Modul 7 Kelompok 20 Laporan
TI-3104 PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI
MODUL 7
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN
PRODUKSI
Kelompok 20:
1.
Ramadhan Fakhri Putranto
(13410020)
2.
Annisa Cendrawasih
(13410025)
3.
Anggoro Bintang Nur Paksi
(13410049)
4.
Amalia Beta Noviana Anyori (13410081)
5. Abdullah Luthfi Malik (13410109)
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2012
(2)
Zafira Putri - 13409125
LEMBAR PENGESAHAN
Asisten Laboratorium Sistem Produksi Institut Teknologi Bandung (LSP ITB) yang bertandatangan di bawah ini mengesahkan Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 7: Perencanaan dan Pengendalian Produksi Kelompok 20, yang beranggotakan:
1. Ramadhan Fakhri Putranto (13410020) 2. Annisa Cendrawasih (13410025) 3. Anggoro Bintang Nur Paksi (13410049) 4. Amalia Beta Noviana Anyori (13410081) 5. Abdullah Luthfi Malik (13410109) Dan menyetujui untuk dikumpulkan pada: Hari : Jum’at
Tanggal : 7 Desember 2012 Waktu : 12.00 WIB
Bandung, 7 Desember 2012
Zafira Putri
(3)
Zafira Putri - 13409125
LEMBAR ASISTENSI
Asistensi modul ke : 7Asistensi ke : 0
Tanggal : 30 November 2012
Kelompok : 20
1. Ramadhan Fakhri Putranto (13410020) 2. Annisa Cendrawasih (13410025) 3. Anggoro Bintang Nur Paksi (13410049) 4. Amalia Beta Noviana Anyori (13410081) 5. Abdullah Luthfi Malik (13410109) Asisten : Zafira Putri (13409125)
Catatan :
(4)
Zafira Putri - 13409125
Zafira Putri
LEMBAR ASISTENSI
Asistensi modul ke : 6 Asistensi ke : 1
Tanggal : 3 Desember 2012
Kelompok : 20
1. Ramadhan Fakhri Putranto (13410020) 2. Annisa Cendrawasih (13410025) 3. Anggoro Bintang Nur Paksi (13410049) 4. Amalia Beta Noviana Anyori (13410081) 5. Abdullah Luthfi Malik (13410109) Asisten : Zafira Putri
Catatan :
(5)
Zafira Putri - 13409125
Zafira Putri
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...2
LEMBAR ASISTENSI...3
LEMBAR ASISTENSI...4
DAFTAR ISI...5
DAFTAR GAMBAR...6
DAFTAR TABEL...7
DAFTAR LAMPIRAN...8
BAB I PENDAHULUAN...9
1.1 TUJUAN... 9
1.2 FLOWCHART PRAKTIKUM...9
BAB IIPENGOLAHAN DATA...11
2.1 MASTER PRODUCTION SCHEDULE...11
2.2 BILLOF LABOR... 12
2.3 ROUGH CUT CAPACITY PLANNING...18
2.4 MATERIAL REQUIREMENT PLANNING...26
2.6 RELEASED ORDER...33
2.7 CAPACITY REQUIREMENT PLANNING...37
BAB III ANALISIS...43
3.1 ANALISIS RCCP DAN CRP...43
3.2 ANALISIS HASIL VALIDASIDENGAN MENGGUNAKAN RCCP...45
3.3 ANALISIS HASIL VALIDASIDENGAN MENGGUNAKAN CRP...47
3.4 ANALISIS TERJADINYA OVER CAPACITYDAN UNDER CAPACITY...51
3.5 ANALISIS PEMILIHAN TEKNIK LOT SIZINGYANG TERBAIK...52
3.6 ANALISIS KETERKAITAN ANTAR MODUL...54
BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN...56
4.1 KESIMPULAN...56
4.2 SARAN... 56
DAFTAR PUSTAKA...57
(6)
Zafira Putri - 13409125
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Flowchart Praktikum...10
Gambar 2 Grafik Summary RCCP Gabungan...22
Gambar 3 Grafik Kapasitas Workcenter 1...23
Gambar 4 Grafik Kapasitas Workcenter 2...23
Gambar 5 Grafik Kapasitas Workcenter 3...24
Gambar 6 Grafik Kapasitas Workcenter 4...24
Gambar 7 Grafik Kapasitas Workcenter 5...24
Gambar 8 Grafik Kapasitas Workcenter 6...25
Gambar 9 Grafik Kapasitas Workcenter 7...25
Gambar 10 Grafik Kapasitas Workcenter 8...26
Gambar 11 Struktur Input dan Output MRP...26
Gambar 11 Perbandingan Kapasitas Workcenter 1...39
Gambar 12 Perbandingan Kapasitas Workcenter 2...40
Gambar 13 Perbandingan Kapasitas Workcenter 3...40
Gambar 14 Perbandingan Kapasitas Workcenter 4...40
Gambar 15 Perbandingan Kapasitas Workcenter 5...41
Gambar 16 Perbandingan Kapasitas Workcenter 6...41
Gambar 17 Perbandingan Kapasitas Workcenter 7...41
Gambar 18 Perbandingan Kapasitas Workcenter 8...42
Gambar 20 Tahapan Perencanaan dan Pengendalian Produksi...43
Gambar 21 Kebutuhan Setiap Workcentre...45
Gambar 22 Perbandingan Kebutuhan dengan Kapasitas yang Tersedia...47
Gambar 23 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 1...48
Gambar 24 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 2...48
Gambar 25 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 3...49
Gambar 26 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 4...49
Gambar 27 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 5...50
Gambar 28 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 6...50
Gambar 29 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 7...51
Gambar 30 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 8...51
Gambar 31 Keterkaitan Antar Modul...54
(7)
Zafira Putri - 13409125
DAFTAR TABEL
Tabel 1 MPS Demand Periode 1-6...11
Tabel 2 MPS Demand Periode 7-12...11
Tabel 3 MPS Demand Rata - Rata...11
Tabel 4 Kapasitas Workcenter...12
Tabel 5 BOL Dongkrak A...13
Tabel 6 BOL Dongkrak A tiap Workcenter...14
Tabel 7 BOL Dongkrak B...15
Tabel 8 BOL Dongkrak B tiap Workcenter...16
Tabel 9 BOL Dongkrak C...17
Tabel 10 BOL Dongkrak C tiap Workcenter...18
Tabel 11 Waktu Total... 19
Tabel 12 MPS Periode 1-6...19
Tabel 13 MPS Periode 7-12...19
Tabel 14 Kebutuhan Dongkrak A Periode 1-6...20
Tabel 15 Kebutuhan Dongkrak A Periode 7-12...20
Tabel 16 Kebutuhan Dongkrak B Periode 1-6...20
Tabel 17 Kebutuhan Dongkrak B Periode 7-12...20
Tabel 18 Kebutuhan Dongkrak C Periode 1-6...21
Tabel 19 Kebutuhan Dongkrak C Periode 7-12...21
Tabel 20 RCCP Gabungan Periode 1-6...21
Tabel 21 RCCP Gabungan Periode 7-12...21
Tabel 22 Summary RCCP Gabungan...22
Tabel 23 Contoh MRP...27
Tabel 24 MRP TI-3101-02...28
Tabel 25 MRP B-04 dengan Economic Order Quantity...29
Tabel 26 MRP B-04 dengan Metode Periode Order Quantity...30
Tabel 27 Hasil Perhitungan Least Unit Cost...30
Tabel 28 Hasil Minimum Cost per Periode...31
Tabel 23 MRP TI-3101-01: Net Requirement...32
Tabel 24 MRP TI-3101-01: Planned Order Receipt...33
Tabel 25 MRP TI-3101-01: PORL...33
Tabel 26 Kebutuhan Release Order...34
Tabel 27 Kebutuhan Release Order tiap Workstation...36
Tabel 28 Kebutuhan Receipt Order...37
Tabel 29 Validasi CRP Periode 1-6...37
Tabel 30 Validasi CRP Periode 7-12...37
Tabel 31 Kebutuhan Maksimal Workcenter...39
Tabel 32 Keputusan Workcenter...39
Tabel 39 Perbedaan RCCP dan CRP...45
Tabel 40 Rata-rata Kebutuhan Workcenter...45
Tabel 41 Hasil Verifikasi RCCP...46
Tabel 42 Tingkat Utilitas dan Rata-rata Kapasitas yang Tersedia...46
(8)
(9)
Zafira Putri - 13409125
DAFTAR LAMPIRAN
(10)
Zafira Putri - 13409125
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan
Tujuan dari praktikum Modul 7 Perencanaan dan Pengendalian Produksi terbagi dalam tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umum dan tujuan khusus adalah sebagai berikut:
Tujuan Umum
Memahami proses perencanaan produksi agar tercapai pemanfaatan sumber secara efektif dan memahami pengendalian pada lini produksi untuk mencapai rencana yang sesuai dengan kegiatan sehari-hari.
Tujuan Khusus
Memahami lingkup perencanaan dan pengendalian produksi Memahami tahapan perencanaan dan pengendalian produksi
Mampu melakukan validasi/ verifikasi dari Master Production Schedule melalui Rough Cut Capacity Planning
Mampu merencanakan dan menyusun Material Requirements Planning
Mampu melakukan verifikasi Material Requirements Planning dengan Capacity Requirement Planning.
(11)
(12)
(13)
Zafira Putri - 13409125
Gambar 1 Flowchart Praktikum
BAB II
PENGOLAHAN DATA
2.1
Master Production Schedule
Master Production Schedule atau MPS, atau bisa disebut juga dengan Jadwal Produksi Induk, merupakan jadwal induk yang menyatakan produk akhir yang akan diproduksi. MPS merupakan output disagregasi dari aggregate planning. MPS dibuat dengan tujuan untuk Melihat dampak demand pada perencanaan material dan kapasitas , dan Menjamin bahwa produk tersedia untuk memenuhi demand tapi ongkos dan inventori yang tidak perlu dapat dihindari. Fungsi MPS adalah menjadwalkan produksi, menentukan sumber daya, menjadwalkan pengiriman produk, dan input bagi MRP.
Berikut ini merupakan MPS dari permintaan dongkrak untuk periode 1 sampai periode 12 yang akan datang. Jenis dongkrak yang dimuat dalam MPS berikut adalah dongkrak A, dongkrak B, dan dongkrak C.
Demand Periode
1 2 3 4 5 6
Dongkrak
A 25324.2 21537.5
22842.773 4
20832.8719
9 24097.2 26136.7 Dongkrak
B 9859.52 9904.23
9948.9370 2
9993.64533
6 10038.4 10083.1 Dongkrak
C 4965.83 4965.83
4965.8333 3
4965.83333
3 4965.83 4965.83
Tabel 1 MPS Demand Periode 1-6
Demand Periode
7 8 9 10 11 12
Dongkrak
A 27051.3 23264.6 24569.9 22560 25824.3 27863.8 Dongkrak
B 10127.8 10172.5 10217.2 10261.9 10306.6 10351.3 Dongkrak
C 4965.83 4965.83 4965.83 4965.83 4965.83 4965.83
Tabel 2 MPS Demand Periode 7-12
Kemudian, dari 12 periode tersebut, dapat ditentukan rata – rata permintaan tiap dongkrak. Rata – rata tiap dongkrak disajikan pada tabel berikut:
Demand Rata-rata Dongkrak A 627913 Dongkrak B 1035649 Dongkrak C 628673
(14)
Zafira Putri - 13409125
Tabel 3 MPS Demand Rata - Rata
Kemudian, dalam MPS juga dimuat rincian kapasitas sumber daya berupa jam kerja pada setiap workcenter (WC) untuk memproduksi dongkrak. Kolom jumlah menunjukkan jumlah workcenter yang tersedia pada lini produksi. Kolom efisiensi dan availabilitas menunjukkan persentase dari faktor yang berpengaruh terhadap kapasitas actual. Kolom kapasitas yang tersedia menunjukkan kapasitas jam kerja dari setiap jenis workcenter dengan mempertimbangkan efisiensi dan availabilitas. Kapasitas tersedia ini telah dikonversikan ke dalam menit per bulan. Berikut ini adalah tabel MPS dari rincian kapasitas:
WC Jumla h Efisie nsi Availabili tas Kapasitas Tersedia
1 124 94% 85% 2377824
2 131 97% 88% 2683718.4
3 102 95% 81% 1883736
4 155 96% 87% 3106944
5 94 95% 88% 1886016
6 107 95% 89% 2171244
7 198 96% 84% 3832012.8
8 79 97% 82% 1508078.4
Tabel 4 Kapasitas Workcenter
Kapasitas tersedia dapat dihitung dengan rumus:
Kapasitas tersedia = jumlah x efisiensi x availabilitas x hari/bulan x jam kerja/hari x jumlah shift x 60
Perusahaan menetapkan bahwa jumlah hari kerja dalam satu bulan adalah 25 hari, jumlah jam kerja per hari adalah 8 jam, dengan jumlah shift yang dijadwalkan adalah 2 shift.
Contohnya, pada untuk workcenter 1, dengan jumlah 124 buah, maka kapasitas yang tersedia adalah:
Kapasitas tersedia = 124 x 94% x 85% x 25hari x 8jam x 2shift x 60 Kapasitas tersedia = 2377824 menit
2.2
Bill of Labor
Bill of Labour atau BOL menunjukkan besarnya waktu proses dari setiap part benda, dimana nantinya waktu – waktu proses ini dipetakan ke setiap workcenter yang membuat part tersebut. Dengan memetakan waktu – waktu proses membuat satu part ke setiap workcenter, dapat diketahui berapa waktu yang dibutuhkan oleh sebuah workcenter untuk membuat satu buah dongkrak sesuai dengan kontribusi part yang dibuatnya masing – masing.
Pada BOL, terdapat kolom nama part, operasi ke-, lot size, setup time, run time, process, Q/parent, total, dan workcenter. Perhitungan waktu proses bergantung pada besarnya lot dalam satu buah produksi part, setup time, dan run time. Setup time merupakan waktu persiapan yang diperlukan untuk memproduksi satu ukuran lot. Run time merupakan waktu
(15)
Zafira Putri - 13409125
yang diperlukan untuk memproduksi satu buah part. Hubungan antara waktu proses, setup time, dan run time adalah sebagai berikut:
Lot
¿
+
Run Time
Process
=
Setup Time
¿
Dalam satu dongkrak, setiap part memiliki jumlah yang dibutuhkannya masing – masing. Jumlah ini tertera pada kolom Q/Parent. Dengan demikian, kolom total menunjukkan waktu proses yang telah dikalikan jumlah kuantitas untuk setiap dongkrak.
TotalTime
=
Process x Q
/
Parent
Berikut ini adalah BOL untuk dongkrak A: Part Operation Lot Size Setup
Time
Run
Time Process Q/Parent Total W
C
TI-3101-00 1 24326 7 5 5.000288 1 5.000288 8
TI-3101-01 1 700 25 4 4.035714 1 4.035714 4
2 700 2 1 1.002857 1 1.002857 5
3 700 0 2 2 1 2 7
TI-3101-02 1 300 17 2 2.056667 2 4.113333 4
2 300 0 3 3 2 6 5
3 300 15 3 3.05 2 6.1 7
TI-3101-03 1 800 6 2 2.0075 2 4.015 4
2 800 0 2 2 2 4 5
3 800 11 7 7.01375 2 14.0275 7
TI-3101-04 1 600 0 22 22 1 22 1
2 600 2 3 3.003333 1 3.003333 3
3 600 3 10 10.005 1 10.005 6
4 600 22 7 7.036667 1 7.036667 7
TI-3101-05 1 700 0 4 4 1 4 2
2 700 4 20 20.00571 1 20.00571 1
3 700 0 5 5 1 5 3
4 700 19 8 8.027143 1 8.027143 7
TI-3101-06 1 400 0 9 9 1 9 2
2 400 8 8 8.02 1 8.02 3
3 400 0 7 7 1 7 7
TI-3101-07a 1 600 17 11 11.02833 1 11.02833 2
2 600 0 2 2 1 2 3
3 600 4 10 10.00667 1 10.00667 7
TI-3101-07b 1 600 2 2 2.003333 1 2.003333 1
(16)
Zafira Putri - 13409125
3 600 11 5 5.018333 1 5.018333 1
4 600 0 3 3 1 3 7
TI-3101-08 1 600 2 3 3.003333 1 3.003333 3
2 600 0 6 6 1 6 2
3 600 11 4 4.018333 1 4.018333 7
TI-3101-09 1 300 0 3 3 1 3 3
2 300 2 8 8.006667 1 8.006667 2
3 300 0 7 7 1 7 7
TI-3101-10 1 400 19 4 4.0475 2 8.095 3
2 400 0 6 6 2 12 2
3 400 9 3 3.0225 2 6.045 4
4 400 0 2 2 2 4 7
TI-3101-11 1 1600 4 6 6.0025 1 6.0025 5
2 1600 1 4 4.000625 1 4.000625 7
Tabel 5 BOL Dongkrak A
Kemudian, setiap proses dari semua item ini dipetakan menurut workcenter yang melakukan kegiatan operasi tersebut. Berikut ini adalah hasil pemetaannya:
Part
Operatio
n Lot Size
Setup Time Run Tim e Process Q/Paren
t Total WC
Total Time
TI-3101-04 1 600 0 22 22 1 22 1
49.02738095
TI-3101-05 2 700 4 20 20.00571 1
20.0057
1 1
TI-3101-07b 1 600 2 2 2.003333 1
2.00333
3 1
TI-3101-07b 3 600 11 5 5.018333 1
5.01833
3 1
TI-3101-05 1 700 0 4 4 1 4 2
50.035
TI-3101-06 1 400 0 9 9 1 9 2
TI-3101-07a 1 600 17 11 11.02833 1
11.0283
3 2
TI-3101-08 2 600 0 6 6 1 6 2
TI-3101-09 2 300 2 8 8.006667 1
8.00666
7 2
TI-3101-10 2 400 0 6 6 2 12 2
TI-3101-04 2 600 2 3 3.003333 1
3.00333
3 3
35.12166667
TI-3101-05 3 700 0 5 5 1 5 3
TI-3101-06 2 400 8 8 8.02 1 8.02 3
TI-3101-07a 2 600 0 2 2 1 2 3
TI-3101-07b 2 600 0 3 3 1 3 3
TI-3101-08 1 600 2 3 3.003333 1
3.00333
3 3
TI-3101-09 1 300 0 3 3 1 3 3
TI-3101-10 1 400 19 4 4.0475 2 8.095 3
TI-3101-01 1 700 25 4 4.035714 1
4.03571
4 4
18.20904762
TI-3101-02 1 300 17 2 2.056667 2 4.11333
3 4
(17)
Zafira Putri - 13409125
TI-3101-03 1 800 6 2 2.0075 2 4.015 4
TI-3101-10 3 400 9 3 3.0225 2 6.045 4
TI-3101-01 2 700 2 1 1.002857 1
1.00285
7 5
17.00535714
TI-3101-02 2 300 0 3 3 2 6 5
TI-3101-03 2 800 0 2 2 2 4 5
TI-3101-11 1 1600 4 6 6.0025 1 6.0025 5
TI-3101-04 3 600 3 10 10.005 1 10.005 6 10.005
TI-3101-01 3 700 0 2 2 1 2 7
76.21693452
TI-3101-02 3 300 15 3 3.05 2 6.1 7
TI-3101-03 3 800 11 7 7.01375 2 14.0275 7
TI-3101-04 4 600 22 7 7.036667 1
7.03666
7 7
TI-3101-05 4 700 19 8 8.027143 1
8.02714
3 7
TI-3101-06 3 400 0 7 7 1 7 7
TI-3101-07a 3 600 4 10 10.00667 1
10.0066
7 7
TI-3101-07b 4 600 0 3 3 1 3 7
TI-3101-08 3 600 11 4 4.018333 1
4.01833
3 7
TI-3101-09 3 300 0 7 7 1 7 7
TI-3101-10 4 400 0 2 2 2 4 7
TI-3101-11 2 1600 1 4 4.000625 1
4.00062
5 7
TI-3101-00
1 24326 7 5 5.000288 1
5.00028
8 8 5.000287758
Tabel 6 BOL Dongkrak A tiap Workcenter
Berikut ini adalah BOL untuk dongkrak B: Part Operati
on Lot Size
Setup Time
Run
Time Process Q/Parent Total W
C
TI-3101-00 1 10106 7 5 5.000693 1 5.000693 8
TI-3101-01 1 700 25 4 4.035714 1 4.035714 4
2 700 2 1 1.002857 1 1.002857 5
3 700 0 2 2 1 2 7
TI-3101-02 1 300 17 2 2.056667 2 4.113333 4
2 300 0 3 3 2 6 5
3 300 15 3 3.05 2 6.1 7
TI-3101-03 1 800 6 2 2.0075 2 4.015 4
2 800 0 2 2 2 4 5
3 800 11 7 7.01375 2 14.0275 7
TI-3101-04 1 600 0 22 22 1 22 1
2 600 2 3 3.003333 1 3.003333 3
3 600 3 10 10.005 1 10.005 6
4 600 22 7 7.036667 1 7.036667 7
TI-3101-05 1 700 0 4 4 1 4 2
2 700 4 20 20.00571 1 20.00571 1
3 700 0 5 5 1 5 3
4 700 19 8 8.027143 1 8.027143 7
TI-3101-06 1 400 0 9 9 1 9 2
(18)
Zafira Putri - 13409125
3 400 0 7 7 1 7 7
TI-3101-07a 1 600 17 11 11.02833 1 11.02833 2
2 600 0 2 2 1 2 3
3 600 4 10 10.00667 1 10.00667 7
TI-3101-07b 1 600 2 2 2.003333 1 2.003333 1
2 600 0 3 3 1 3 3
3 600 11 5 5.018333 1 5.018333 1
4 600 0 3 3 1 3 7
TI-3101-08 1 600 2 3 3.003333 1 3.003333 3
2 600 0 6 6 1 6 2
3 600 11 4 4.018333 1 4.018333 7
TI-3101-09 1 300 0 3 3 1 3 3
2 300 2 8 8.006667 1 8.006667 2
3 300 0 7 7 1 7 7
TI-3101-10 1 400 19 4 4.0475 2 8.095 3
2 400 0 6 6 2 12 2
3 400 9 3 3.0225 2 6.045 4
4 400 0 2 2 2 4 7
TI-3101-11 1 450 4 6 6.008889 1 6.008889 5
2 450 1 4 4.002222 1 4.002222 7
Tabel 7 BOL Dongkrak B
Kemudian, setiap proses dari semua item ini dipetakan menurut workcenter yang melakukan kegiatan operasi tersebut. Berikut ini adalah hasil pemetaannya:
Part Operation Lot Size Setup Time Run Time Process Q/Pare
nt Total WC
Total Time
TI-3101-04 1 600 0 22 22 1 22 1
49.02738095
TI-3101-05 2 700 4 20 20.00571 1 20.00571 1
TI-3101-07b 1 600 2 2 2.003333 1 2.003333 1
TI-3101-07b 3 600 11 5 5.018333 1 5.018333 1
TI-3101-05 1 700 0 4 4 1 4 2
50.035
TI-3101-06 1 400 0 9 9 1 9 2
TI-3101-07a 1 600 17 11 11.02833 1 11.02833 2
TI-3101-08 2 600 0 6 6 1 6 2
TI-3101-09 2 300 2 8 8.006667 1 8.006667 2
TI-3101-10 2 400 0 6 6 2 12 2
TI-3101-04 2 600 2 3 3.003333 1 3.003333 3 35.12166667
TI-3101-05 3 700 0 5 5 1 5 3
TI-3101-06 2 400 8 8 8.02 1 8.02 3
TI-3101-07a 2 600 0 2 2 1 2 3
(19)
Zafira Putri - 13409125 07b
TI-3101-08 1 600 2 3 3.003333 1 3.003333 3
TI-3101-09 1 300 0 3 3 1 3 3
TI-3101-10 1 400 19 4 4.0475 2 8.095 3
TI-3101-01 1 700 25 4 4.035714 1 4.035714 4
18.20904762
TI-3101-02 1 300 17 2 2.056667 2 4.113333 4
TI-3101-03 1 800 6 2 2.0075 2 4.015 4
TI-3101-10 3 400 9 3 3.0225 2 6.045 4
TI-3101-01 2 700 2 1 1.002857 1 1.002857 5
17.01174603
TI-3101-02 2 300 0 3 3 2 6 5
TI-3101-03 2 800 0 2 2 2 4 5
TI-3101-11 1 450 4 6 6.008889 1 6.008889 5
TI-3101-04 3 600 3 10 10.005 1 10.005 6 10.005
TI-3101-01 3 700 0 2 2 1 2 7
76.21853175
TI-3101-02 3 300 15 3 3.05 2 6.1 7
TI-3101-03 3 800 11 7 7.01375 2 14.0275 7
TI-3101-04 4 600 22 7 7.036667 1 7.036667 7
TI-3101-05 4 700 19 8 8.027143 1 8.027143 7
TI-3101-06 3 400 0 7 7 1 7 7
TI-3101-07a 3 600 4 10 10.00667 1 10.00667 7
TI-3101-07b 4 600 0 3 3 1 3 7
TI-3101-08 3 600 11 4 4.018333 1 4.018333 7
TI-3101-09 3 300 0 7 7 1 7 7
TI-3101-10 4 400 0 2 2 2 4 7
TI-3101-11 2 450 1 4 4.002222 1 4.002222 7
TI-3101-00 1 10106 7 5 5.000693 1 5.000693 8 5.000692658
Tabel 8 BOL Dongkrak B tiap Workcenter
Berikut ini adalah BOL untuk dongkrak C: Part Operatio
n Lot Size
Setup Time
Run
Time Process
Q/Paren
t Total WC
TI-3101-00 1 4966 7 5 5.00141 1 5.00141 8
TI-3101-01 1 700 25 4 4.03571
4 1
4.03571
4 4
2 700 2 1 1.00285
7 1
1.00285
7 5
3 700 0 2 2 1 2 7
TI-3101-02 1 300 17 2 2.05666
7 2
4.11333
3 4
2 300 0 3 3 2 6 5
3 300 15 3 3.05 2 6.1 7
TI-3101-03 1 800 6 2 2.0075 2 4.015 4
2 800 0 2 2 2 4 5
3 800 11 7 7.01375 2 14.0275 7
(20)
Zafira Putri - 13409125
2 1500 2 3 3.00133
3 1
3.00133
3 3
3 1500 3 10 10.002 1 10.002 6
4 1500 22 7 7.01466
7 1
7.01466
7 7
TI-3101-05 1 700 0 4 4 1 4 2
2 700 4 20 20.0057
1 1
20.0057
1 1
3 700 0 5 5 1 5 3
4 700 19 8 8.02714
3 1
8.02714
3 7
TI-3101-06 1 400 0 9 9 1 9 2
2 400 8 8 8.02 1 8.02 3
3 400 0 7 7 1 7 7
TI-3101-07a 1 600 17 11 11.0283
3 1
11.0283
3 2
2 600 0 2 2 1 2 3
3 600 4 10 10.0066
7 1
10.0066
7 7
TI-3101-07b 1 600 2 2 2.00333
3 1
2.00333
3 1
2 600 0 3 3 1 3 3
3 600 11 5 5.01833
3 1
5.01833
3 1
4 600 0 3 3 1 3 7
TI-3101-08 1 1000 2 3 3.002 1 3.002 3
2 1000 0 6 6 1 6 2
3 1000 11 4 4.011 1 4.011 7
TI-3101-09 1 300 0 3 3 1 3 3
2 300 2 8 8.00666
7 1
8.00666
7 2
3 300 0 7 7 1 7 7
TI-3101-10 1 400 19 4 4.0475 2 8.095 3
2 400 0 6 6 2 12 2
3 400 9 3 3.0225 2 6.045 4
4 400 0 2 2 2 4 7
TI-3101-11 1 450 4 6 6.00888
9 1
6.00888
9 5
2 450 1 4 4.00222
2 1
4.00222
2 7
Tabel 9 BOL Dongkrak C
Kemudian, setiap proses dari semua item ini dipetakan menurut workcenter yang melakukan kegiatan operasi tersebut. Berikut ini adalah hasil pemetaannya:
Part Operatio n Lot Size Setup Time Run Time Process Q/Pare
nt Total WC
Total Time
(21)
Zafira Putri - 13409125
TI-3101-05 2 700 4 20 20.00571 1 20.00571 1
TI-3101-07b 1 600 2 2 2.003333 1 2.003333 1
TI-3101-07b 3 600 11 5 5.018333 1 5.018333 1
TI-3101-05 1 700 0 4 4 1 4 2
50.035
TI-3101-06 1 400 0 9 9 1 9 2
TI-3101-07a 1 600 17 11 11.02833 1 11.02833 2
TI-3101-08 2 1000 0 6 6 1 6 2
TI-3101-09 2 300 2 8 8.006667 1 8.006667 2
TI-3101-10 2 400 0 6 6 2 12 2
TI-3101-04 2 1500 2 3 3.001333 1 3.001333 3
35.11833333
TI-3101-05 3 700 0 5 5 1 5 3
TI-3101-06 2 400 8 8 8.02 1 8.02 3
TI-3101-07a 2 600 0 2 2 1 2 3
TI-3101-07b 2 600 0 3 3 1 3 3
TI-3101-08 1 1000 2 3 3.002 1 3.002 3
TI-3101-09 1 300 0 3 3 1 3 3
TI-3101-10 1 400 19 4 4.0475 2 8.095 3
TI-3101-01 1 700 25 4 4.035714 1 4.035714 4
18.20904762
TI-3101-02 1 300 17 2 2.056667 2 4.113333 4
TI-3101-03 1 800 6 2 2.0075 2 4.015 4
TI-3101-10 3 400 9 3 3.0225 2 6.045 4
TI-3101-01 2 700 2 1 1.002857 1 1.002857 5
17.01174603
TI-3101-02 2 300 0 3 3 2 6 5
TI-3101-03 2 800 0 2 2 2 4 5
TI-3101-11 1 450 4 6 6.008889 1 6.008889 5
TI-3101-04 3 1500 3 10 10.002 1 10.002 6 10.002
TI-3101-01 3 700 0 2 2 1 2 7
76.18919841
TI-3101-02 3 300 15 3 3.05 2 6.1 7
TI-3101-03 3 800 11 7 7.01375 2 14.0275 7
TI-3101-04 4 1500 22 7 7.014667 1 7.014667 7
TI-3101-05 4 700 19 8 8.027143 1 8.027143 7
TI-3101-06 3 400 0 7 7 1 7 7
TI-3101-07a 3 600 4 10 10.00667 1 10.00667 7
TI-3101-07b 4 600 0 3 3 1 3 7
TI-3101-08 3 1000 11 4 4.011 1 4.011 7
TI-3101-09 3 300 0 7 7 1 7 7
TI-3101-10 4 400 0 2 2 2 4 7
TI-3101-11 2 450 1 4 4.002222 1 4.002222 7
TI-3101-00 1 4966 7 5 5.00141 1 5.00141 8 5.001409585
Tabel 10 BOL Dongkrak C tiap Workcenter
2.3
Rough Cut Capacity Planning
Rough Cut Capacity Planning atau RCCP merupakan teknik memverifikasi kapasitas yang diperlukan oleh Master Production Schedule. Tahapan dalam RCCP adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi sumber daya yang digunakan dalam produksi (work center, tenaga kerja, material)
2. Menentukan kebutuhan tiap sumber daya untuk memenuhi MPS per periode 3. Penghitungan kapasitas nominal (calculated capacity)
4. Komparasi kapasitas nominal per periode dengan beban sumber daya (apakah
(22)
Zafira Putri - 13409125
Dalam menyusun RCCP, digunakan pendekatan Bill of Labour. Dibawah ini merupakan hasil perekapan waktu total dari setiap workcenter untuk setiap jenis dongkrak:
WC BOL ATotal TimeBOL B BOL C
1 49.027 38 49.027 38 49.027 38
2 50.035 50.035 50.035
3 35.121 67 35.121 67 35.118 33 4 18.209 05 18.209 05 18.209 05 5 17.005 36 17.011 75 17.011 75
6 10.005 10.005 10.002
7 76.216 93 76.218 53 76.189 2 8 5.0002 88 5.0006 93 5.0014 1
Tabel 11 Waktu Total
RCCP membutuhkan data demand yang tertera pada MPS. Seperti yang sudah ditampilkan pada subbab 2.1, berikut ini adalah MPS dari setiap jenis dongkrak:
Demand Periode
1 2 3 4 5 6
Dongkrak
A 25324.2 21537.5
22842.773 4
20832.8719
9 24097.2 26136.7 Dongkrak
B 9859.52 9904.23
9948.9370 2
9993.64533
6 10038.4 10083.1 Dongkrak
C 4965.83 4965.83
4965.8333 3
4965.83333
3 4965.83 4965.83
Tabel 12 MPS Periode 1-6
Demand Periode
7 8 9 10 11 12
Dongkrak
A 27051.3 23264.6 24569.9 22560 25824.3 27863.8 Dongkrak
B 10127.8 10172.5 10217.2 10261.9 10306.6 10351.3 Dongkrak
C 4965.83 4965.83 4965.83 4965.83 4965.83 4965.83
Tabel 13 MPS Periode 7-12
Kebutuhan kapasitas dari setiap jenis dongkrak pada satu jenis workcenter untuk satu periode tertentu didapatkan dari persamaan:
(23)
Zafira Putri - 13409125
Berikut ini merupakan kebutuhan kapasitas untuk dongkrak A:
WC 1 2 3Periode4 5 6
Dema
nd 25324 21538 22843 20833 24097 26137 1 1241580 1055929 1119921 1021381 1181422 1281412 2 1267098 1077630 1142938 1042373 1205703 1307748 3 889428.9 756433.9 802276.3 731685.2 846333.5 917963.4 4 461130 392177.9 415945.1 379346.8 438786.9 475923.8 5 430647.5 366253.4 388449.5 354270.4 409781.3 444463.4 6 253368.9 215483 228541.9 208432.9 241092.4 261497.4 7 1930135 1641524 1741006 1587818 1836614 1992057 8 126628.4 107693.8 114220.4 104170.4 120492.9 130690.9
Tabel 14 Kebutuhan Dongkrak A Periode 1-6
WC 7 8 9 Periode 10 11 12
Deman
d 27051 23265 24570 22560 25824 27864 1 1326255 1140603 1204596 1106056 1266097 1366087 2 1353512 1164045 1229353 1128787 1292118 1394163 3 950087 817092 862934.4 792343.3 906991.5 978621.4 4 492578.5 423626.5 447393.7 410795.3 470235.4 507372.4 5 460017.1 395623.1 417819.2 383640.1 439151 473833.1 6 270648.3 232762.5 245821.4 225712.4 258371.9 278776.8 7 2061768 1773158 1872639 1719451 1968247 2123690 8 135264.3 116329.8 122856.4 112806.3 129128.8 139326.8
Tabel 15 Kebutuhan Dongkrak A Periode 7-12
(24)
Zafira Putri - 13409125
WC 1 2 3Periode4 5 6
Dema
nd 9860 9904 9949 9994 10038 10083
1 483386.5 485578.4 487770.3 489962.3 492154.2 494346.1 2 493321.1 495558.1 497795.1 500032 502269 504506 3 346282.8 347853 349423.2 350993.5 352563.7 354133.9 4 179532.5 180346.6 181160.7 181974.8 182788.9 183603 5 167727.7 168488.2 169248.8 170009.4 170769.9 171530.5 6 98644.5 99091.81 99539.11 99986.42 100433.7 100881 7 751478.2 754885.8 758293.4 761701 765108.6 768516.2 8 49304.43 49528 49751.58 49975.15 50198.72 50422.29
Tabel 16 Kebutuhan Dongkrak B Periode 1-6
WC 7 8 9 Periode10 11 12
Deman
d 10128 10172 10217 10262 10307 10351 1 496538.1 498730 500921.9 503113.8 505305.8 507497.7 2 506743 508980 511216.9 513453.9 515690.9 517927.9 3 355704.2 357274.4 358844.6 360414.9 361985.1 363555.3 4 184417.1 185231.1 186045.2 186859.3 187673.4 188487.5 5 172291.1 173051.6 173812.2 174572.8 175333.3 176093.9 6 101328.3 101775.6 102223 102670.3 103117.6 103564.9 7 771923.8 775331.4 778739 782146.6 785554.2 788961.8 8 50645.87 50869.44 51093.01 51316.58 51540.16 51763.73
Tabel 17 Kebutuhan Dongkrak B Periode 7-12
Berikut ini merupakan kebutuhan kapasitas untuk dongkrak C:
WC Periode
1 2 3 4 5 6
Dema
nd 4966 4966 4966 4966 4966 4966
1 243461.8 243461.8 243461.8 243461.8 243461.8 243461.8 2 248465.5 248465.5 248465.5 248465.5 248465.5 248465.5 3 17439 17439 17439 17439 17439 17439
(25)
Zafira Putri - 13409125
1.8 1.8 1.8 1.8 1.8 1.8
4 90423.1 90423.1 90423.1 90423.1 90423.1 90423.1 5 84477.5 84477.5 84477.5 84477.5 84477.5 84477.5 6 49668.27 49668.27 49668.27 49668.27 49668.27 49668.27 7 378342.9 378342.9 378342.9 378342.9 378342.9 378342.9 8 24836.17 24836.17 24836.17 24836.17 24836.17 24836.17
Tabel 18 Kebutuhan Dongkrak C Periode 1-6
