ajaran Islam yang mencakup segenap aspek kehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
3
Pada zaman Rasulullah SAW, proses penyampaian dakwah banyak dilakukan melalui dakwah bil-lisan ucapan dan dakwah bil-hal
perbuatan. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini, dakwah bil- qalam atau dakwah melalui media cetak juga begitu efektif.
Dalam perkembangannya telah muncul dakwah melalui berbagai metode dan berbagai cara. Semua itu dilakukan oleh para da
’i untuk mengajak umat ke jalan yang lurus, yakni jalan yang diridhoi oleh Allah
SWT. Merupakan suatu keharusan bagi juru dakwah agar tidak menempuh jalan yang bertentangan dengan dakwah di dalam menyiarkan dakwah itu,
misalnya dengan cara perdebatan yang biasa digunakan orang sejak dahulu sebagai cara yang berhasil untuk tabligh dakwah Islam, sehingga
disusunlah kitab-kitab yang menjelaskan prinsip-prinsip, dasar-dasar dan kaidah-kaidahnya.
4
Snada merupakan sebuah grup nasyid yang sudah cukup lama eksis di tanah air. Grup nasyid yang sekarang beranggotakan 5 orang personil
ini terbentuk pada tahun 1991 dan merupakan pencetus pionir dari grup- grup nasyid di Indonesia. Sampai saat ini, Snada sudah merilis video klip
3
Abd. Rosyad Shaleh, Manajemen Da’wah Islam, Jakarta: Bulan bintang, 1993, Cet.
Ke-3, h. 1.
4
Amin Ahsan Ishlalahi, Metode Dakwah Menuju Jalan Allah, Jakarta: PT. Litera Antarnusa, 1985, Cet. Ke-1, h.72-73.
sebanyak hampir 25 buah. Termasuk di dalamnya, video klip Demi Matahari.
Video klip Demi Matahari karya Snada yang berusaha memvisualisasikan makna surat As-Syams dari ayat 1-10 ini dikemas
secara sederhana. Video klip yang dimana Snada berperan sebagai aktor utamanya, juga ingin mencoba ikut berkontribusi dalam kegiatan
berdakwah melalui video klip. Dakwah dan seni pada hakekatnya merupakan upaya untuk
mempengaruhi seseorang dalam bertindak dan berperilaku. Melalui keduanya diharapkan dapat mengubah kepribadian baik secara individu
maupun kolektif. Dalam berdakwah terdapat banyak metode yang dipilih, karena berdakwah tidak hanya berlangsung di atas mimbar, artinya da
’i berceramah di depan audience sementara audience hanya mendengarkan
saja, melainkan banyak cara yang dapat ditempuh diantaranya melalui media, yakni melalui sebuah video klip.
Berdasarkan latarbelakang di atas, penulis termotivasi dan berangkat untuk menulis skripsi dengan mengangkat sebuah judul:
“Analisis Semiotik Pesan Dakwah dalam Video Klip Demi Matahari Karya Snada
”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah Berdasarkan judul dan latar belakang masalah, penelitian ini
dibatasi hanya pada video klip Demi Matahari karya Snada. 2. Perumusan Masalah
Mengacu pada batasan masalah, maka perumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana makna ikon dalam video klip Demi Matahari karya
Snada? 2. Bagaimana makna indeks dalam video klip Demi Matahari karya
Snada? 3. Bagaimana makna simbol dalam video klip Demi Matahari karya
Snada? 4. Apa pesan dakwah yang terkandung dalam video klip Demi
Matahari karya Snada?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan diatas, maka ada
beberapa tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu: a. Untuk mengetahui makna ikon dalam video klip Demi
Matahari karya Snada. b. Untuk mengetahui makna indeks dalam video klip Demi
Matahari karya Snada.
c. Untuk mengetahui makna simbol dalam video klip Demi Matahari karya Snada.
d. Untuk mengetahui pesan dakwah yang terkandung dalam video klip Demi Matahari karya Snada.
2. Manfaat Penelitian a. Manfaat
Akademis. Penelitian
ini diharapkan
dapat memberikan tambahan referensi khususnya dalam kajian
pembuatan video klip sebuah grup musik yang tidak hanya semata-mata untuk dinikmati saja namun juga bisa memiliki
sisi atau nilai dakwah Islam.
b. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan kontribusi bagi pekerja media. Bagi penulis,
penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengetahuan tentang analisis semiotik yang terkandung dalam video klip
tersebut. Sedangkan untuk para pembaca dan masyarakat diharapkan penelitian ini dapat memberi pelajaran untuk
senantiasa mengerjakan amal kebaikan dan menjauhi
keburukan atas segala apa yang dilarang oleh Allah. D. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian: konstruktivisme Paradigma
konsktruktivis, yaitu
paradigma yang
hampir merupakan antithesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan
objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan.
Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful action melalui pengamatan langsung dan terperinci
terhadap pelaku
sosial yang
bersangkutan menciptakan
dan memeliharamengelola dunia sosial mereka.
5
2. Pendekatan Penelitian: kualitatif Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang tidak menggunakan data-data statistik dan jenis penelitiannya adalah analisis deskriptif seperti yang di definisikan oleh
Jalaludin Rachmat sebagai metode yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan. Penelitian
deskriptif timbul karena adanya suatu peristiwa yang menarik perhatian peneliti namun berum ada kerangka teoritis yang menjelaskannya.
6
3. Metode Penelitian: Semiotika Charles Sanders Peirce Analisis semiotika yang digunakan dalam penelitian ini mengacu
pada teori semiotik Charles Sanders Peirce melalui tanda-tanda yang dimaknai olehnya sebagai ikon, indeks dan simbol. Menurut Lofland,
sumber utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan yang lainnya.
7
5
Dedy N. Hidayat, Paradigma dan Metodologi Penelitian Sosial Empirik Klasik, Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia, 2003, h.3.
6
Jalaludin Rachmat, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, h. 24-25.
7
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, edisi revisi, 2007, h.4.