Dasar – dasar Pengelolaan Wakaf dalam fiqih

38 panjang lebar, baik nazhir asli maupun representatifnya. Diantara hukum- hukum adalah sebagai berikut: a. Syarat-syarat nazhir, yaitu Islam, berakal, baligh, adil, amanah, dan kompeten. Patut dituturkan disini bahwa para ulama klasik menyebutkan syarat- syarat ini bagi seseorang yang mengurusi pengelolaan, terutama pengelolaan keuangan publik seperti pegawai baitul maal atau pengelolaan zakat. Begitu pula pengelolaan wakaf. Dengan demikian mereka telah mendahului para pakar manajemen modern yang menepatkan tiga standard kompetensi pegawai, yaitu: 1. Standard personal, yaitu kemampuan untuk melakukan suatu tindakan serta percaya diri. Ini tersirat pada syarat baligh dan berakal. 2. Standard profesi, yaitu strata pendidikan dan pengalaman kerja. Ini diungkspksn dengan syarat kompeten. 3. Standard etis. Standard etis terpenting dalam bidang keuangan adalah amanah dan adil. b. Kewajiban Nazhir wakaf Para ulama membagi kewajiban nazhir menjadi tiga. 1. Yang wajib dikerjakan oleh nazhir, yaitu memproduktifkan wakaf, melaksanakan syarat-syarat wakif, dan mempertahankan hak-hak wakaf. 39 2. Yang boleh dikerjakan oleh nazhir, yaitu prosedur-prosedur atau kebijakan-kebijakan yang bisa mewujudkan kemaslahatan bagi harta benda wakaf dan mauquf’alaih seperti memilih pola investasi yang paling baik. 3. Yang tidak boleh dikerjakan oleh nazhir, yaitu tindakan- tindakan apapun yang membahayakan eksistensi wakaf maupun mauquf’alaih, khususnya menggadaikan harta benda wakaf atau meminjamkan. c. Gaji nazhir, yakni imbalan pengelolaan wakaf Menurut pendapat mayoritas ulama, gaji nazhir ditaksir sepadan dengan gaji yang berlaku di wilayah setempat. Penetuannya bisa berdasarkan kesepakatan anatar wakif dan nazhir atau ditentukan oleh pemerintah. Gaji nazhir diambil dari penghasilan dan pemasukan wakaf. 5. Dasar kelima, Jenis-jenis wakaf khairi Terdapat beberapa pembagian yang mempengaruhi bentuk pengelolaan wakaf, yaitu: a. Wakaf yang penghasilannya disalurkan kepada pihak-pihak tertentu seperti lahan pertanian, gedung perkantoran, uang, atau harta benda lainnya. 40 b. Wakaf yang tidak menghasilkan pemasukan seperti masjid. Masjid mendapatkan pemasukan dari baitul maal atau dari sumbangan para dermawan. Wakaf ini dikelola sebagai institusi non-profit. c. Wakaf yang hasil pengelolaannya disalurkan ke lembaga lain seperti sekolah dan rumah sakit.wakaf jenis ini memerlukan manajemen khusus di samping manajemen investasi untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dan permasalahan-permasalahan yang muncul. 40 40 Badan Wakaf Indonesia, Manajemen Wakaf Di Era Modern. Badan wakaf Indonesia. Cet-1 jakarta 2013, h.16-24 41 BAB III GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Kesultanan

Pada tahun 1580 Sultan Maulana Yusuf wafat, kemudian digantikan anaknya Maulana Muhammad Kanjeng Ratu Banten Surosowan yang memerintah sejak tahun 1580 hingga tahun 1596. Maulana Muhammad mencoba menguasai Palembang tahun 1596 sebagai bagian dari usaha Banten dalam mempersempit gerakan Portugal di nusantara, namun gagal karena ia meninggal dalam penaklukkan tersebut. Maulana Muhammad meninggal dalam usia muda, kurang lebih 25 tahun dengan meninggalkan seorang putra berusia lima bulan dari permaisuri Ratu Wanagiri, putri dari Mangkubumi. Anak ini menggantikan pemerintahan Maulana Muhammad. Namun sehubungan dengan usia Sultan Abul Mufakhir Mahmud Abdul kadir anak Sultan Muhammad masih sangat muda, maka untuk menjalankan pemerintahan ditunjuk Mangkubumi Jayanagara. Pada masa pemerintahannya banyak kemajuan di bidang perdagangan, dan untuk pertama kalinya kapal dagang Belanda mendarat di Pelabuhan Banten Namun pada masa tersebut terjadi konflik diantara anggota keluarga kerajaan yang hendak merebut tahta kerajaan karena usia Sultan masih sangat muda. Barulah pada tanggal 16 November 1624 Sultan Abul Mufakhir Mahmud Abdul Qadir Kenari memerintah Banten. Beliau menjadi raja 41 42 pertama di Pulau Jawa yang mengambil gelar Sultan pada tahun 1638 dengan nama Arab Abu al-Mafakhir Mahmud Abdul Qadir. Masa pemerintahan Sultan Abu Al-Mafakhir Mahmud Abdul Qadir penuh dengan ketegangan antara Banten dan Belanda. Banyak terjadi pertempuran- pertempuran kecil antara pihak Banten dan Belanda. Pada tanggal 10 Maret 1651, Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdul Qadir meninggal dunia dan dimakamkan di Kampung Kenari. 41

B. Sejarah Kampung Kenari

42 Kampung Kenari adalah sebuah kampung yang terletak di Jl. Raya Banten Lama Km 5 Desa Kasunyatan Kecamatan Kasemen Kabupaten Serang Provinsi Banten. Pada waktu Raden Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati orang tua dari Maulana Hassanudin Banten dateng ke daerah Banten dia singgah di Kampung Kenari sekitar pada tahun 1500 M. Ketika Maulana Hassanudin diutus pertama ke Banten datang ke Kampung Kenari terlebih dahulu sekitar pada tahun 1550 M. Maka salah satu sejarah tersebut nama K ampung Kenari berasal dari kata “Kenali” pertama kali mengenali daerah Banten. Dari sumber lain nama Kampung Kenari diambil dari sebuah pohon kuno yang besar bernama “Pohon Kenari” yang diberi nama oleh Sultan Abul Mafakhir Mahmud Abdul Qodir karena melihat 41 httpblog-ipah.blogspot.co.id201205sejarah-kerajaan-banten.html diakses pada tanggal 23 juli 2015 jam 13.30 WIB 42 httpsejarahkenari.blogspot.co.id diakses pada tanggal 23 juli 2015 jam 13.30 WIB 43 pohon yang besar dan untuk tempat berteduh masyarakat Kampung Kenari supaya hidup dalam kedamaian, kemakmuran dan kesejahteraan, kokoh dan kuat seperti pohon Kenari.

C. Letak Geografis

43 Kampung Kenari adalah sebuah kampung yang terletak di Desa Kasunyatan Kecamatan Kasemen Kabupaten Serang Provinsi Banten Adapun batas-batas Kampung Kenari adalah sebagai berikut: Sebelah Utara : dikelilingi tanah sawah Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Kasemen Kecamatan Kasemen Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Margasana Kecamatan Kasemen Sebelah Timur : dipisahkan oleh kali Cibanten Bentuk wilayah dataran rendah, dikelilingi oleh tanah sawah 3 km jaraknya dari sebelah Selatan dari Desa Banten dan 10 km jaraknya dari sebelah Utara Kota Serang 43 Hasil wawancara, dengan Anis Fuad, Sekretaris Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafakhir Mahhmud Abdul Qodir Kenari Kenari 14 Juni 2015 44

D. Keadaan Demografi

44 Dengan wilayah yang cukup luas, wilayah administrasi Kampung Kenari terdiri dua Rt, yaitu Rt. 013 dan Rt. 014. Jumlah penduduk Kampung Kenari yaitu sebanyak 1.273 jiwa dengan perbandingan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 678 jiwa, dan penduduk perempuan 595 jiwa, dan terbagi menjadi 322 KK. Jumlah penduduk ini merupakan yang terbesar di Desa Kasunyatan. Mayoritas penduduk Kampung Kenari adalah pemeluk agama Islam, tak terjauh dari kenari juga terdapat Pondok Pesantren Al-Muawammah dan melihat data diatas sangat berpotensial dalam pengembangan ekonomi syariah di Kampung Kenari. Penduduk kampung kenari pada umumnya paling banyak adalah SMA sekitar 55, lulus SMP 15 lulusan SD 10tidak sekolah 15 perguruan tinggi 5 dan yang tidak melanjutkan kejenjang selanjutnya kebanyakan dari masyarakat kampung kenari adalah melanjutkan ke pesantren. Karena para orang tua berfikir bahwa pendidikan agama lebih penting Perekonomian kampung Kenari adalah pertanian karena sesuai dengan kekayaan yang ditinggalkan oleh sultan atau disebut juga dengan wakaf yang 44 Hasil wawancara, dengan Anis Fuad, Sekretaris Yayasan Kenadziran Sultan Abul Mafakhir Mahhmud Abdul Qodir Kenari Kenari 14 Juni 2015