Analisis Pemilihan Teknik ANALISIS

Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125 secara optimal, maka perusahaan akan mendapatkan revenue yang lebih dan berujung pada profit margin yang lebih besar.

3.5 Analisis Pemilihan Teknik

Lot Sizing yang Terbaik Ada beberapa part yang tidak diproduksi langsung oleh PT PTI. Part-part tersebut antara lain B- 01, B-02, B-03, B-04 dan B-05. Agar tidak merugikan untuk perusahaan tersebut perlu diketahui metode-metode terbaik untuk meminimasi biaya yang dikeluarkan. Biaya-biaya yang mempengaruhi total biaya tersebut adalah biaya simpan dan biaya pemesanan. Biaya pemesanan dikeluarkan setiap pemesanan dilakukan, sedangkan biaya simpan dikeluarkan jika ada barang yang dimiliki melebihi dari barang yang dibutuhkan. Pada siklus perencanaan dan pengendalian produksi, lot sizing berguna pada MRP untuk mengetahui jadwal produksi atau jadwal pemesanan. Jika metode lot sizing yang digunakan untuk tiap itemnya berbeda, maka penjadwalan yang dihasilkan juga akan berbeda. Besarnya lot size bisa ditentukan oleh kita sendiri, atau tergantung dari perusahaan tempat kita memesan produk yang kita inginkan. Pada metode EOQ, hal yang mempengaruhi total cost adalah biaya pemesanan, biaya simpan, dan jumlah demand rata-rata. Semakin tinggi biaya simpan maka jumlah unit yang dipesan akan semakin sedikit. Hal ini bisa kita lihat pada rumus EOQ= √ 2 kλ h Pada metode period order quantity, hal yang mempengaruhi adalah EOQ, banyaknya demand per tahun dan periode antar pemesanan. Selain memperhatikan jumlah unit yang akan dipesan, periode pemesanan juga merupakan hal yang paling diperhatikan pada metode ini. Pada metode least unit cost merupakan salah satu pengembangan dari metode lot for lot. Perbedaan yang ada adalah adanya pencarian kombinasi periode yang menyebabkan biaya per unitnya paling minimum. Cara ini mirip dengan period order quantity, hanya saja jika terjadi sedikit saja fluktuatif biaya total, lot yang dipesan langsung dikurangi. Pada metode minimum order per period dicari kombinasi lot mana yang menghasilkan biaya total paling minimum. Jika terjadi fluktuasi biaya total, maka lot yang dipesan akan dikurangi. Tidak ada perbedaan antara metode ini dengen least unit cost, hanya saja pembagi yang digunakan adalah periode bukan banyaknya lot yang dipesan. Biaya yang dikeluarkan untuk masing-masing part dengan metode yang ada adalah sebagai berikut : Tabel 43 Total Cost yang Dikeluarkan untuk Setiap Part EOQ POQ Least Cost Unit Minimum Order per Period B- 01 3501984 20805680 23225680 23225680 B- 02 3501984 20805680 23225680 23225680 B- 1659354 12062080 13915620 14840660 62 57 13410020 13410025 13410049 13410081 13410109 Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125 03 B- 04 2150504 18363360 19995040 20630640 B- 05 3501984 20805680 23225680 23225680 Dilihat dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa metode Period Order Quantity adalah metode yang meminimasi setiap pemesanan yang dilakukan setiap partnya. Hal ini dikarenakan pada saat mencari periode pemesanan, demand yang digunakan adalah EOQ sehingga parameter biaya simpan dan biaya pemesanan sudah dimasukkan pada saat penghitungan sehingga didapatkan jumlah lot yang paling ekonomis. Selain itu banyaknya pemesanan juga disesuaikan dengan jumlah unit yang dibutuhkan setiap tahunnya. Sehingga selain menghemat biaya penyimpanan, karena jumlah unit yang dipesan sudah seekonomis mungkin karena menggunakan rumus EOQ, biaya pemesanan juga dihemat karena pemesanan yang dilakukan tidak begitu sering. Sesungguhnya tidak ada teknik yang paling baik diantara teknik yang ada. Semua teknik tersebut dipengaruhi oleh biaya-biaya simpan dan pemesanan. Selain itu, fluktuasi demand, lead time dan waktu antar pemesanan juga mempengaruhi performansi dari setiap tipe lot size yang dipakai. Teknik yang umum dipakai adalah lot for lot, fixed order quantity, dan fixed period quantity. Kepraktisan merupakan hal yang paling utama jika sudah berada dalam praktek nyata.

3.6 Analisis Keterkaitan Antar Modul