WC 7 8 9 Periode10 11 12
Deman
d 4966 4966 4966 4966 4966 4966
1 243461.8 243461.8 243461.8 243461.8 243461.8 243461.8 2 248465.5 248465.5 248465.5 248465.5 248465.5 248465.5 3 174391.8 174391.8 174391.8 174391.8 174391.8 174391.8 4 90423.1 90423.1 90423.1 90423.1 90423.1 90423.1 5 84477.5 84477.5 84477.5 84477.5 84477.5 84477.5 6 49668.27 49668.27 49668.27 49668.27 49668.27 49668.27 7 378342.9 378342.9 378342.9 378342.9 378342.9 378342.9 8 24836.17 24836.17 24836.17 24836.17 24836.17 24836.17
Tabel 19 Kebutuhan Dongkrak C Periode 7-12
Setelah itu, setiap kebutuhan kapasitas dari ketiga jenis dongkrak ini dijumlahkan sehingga menghasilkan RCCP gabungan. Berikut ini adalah RCCP gabungan untuk ketiga jenis dongkrak:
WC Periode
1 2 3 4 5 6
1 1968429 1784969 1851153 1754805 1917038 2019220 2 2008884 1821654 1889199 1790870 1956437 2060720 3 1410104 1278679 1326091 1257070 1373289 1446489 4 731085.6 662947.6 687528.9 651744.6 711998.8 749949.9 5 682852.6 619219.1 642175.8 608757.3 665028.7 700471.4 6 401681.6 364243.1 377749.3 358087.6 391194.4 412046.7 7 3059956 2774753 2877642 2727861 2980065 3138916
(26)
Zafira Putri - 13409125
8 200769 182058 188808.2 178981.7 195527.8 205949.3
Tabel 20 RCCP Gabungan Periode 1-6
WC Periode
7 8 9 10 11 12
1 2066255 1882795 1948979 1852631 2014864 2117046 2 2108721 1921490 1989035 1890707 2056274 2160556 3 1480183 1348758 1396171 1327150 1443368 1516569 4 767418.7 699280.7 723862 688077.8 748332 786283 5 716785.7 653152.2 676108.9 642690.4 698961.8 734404.5 6 421644.9 384206.4 397712.6 378050.9 411157.7 432010 7 3212034 2926832 3029721 2879940 3132144 3290994 8 210746.4 192035.4 198785.5 188959 205505.1 215926.7
Tabel 21 RCCP Gabungan Periode 7-12
Kemudian dicari rata – rata kebutuhan kapasitas dan dibandingkan dengan kapasitas yang tertera pada tabel MPS mengenai kapasitas setiap workcenter. Dari hasil perbandingan ini, dibuat keputusan apakah workcenter yang bersangkutan lulus verifikasi kapasitas atau tidak. Berikut ini adalah rata – rata kebutuhan, kapasitas yang tersedia, dan keputusan untuk setiap workcenter:
WC Avera
ge Available
1 1931515 2377824 2 1971212 2683718 3 1383660 1883736 4 717375.8 3106944 5 670050.7 1886016 6 394148.8 2171244 7 3002572 3832013 8 197004.3 1508078
Tabel 22 Summary RCCP Gabungan
Jika setiap workcenter dimodelkan dalam grafik, berikut ini adalah grafik perbandingan antara kebutuhan kapasitas dan kapasitas yang tersedia dari workcenter:
(27)
Zafira Putri - 13409125
Object 9
Gambar 2 Grafik Summary RCCP Gabungan
Untuk workcenter 1, berikut ini adalah grafik perbandingan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas tersedia untuk setiap periode:
Object 11
Gambar 3 Grafik Kapasitas Workcenter 1
Untuk workcenter 2, berikut ini adalah grafik perbandingan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas tersedia untuk setiap periode:
(28)
Zafira Putri - 13409125
Object 13
Gambar 4 Grafik Kapasitas Workcenter 2
Untuk workcenter 3, berikut ini adalah grafik perbandingan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas tersedia untuk setiap periode:
Object 15
Gambar 5 Grafik Kapasitas Workcenter 3
Untuk workcenter 4, berikut ini adalah grafik perbandingan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas tersedia untuk setiap periode:
(29)
Zafira Putri - 13409125
Object 17
Gambar 6 Grafik Kapasitas Workcenter 4
Untuk workcenter 5, berikut ini adalah grafik perbandingan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas tersedia untuk setiap periode:
Object 20
Gambar 7 Grafik Kapasitas Workcenter 5
Untuk workcenter 6, berikut ini adalah grafik perbandingan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas tersedia untuk setiap periode:
(30)
Zafira Putri - 13409125
Object 23
Gambar 8 Grafik Kapasitas Workcenter 6
Untuk workcenter 7, berikut ini adalah grafik perbandingan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas tersedia untuk setiap periode:
Object 25
Gambar 9 Grafik Kapasitas Workcenter 7
Untuk workcenter 8, berikut ini adalah grafik perbandingan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas tersedia untuk setiap periode:
(31)
Zafira Putri - 13409125
Object 27
Gambar 10 Grafik Kapasitas Workcenter 8
2.4
Material Requirement Planning
Material Requirenment Planning dibuat bertujuan untuk menjamin produk yang dibuat tepat waktu dan jumlah produk memenuhi proses exploding kebutuhan produk akhir hingga kebutuhan material dengan memperhatikan time phased1. Input dari MRP adalah MPS atau Master Planned Scheduled, dari MPS kita bisa mengetahui berapa gross requirenment dari tiap unit yang dibutuhkan. Output dari MRP adalah Planned Order Released, namun untuk mewujudkan hal ini MRP harus dibantu dengan BOM dan Inventory Master File. Ciri utama dari MRP adalah :
Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan
Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas jadwal yang sudah direncanakan.2
1 Modul 7 Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Laboratorium Sistem Produksi, 2012. 2 http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=962:mrp-material-requirement-planning&catid=25:industri&Itemid=14 diakses 6 Desember 2012, pukul 19.30
(32)
Zafira Putri - 13409125
Gambar 11 Struktur Input dan Output MRP
Bagian-bagian penyusun MRP adalah :
1. Item adalah unit apa yang ingin kita butuhkan untuk dipesan.
2. Lot Size adalah berapa besar ukuran pemesanan yang diizinkan atau diperbolehkan.
Lot Size bisa berbentuk Lot for Lot atau ditentukan jumlah kelipatan pemesanannya.
3. LTL (Low Level Code) adalah level paling rendah suatu item ditemukan dalam suatu
struktur produk.
4. Gross Requirement adalah permintaan suatu item pada periode tertentu
5. Scheduled Receipt adalah jumlah barang yang sudah dipesan pada masa lampau (on
order & receipt date)
6. Projected on Hand adalah jumlah safety stock yang dimiliki.
7. Net Requirement adalah jumlah item yang kita butuhkan dikurangi dengan barang
yang datang dan safety stock yang kita miliki. gross requirenment – scheduled receipt – projected on hand.
8. Planned Order Receipt adalah periode dimana pesanan yang kita kirim akan datang.
9. Planned Order Release adalah periode dimana kita memesan barang yang kita
inginkan dikurangi dengan lead time.
Tabel 23 Contoh MRP
Item PD Periode
Lot Size LTL 1 2 3
Gross Requirenment Scheduled Receipt Projected On Hand Net Requirenment Planned Order Receipt Planned Order Releases
Contoh perhitungan dari MRP adalah sebagai berikut :
(33)
Zafira Putri - 13409125
Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat MRP adalah sebagai berikut :
1. Netting
Netting adalah perhitungan net requirenment yang digunakan untuk acuan
kebutuhan. Perhitungan ini didapatkan dari mengurangi gross requirement dengan scheduled receipt dan planned order receipt. Gross requirenment didapatkan dari Planned Order Released yang ada untuk parent unit yang sedang kita pesan. Item TI– 3101–02 memiliki parent SA300 dengan quantity 2, sehingga gross requirenment dari item tersebut adalah dua kali dari planned order release setiap periode SA300.
Grossrequirenment TI
−
3101
−
02
=
2
x planned released order SA
300
Pada periode pertama hingga ketiga tidak ada net requirenment dikarenakan, net requirenment tersebut harus dipesan pada saat past due, sehingga pada saat dibutuhkan kita hanya menerima scheduled receipt. Untuk periode keempat, net requirenment dihitung dengan rumus :
Net Requirenment
=
Grossrequirenment
−
Projected on Hand
−
Scheduled Rece ipts
Pada periode ketiga terdapat projected on hand sebanyak 828 unit, sedangkan untuk periode keempat dibutuhkan 17828 unit. Sehingga net requirenment yang dibutuhkan sebesar 17000 unit.
2. Lotting
Lotting adalah penentuan ukuran lot yang akan dipesan. Net requirement
muncul pada periode keempat karena pada periode-periode sebelumnya, kebutuhan net requirement tersebut dipenuhi dengan scheduled receipt yang telah dipesan pada past due. Pada periode keempat terdapat net requirenment sebesar 17000 unit. Kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan memesan sesuai dengan lot yang telah ditentukan. Lot yang dipesan harus kelipatan 900 unit, namun melebihi unit yang dibutuhkan. Sehingga untuk periode keempat dibutuhkan pemesanan unit sebanyak 17100 unit.
Planned Order Receipt
=
900
x n
>
17000
3. Time phasing/offsetting
Time phasing/offsetting adalah penentuan keluarnya order release dengan
memperhatikan lead time produksi atau lead time pemesanan. Setelah mengetahui berapa banyak lot yang akan kita pesan, kita harus mengeluarkan jadwal pemesanan yang telah disesuaikan dengan lead time. Lead time yang diperlukan untuk item TI-3101-02 adalah tiga minggu, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pada periode keempat planned released order akan muncul pada minggu pertama.
4. Exploding adalah perhitungan lebih lanjut untuk tahap yang rendah.
(34)
Zafira Putri - 13409125
Tabel 24 MRP TI-3101-02
Item : TI -3101-02 LLC : 2 Periode (minggu) HandOn OrderOn DateDue Lot size
: 900 LT : 2 0 1 2 3 4 5 11000 4000 2
Gross requirements 12664 12664 14044 17828 18208 Scheduled receipts 1800 13000 14400
Projected on hand 11000 136 472 828 100 792
Net requirements 17000 18108
Planned order receipts 17100 18900
Planned order releases 17100 18900 18000 18900 18900
MRP B-04
Untuk item B-04 terdapat empat cara lot size yang digunakan untuk memesan item tersebut. Cara-cara tersebut antara lain adalah
1. Economic Order Quantity
Pada teknik ini setiap pemesanan lot size yang digunakan adalah EOQ dari gross requirenment selama 12 periode. EOQ tersebut didapatkan dari rumus
EOQ
=
√
2
kλ
h
Biaya pesan yang ada pada kasus kali ini sebesar Rp 2.570.000,-, sedangkan biaya simpan yang dikenakan adalah Rp 60,- per unit. λ yang dipakai didapatkan dari :
λ
=
12664
+
12664
+
16120
+
18208
+
18208
+
18208
+
18208
+
1882
+
1882
+
1882
+
1882
11
=
17255
Sehingga,
EOQ
=
√
2
x
2570000
x
17255
60
=
38448
EOQ ini dipakai untuk setiap planned order released. Pemesanan akan dilakukan ketika jumlah projected on hand sudah tidak bisa memenuhi gross requirenment.
