PengelolaandanPendayagunaanHartaWakaf PENUTUP Praktek Wakaf Di Kampung Kenari Serang-Banten (Yayasan Kenadziran Sultan Abdul Mafahir Mahmud Abdul Qodir Kenari)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perwakafan atau wakaf merupakan pranata dalam keagamaan Islam yang sudah mapan. Dalam hukum Islam, wakaf tersebut termasuk kedalam kategori ibadah kemasyarakatan ibadah ijtima‟iyyah. 1 Wakaf berasal dari bahasa Arab, waqf jamaknya auqaf, menyerahkan harta milik dengan penuh keikhlasan dedikasi dan pengabdian, yaitu berupa penyerahan sesuatu pada saatu lembaga Islam, dengan menahan benda itu. 2 Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syariah. 3 Wakaf juga merupakan salah satu sumber dana sosial potensial yang erat kaitannya dengan kesejahteraan umat disamping Zakat, Infak dan Shadakah. 4 Kemiskinan adalah sebuah masalah dari sekian banyak masalah yang ada di negeri ini. Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah dan elemen masyarakat 1 Direktorat Permberdayaan Wakaf, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia,Jakarta, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam :2006 h.1 2 Abdul Halim, Hukum Perwakafan di Indonesia, Ciputat:Ciputat Press, 2005,h.7 3 Undang –undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. 4 http:anget-team.blogspot.com201205lembaga-keuangan-wakaf-dan-wakaf-tunai.html diakses pada tanggal 23 Oktober 2014 2 agar masalah kemiskinan di negeri ini bisa teratasi. Ada upaya yang berhasil, ada pula yang tidak berhasil. Namun demikian, upaya tersebut patut untuk diapresiasi karena ada suatu kemauan untuk menjalankan amanah konstitusi yang tercantum dalam Pasal 34 ayat 1 UUD 1945, yaitu: “Fakir miskin dan anak- anak terlantar dipelihara oleh negara.” Kemauan dan upaya untuk menanggulangi masalah kemiskinan di negeri ini harus terus diperkuat. Pasalnya penanggulangan masalah kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi negeri ini. Kemiskinan masih menjadi masalah utama bangsa Indonesia dalam lima tahun terakhir ini yang harus diselesaikan oleh negara Kompas, 11 April 2011. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2010 adalah 31, 02 juta. 5 Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan.Islam sebagai agama wahyu telah memberikan solusi ekonomi dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Salah satunya ialah melalui wakaf. Wakaf adalah salah satu instrumen ekonomi Islam yang sangat unik dan khas serta tidak dimiliki oleh sistem ekonomi yang lain. 6 Islam memiliki konsep pemberdayaan ekonomi umat, yaitu dengan memaksimalkan peran lembaga pemberdayaan ekonomi umat seperti wakaf dan 5 rafiqatul-hanniah.blogspot.com201206wakaf-mengatasi-kemiskinan.htmldiaksespada tanggal 23 Oktober 2014. 6 m.riaupos.co3864-daerah-wakaf,-solusi-tekan-angka-kemiskinan.html diakses pada tanggal 23 Oktober 2014. 3 zakat. Sebetulnya kalau wakaf dikelola secara baik, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Selama ini, peruntukan wakaf di Indonesia kurang mengarah pada pemberdayaan ekonomi umat, cenderung terbatas hanya untuk kepentingan kegiatan ibadah, pendidikan, dan pemakaman semata, kurang mengarah pada pengelolaan wakaf produktif. Beban ekonomi yang dihadapi bangsa saat ini, seperti tingginya tingkat kemiskinan dapat dipecahkan secara mendasar dan menyeluruh melalui pengelolaan wakaf dalam ruang lingkup yang lebih luas yakni pengelolaan wakaf produktif. 7 Merujuk pada data Departemen Agama Depag RI, jumlah tanah wakaf di Indonesia mencapai 2.686.536.656,68 meter persegi atau sekitar 268,653,67 hektar ha yang tersebar di 366,595 lokasi di seluruh Indonesia. 8 Mayoritas asset wakaf itu terwujud fasilitas sosial yang tidak mendatangkan keuntungan. Bahkan untuk oprasional asset-asset wakaf tersebut agar tetap kekal kamanfaatannya justru disubsidi dari anggaran infak dan sedekah umat Islam. Kondisi ini merupakan tantangan bagi umat Islam Indonesia untuk mengubah asset wakaf dari tidak produktif menjadi produktif. Tujuannya agar harta wakaf dapat membantu mensejahterakan umat Islam. 9 Seiring berjalannya perkembangan tersebut, maka pemerintah pun mulai serius dalam pengembangan wakaf dan istilah wakaf produktif pun muncul 7 http:rozalinda.wordpress.com20100504perkembangan-perwakafan-di-indonesiadiakses pada tanggal 23 Oktober 2014 8 http:affgani.wordpress.comekonomi-islamwakaf-memberdayakan-umat, di akses pada tanggal 22 oktober 2014 9 Ismail A. said. 2013. The Power Of Wakaf. Ciputat:2013 h: 23 4 dipermukaan serta diakui secara legal, ditandai dengan munculnya Undang- undang No. 41 tahun 2004. Nadzir pun dituntut untuk lebih serius dan professional dalam menjalankan tugasnya. 10 Wakaf produtif adalah harta benda atau pokok tetap yang di wakafkan untuk dipergunakan dalam kegiatan produksi dan hasilnya di salurkan sesuai dengan tujuan wakaf. 11 Menurut Undang-Undang ini secara surat telah memebagi harta benda wakaf kepada benda wakaf bergerak dan tidak bergerak. Benda tidak bergerak meliputi tanah, bangunan, tanaman, satuan rumah susun dll. Sedangkan benda wakaf bergerak meliputi uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan, hak atas kekayaan intelektual, hak sewa dll. 12 Sebagaimana telah dikemukakan bahwa pengelolaan suatu perwakafan tidak dapat dipisahkan dari keberadaan nadzir .hal ini disebabkan karena berkembang tidaknya harta benda wakaf, salah satu diantaranya sangat tergantung pada nadzir wakaf. Walaupun para mujtahid tidak menjadikan Nadzir sebagai salah satu rukun wakaf, namun para Ulama sepakat bahwa Wakif harus menunjuk nadzir wakaf. Mengingat pentingnya nadzir dalam pengelolaan wakaf maka Indonesia, nadzir di tetapkan sebagai dasar pokok perwakafan. Pengangkatan nadzir ini tampaknya ditunjukan agar harta wakaf itu tidak sia-sia. Sebagaimana telah di sebutkan nadzir adalah orang yang diserahi tugas untuk 10 Muhammad Syafi‟I Antonio, “pengelolaan wakaf secara Produktif”, dalam Achmad Djunaidi dan Thobieb. Menuju Era Wakaf Produktif.Jakarta : Mitra Abadi press, h. V 11 Muhammad Faisal Sultoni,” Strategi Pengembngan Wakaf Produktif an Pengaruhnya Terhadap Perekonomian Pondok Pesantren Darunnajah 2 Cipining ”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif HIdayatullah Jakarta, 2013, h.26 12 http:wakafproduktif.orgpengertian-wakaf-peoduktif diakses pada tanggal 24 Oktober 2014