Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125
03 B-
04
2150504 18363360
19995040 20630640
B- 05
3501984 20805680
23225680 23225680
Dilihat dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa metode Period Order Quantity adalah metode yang meminimasi setiap pemesanan yang dilakukan setiap partnya. Hal ini dikarenakan pada
saat mencari periode pemesanan, demand yang digunakan adalah EOQ sehingga parameter biaya simpan dan biaya pemesanan sudah dimasukkan pada saat penghitungan sehingga
didapatkan jumlah lot yang paling ekonomis. Selain itu banyaknya pemesanan juga disesuaikan dengan jumlah unit yang dibutuhkan setiap tahunnya.
Sehingga selain menghemat biaya penyimpanan, karena jumlah unit yang dipesan sudah seekonomis mungkin karena menggunakan rumus EOQ, biaya pemesanan juga dihemat karena
pemesanan yang dilakukan tidak begitu sering.
Sesungguhnya tidak ada teknik yang paling baik diantara teknik yang ada. Semua teknik tersebut dipengaruhi oleh biaya-biaya simpan dan pemesanan. Selain itu, fluktuasi demand,
lead time dan waktu antar pemesanan juga mempengaruhi performansi dari setiap tipe lot size yang dipakai. Teknik yang umum dipakai adalah
lot for lot, fixed order quantity, dan fixed period quantity. Kepraktisan merupakan hal yang paling utama jika sudah berada dalam
praktek nyata.
3.6 Analisis Keterkaitan Antar Modul
63 57
13410020 13410025 13410049 13410081 13410109
Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125
Gambar 31 Keterkaitan Antar Modul
Pada siklus manufaktur di atas praktikum modul 7 Perencanaan dan Pengendalian
Produksi berada di tahap perencanaan produksi dan pengendalian produksi. Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan
karena pada aktivitas ini dilakukan pengelolaan faktor-faktor yang berkaitan dengan produksi agar permintaan pelanggan dapat terpenuhi. Perencanaan produksi berarti melakukan aktivitas
sistematik dengan tujuan terjadinya kegiatan produksi. Sedangkan pengendalian produksi berarti melakukan otorisasi produksi sehingga rencana produksi tercapai.
4
Input-input yang diperlukan dalam praktikum modul ini adalah sebagai berikut:
Data hasil peramalan permintaan dongkrak pada periode 49 sampai 60, yang didapat dari modul 5 Peramalan Permintaan Pasar, digunakan sebagai jadwal induk
produksi atau MPS dari ketiga jenis dongkrak.
Data Bill of Material dan multilevel tree, yang didapat dari modul 1, digunakan
untuk melihat hubungan parent-child dari setiap komponen penyusun dongkrak. Selain
itu kita juga dapat mengetahui jumlah komponen yang diperlukan untuk merakit komponen yang lebih tinggi levelnya
parent.
Data Routing Files, untuk melihat urutan proses pengerjaan suatu komponen dan waktu yang diperlukan untuk pemrosesan.
Data Item Master Record Files, untuk melihat kondisi setiap item yang terdiri dari jumlah item
on hand order quantity, on order, dan lead time pengiriman.
4 Lab Sistem Produksi. 2012. Modul 7 PTI 1 Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Bandung, halaman 1
64 57
13410020 13410025 13410049 13410081 13410109
Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125
Output dari modul 7 adalah PORL Planned Order Release yang telah diverifikasi dengan CRP. PORL ini akan digunakan untuk membuat jadwal produksi dan
rescheduling proses produksi yang sedang berlangsung. Selain itu didapat pula keputusan mengenai teknik
lot sizing yang terbaik untuk
purchase item yang meminimasi biaya yang dikeluarkan. Berikut digambarkan input dan output pada modul 7 Perencanaan dan Pengendalian Produksi:
Gambar 32 Hubungan Antar Modul
65 57
13410020 13410025 13410049 13410081 13410109
Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN