadaan nadzir .hal ini disebabkan karena berkembang tidaknya harta benda wakaf, salah satu diantaranya sangat tergantung pada nadzir wakaf. Walaupun para mujtahid tidak menjadikan Nadzir sebagai salah satu rukun wakaf, namun para Ulama sepakat bahwa Wakif harus menunjuk nadzir wakaf. Mengingat pentingnya nadzir dalam pengelolaan wakaf maka Indonesia, nadzir di tetapkan sebagai dasar pokok perwakafan. Pengangkatan nadzir ini tampaknya ditunjukan agar harta wakaf itu tidak sia-sia. Sebagaimana telah di sebutkan nadzir adalah orang yang diserahi tugas untuk 10 Muhammad Syafi‟I Antonio, “pengelolaan wakaf secara Produktif”, dalam Achmad Djunaidi dan Thobieb. Menuju Era Wakaf Produktif.Jakarta : Mitra Abadi press, h. V 11 Muhammad Faisal Sultoni,” Strategi Pengembngan Wakaf Produktif an Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining ”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif HIdayatullah Jakarta, 2013, h.26 12 http:wakafproduktif.orgpengertian-wakaf-peoduktif diakses pada tanggal 24 Oktober 2014 5 mengurus dan memelihara benda wakaf. 13 Nadzir pengelola wakaf mulai mengalami perubahan, meskipun masih banyak yang mengelola wakaf secara tradisional konsumtif tetapi sudah dapat dilihat juga banyak lembaga yang mengelola wakaf secara professional sehingga harta wakaf lebih produktif. Menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 Nadzir tidak hanya berbentuk perorangan, tetapi juga berbentuk organisasi atau badan hukum dengan memenuhi persyaratan tertentu. 14 Salah satu contoh praktek wakaf yang ada, yaitu di Kampung Kenari Serang Banten tepatnya di Yayasan Kenadziran Sultan Abdul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari. Penulis memilih Kampung Kenari sebagai objek penelitian karena berbagai alasan, yang paling utama adalah karena secara kuantitas tanah wakaf yang ada di Kampung Kenari cukup besar 195.981 m 2 . Terdiri dari tanah sawah sebesar 144.400 m 2 , TegalDarat sebesar 32.321 m 2 , dan Empang sebesar 19.260 m 2 . Namun, memang dari jumlah tanah wakaf tersebut mayoritas tanah sawah yang ada di Kampung Kenari dalam peruntukan hasil pengelolaan lebih banyak untuk kegiatan-kegiatan peribadatan dan belum secara Produktif. Berdasarkan keterangan yang telah diuraikan di atas, perlu dilakukan penelitian secara teoritis dan praktis untuk mengkaji lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis akan mengangkatnya menjadi sebuah karya ilmiah skripsi yang berjudul “PRAKTEK WAKAF DI KAMPUNG KENARI SERANG 13 Departemen Agama, Pedoman pengelolaan dan pengembangan wakaf , jakata:Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islama, 2006 , h. 99 14 Undang –undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. 6 BANTEN Yayasan Kenadziran Sultan Abdul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari ”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian skripsi ini tidak meluas serta menjaga kemungkinan penyimpangan dalam penelitian skripsi ini, maka penulisan ini, penulis memfokuskan dan membatasi masalah yang dikaji, yaitu sebagai berikut: a. Ruang lingkup : Praktek Wakaf Di Kampung Kenari Serang Banten Yayasan Kenadziran Sultan Abdul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari b. Objek : Yayasan Kenadziran Sultan Abdul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari c. Tempat dan waktu : Kenari Serang Banten, Tahun 2015

2. Perumusan Masalah

Selanjutnya, untuk mempermudah pembahasan, maka penulis memberikan batasan-batasan penelitian yaitu: a. Bagaimana Pemahaman Nadzir kesultanan kenari tentang wakaf? b. Bagaimana mekanisme pengelolaan tanah wakaf di Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari? c. Bagaimana pengaruh pengelolaan tanah wakaf terhadap ekonomi masyarakat? 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman Nadzir kesultanan Kenari tentang Wakaf. b. Untuk menggambarkan Mekanisme Pengelolaan Wakaf Di Yayasan Kesultanan Kenari Serang Banten. c. Untuk membuktikan pengaruh pengelolaan tanah wakaf yayasan kesultanan kenari terhadap ekonomi masyarakat. 2. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan manfaat bagi pihak-pihak terkait, yaitu sebagai berikut: a. Bagi Penulis Penelitian ini sangat bernilai untuk menambah dan memperluas wawasan atau ilmu pengetahuan di bidang ekonomi syariah khususnya yang berhubungan dengan Manajemen Pengelolaan Wakaf. b. Bagi Institusi Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan wacana pemikiran kepada praktisi wakaf sebagai acuan dalam mengetahui Manajemen Pengelolaan Wakaf agar menghasilkan dampak positif terhadap masalah kemiskinan yang dihadapi Indonesia. 8 c. Bagi Program Studi Muamalat Diharapkan penelitian ini dapat memperkaya khazanah pengetahuan, melengkapi, dan memberikan informasi yang berharga mengenai Manajemen pengelolaan tanah wakaf. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang ingin membahas mengenai Manajemen Pengelolaan Wakaf.

D. Review Studi Terdahulu

Dari hasil pengamatan dan pengkajian yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber kepustakaan yang terkait dengan permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini, penulis menemukan beberapa literatur yang membahas tentang pengukuran tingkat efisiensi, di antaranya: Tabel 1.1 Ringkasan Review Studi Terdahulu No Aspek Perbandingan Studi Terdahulu Skripsi 1. a. Judul Didin Najmudin, Strategi pengelolaan tanah wakaf di desa Babakan Ciseeng – Bogor. Praktek Wakaf Di Kampung Kenari Serang Banten Yayasan Kenadziran Sultan Abdul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari b. Pendekatan Teori Menggunakan teori tinjauan pustaka Menggunakan teori tinjauan pustaka 9 Strategi pengelolaan tanah wakaf. Manajemen Pengelolaan Tanah Wakaf. c. Fokus Pembahasan terfokus pada Strategi pengelolaan tanah wakaf di Desa Babakan – Ciseeng Bogor. Pembahasan terfokus pada Praktek Wakaf Pengelolaan Tanah Wakaf Di Yayasan Kenadziran Sultan Abdul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari d. Metode Penelitian Menggunakan metode penelitian kualitatif pengambilan data penelitian kepustakaan dan lapangan. Menggunakan metode penelitian kualitatif dan penelitian lapangan Field Research e. Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada tahun 2011 pada Desa Babakan – Ciseeng Bogor. Penelitian dilakukan di Di Desa Kenari Serang Banten Yayasan Kenadziran Sultan Abdul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari 2. a. Judul Samsudin, Peranan Nadzir Dalam Pengelolaan dan Pengembangan Tanah Wakaf Pada Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa. Praktek Wakaf Di Kenari Kenari Serang Banten Yayasan Kenadziran Sultan Abdul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari