Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125
Selain itu, dapat dihitung juga rata - rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai dari setiap
workcenter. Faktor ini dapat menjadi pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan penggunaan
workcenter supaya lebih efektif. Rata - rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai dapat dicari dengan rumus berikut:
rata−rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai=Kapasitas tersedia−kebutu h an kapasitas
Berikut ini merupakan tingkat utilitas dan rata - rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai untuk setiap jenis
workcenter:
Tabel 42 Tingkat Utilitas dan Rata-rata Kapasitas yang Tersedia
WC Average
Available Capacity
Rata - rata Kapasitas
Tingk at
1 1931515.441
2377824 446308.5594
81
2 1971212.273
2683718.4 712506.1265
73
3 1383660.082
1883736 500075.9185
73
4 717375.8
3106944 2389568.2
23
5 670050.6947
1886016 1215965.305
36
6 394148.7639
2171244 1777095.236
18
7 3002571.658
3832012.8 829441.142
78
8 197004.3382
1508078.4 1311074.062
13 Dari hasil diatas, kita dapat menganalisis penggunaan setiap
workcenter: 1.
Workcenter 1 merupakan workcenter dengan tingkat utilitas tertinggi yaitu 81. Penggunaan
workcenter 1 dapat ditingkatkan lagi sebanyak 19 atau 446308.5594 menit.
2. Workcenter 2, 3, dan 7 merupakan workcenter dengan tingkat utilitas yang cukup tinggi
dibandingkan workcenter lain, yaitu berturut – turut 72, 73, dan 78. Workcenter –
workcenter ini masih bisa menanggung kebutuhan lebih banyak lagi, yaitu berturut – turut 712506.1265 menit, 500075.9185 menit, dan 829441.142 menit. Namun, apabila
perusahaan ingin menghemat biaya, maka perusahaan dapat memutuskan untuk mengurangi jumlah dari setiap jenis
workcenter ini sesuai dengan persentase utilias yang dibutuhkan. Dengan demikian, meskipun kapasitasnya akan berkurang,
workcenter tetap bisa memenuhi kebutuhan. 3.
Workcenter 4, 5, 6, dan 8 memiliki tingkat utilitas yang sangat rendah, yaitu berturut – turut 23, 36, 18, dan 13.
Workcenter - workcenter ini akan memiliki waktu idle yang sangat tinggi sehingga penggunaannya menjadi tidak efektif. Dengan demikian,
sebaiknya perusahaan mengurangi jumlah dari setiap jenis workcenter, agar tidak ada
biaya yang terbuang dengan sia – sia. Selain itu, perusahaan juga dapat mendayagunakan keempat
workcenter ini untuk memproduksi produk lain yang memiliki nilai jual.
3.3 Analisis Hasil Validasi dengan Menggunakan CRP
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada bab pengolahan data, berikut merupakan gambaran umum mengenai kebutuhan kapasitas maksimum yang dibutuhkan dan
kapasitas yang masih dapat dipergunakan pada workstation 1 hingga workstation 8. Pada
setiap workstation yang dipergunakan dapat dilihat pada grafik bahwa kapasitas maksimum
55 57
13410020 13410025 13410049 13410081 13410109
Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125
yang dibutuhkan ternyata masih lebih kecil nilainya dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia.
Object 97
Gambar 22 Perbandingan Kebutuhan dengan Kapasitas yang Tersedia
Hal ini menunjukkan bahwa, pada sistem yang diamati, kapasitas produksi yang sekarang masih dalam status
under capacity. Status under capacity sendiri merupakan tanda bahwa
material requirement planning yang telah direncanakan feasible untuk dieksekusi.
Secara detil, berikut, akan dibahas analisis CRP untuk masing-masing workstation,
3. 3. 1 Work Center 1
56 57
13410020 13410025 13410049 13410081 13410109
Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125
Object 99
Gambar 23 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 1
Pada workcenter 1 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 503.417 jam produksi,
sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 2.377.824 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang dibutuhkan
masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang
tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah eksekusi MRP tanpa
penyesuaian. 3. 3. 2 Work Center 2
Object 102
Gambar 24 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 2
Pada workcenter 2 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 598.819 jam produksi,
sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 2.683.718,40 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang
dibutuhkan masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah
eksekusi MRP tanpa penyesuaian.
57 57
13410020 13410025 13410049 13410081 13410109
Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125
3. 3. 3 Work Center 3
Object 105
Gambar 25 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 3
Pada workcenter 3 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 406.231 jam produksi,
sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 1.883.736 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang
dibutuhkan masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah
eksekusi MRP tanpa penyesuaian.
3. 3. 4 Work Center 4
Object 107
Gambar 26 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 4
Pada workcenter 4 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 233.457 jam produksi,
sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 3.106.944 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang
dibutuhkan masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah
eksekusi MRP tanpa penyesuaian.
58 57
13410020 13410025 13410049 13410081 13410109
Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125
3. 3. 5 Work Center 5
Object 109
Gambar 27 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 5
Pada workcenter 5 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 166.206 jam produksi,
sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 1.886.016 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang
dibutuhkan masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah
eksekusi MRP tanpa penyesuaian.
3. 3. 6 Work Center 6
Object 111
Gambar 28 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 6
Pada workcenter 6 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 99.003 jam produksi,
sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 2.171.244 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang
dibutuhkan masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah
eksekusi MRP tanpa penyesuaian.
59 57
13410020 13410025 13410049 13410081 13410109
Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125
3. 3. 7 Work Center 7
Object 113
Gambar 29 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 7
Pada workcenter 7 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 765.417 jam produksi,
sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 3.832.012,8 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang
dibutuhkan masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah
eksekusi MRP tanpa penyesuaian.
3. 3. 8 Work Center 8
Object 115
Gambar 30 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 8
Pada workcenter 8 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 47.226 jam produksi,
sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 1.508.078,4 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang
dibutuhkan masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah
eksekusi MRP tanpa penyesuaian.
60 57
13410020 13410025 13410049 13410081 13410109
Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125
3.4 Analisis Terjadinya