Tabel 25 MRP B-04 dengan Economic Order Quantity
Rata-rata PesanBiaya SimpanBiaya EOQ 17255 2570000 60 38448
Item : B-04 LLC : 2 Periode (minggu)
Lot
size : EOQ LT : 2 0 1 2 3 4 5
Gross requirements 12664 12664 16120 18208 18208
Scheduled receipts 38448 0 0 0 0
Projected on hand 2500 28284 15620 37948 19740 1532
Net requirements 0 0 500 0 0
(35)
Zafira Putri - 13409125
8
Planned order releases 38448 0 0 38448 0
2. Period Order Quantity
Metode ini mencari tahu ada berapa pemesanan yang dilakukan disetiap tahunnya. Ada beberapa langkah yang akan dilakukan untuk mengetahui ada berapa kali pemesanan.
Langkah pertama adalah menghitung EOQ.
EOQ
=
√
2
x
2570000
x
17255
60
=
38448
Langkah kedua adalah mengetahui banyaknya demand pertahun
demand pertahun
=
38448
x
52
=
897275
Langkah ketiga adalah mengetahui D/Q
D
Q
=
897275
38448
=
23.337
Langkah keempat adalah mengetahui waktu pemesanan
waktu pemesanan
=
23.337
52
=
3
Langkah kelima adalah menjumlahkan gross requirenment selama tiga period
untuk membentuk planned released order.
planned released order period
2=
gross requirenment
2+
gross requirenment
3+
gross requirenment
4Secara ringkas, hasil dari kelima langkah diatas adalah sebagai berikut :
Tabel 26 MRP B-04 dengan Metode Periode Order Quantity Item : B-04 LLC : 2 Periode (minggu)
Lot size : POQ LT : 2 0 1 2 3 4 5 6
Gross requirements 12664 12664 16120 18208 18208 18208
Scheduled receipts 38948 0 0 0 0 0
Projected on hand 2500 28784 16120 0 36416 18208 0
Net requirements 0 0 0 18208 18208 0
Planned order receipts 0 0 0 54624 0 0
Planned order releases 0 54624 0 0 55972 0
(36)
Zafira Putri - 13409125
Langkah pertama adalah membuat kombinasi periode
Langkah kedua adalah menghitung cumulative cost
cummulative cost
=
biaya setup
+
n x biaya simpan
Contohnya adalah untuk periode kombinasi 1,2,3cummulative cost
=
2570000
+
60
x
12664
+
2
x
60
x
16120
=
5264240
Langkah ketiga adalah menghitung cost per unit
trial lot
¿ ¿
cost per unit
=
cummulative cost
¿
Contohnya untuk periode kombinasi 1,2,3
cost per unit
=
5264240
38948
=
135.16
Secara ringkas, hasil dari ketiga langkah diatas adalah sebagai berikut :
Tabel 27 Hasil Perhitungan Least Unit Cost
Perioda
Kombina TrialLot Cummulative Cost Cost perUnit 1 10164 2570000 252.8532074 1,2 22828 3329840 145.8664798 1,2,3 38948 5264240 135.1607271 1,2,3,4 57156 8541680 149.4450276 4 18208 2570000 141.1467487 4,5 36416 3662480 100.5733743 4,5,6 54624 5847440 107.0489162 6 18208 2570000 141.1467487 6,7 36416 3662480 100.5733743 6,7,8 55298 5928320 107.2067706 8 18882 2570000 136.1084631 8,9 37764 3702920 98.05423154 8,9,10 56646 5968760 105.3694877 10 18882 2570000 136.1084631 10,11 37764 3702920 98.05423154 4. Minimum Order per Period
(37)
Zafira Putri - 13409125
Langkah kedua adalah menghitung cumulative cost
cummulative cost
=
biaya setup
+
n x biaya simpan
Contohnya adalah untuk periode kombinasi 1,2,3cummulative cost
=
2570000
+
60
x
12664
+
2
x
60
x
16120
=
5264240
Langkah ketiga adalah menghitung cost per unit
cost per period
=
cummulativecost
jumlah periode
Contohnya untuk periode kombinasi 1,2,3cost per period
=
5264240
3
=
1754746.7
Secara ringkas, hasil dari ketiga langkah diatas adalah sebagai berikut :
Tabel 28 Hasil Minimum Cost per Periode Perioda
Kombin TrialLot Cummulative Cost Cost perPeriod
1 10164 2570000 2570000
1,2 22828 3329840 1664920
1,2,3 38948 5264240 1754746.667
3 16120 2570000 2570000
3,4 34328 3662480 1831240
3,4,5 52536 5847440 1949146.667
5 18208 2570000 2570000
5,6 36416 3662480 1831240
5,6,7 54624 5847440 1949146.667
7 18208 2570000 2570000
7,8 37090 3702920 1851460
7,8,9 55972 5968760 1989586.667 9 18882 2570000 856666.6667
9,10 37764 3702920 1851460
9,10,11 56646 5968760 2984380
(38)
Zafira Putri - 13409125
2.5
Plannned Order Release
Planned Order Release merupakan jumlah ukuran pemesanan yang direncanakan pada setiap perioda waktu3. Nilai planned order release merupakan nilai planned order receipt yang telah mengalami offset waktu sejumlah lead time. Sedangkan planned order receipt merupakan jumlah yang direncanakan untuk diterima pada perioda waktu tertentu. Planned order release berguna untuk menentukan ukuran material atau komponen yang harus diprodukso atau dipesan pada saat t tertentu. Secara detil, perhitungan untuk nilai planned order release dapat dijabarkan melalui langkah berikut.
Langkah 1. Menentukan nilai Net Requirement.
Nilai net requirement ditentukan melalui perhitungan yang telah dilakukan pada saat penyusunan MRP. Contohnya, pada MRP item TI-3101-01, didapatkan tabel sebagai berikut,
Lot
size : 2100 LT : 3 0 1 2 3 4 5
Gross requirements 6332 6332 7022 8914 9104
Scheduled receipts 2100 6300 6300
Projected on hand 5000 768 736 14 1600 896
Net requirements 8900 7504
Tabel 29 MRP TI-3101-01: Net Requirement
Berikut merupakan cara mencari nilai net requirement,
Net Requirement
=
Gross Requirement
−(
Sec h eduled Receipt
+
Projected On Hand Periodet
−
1
)
Maka, untuk periode keempat, net requirement adalah,
Net Requirement
=
8914
−
(
14
+
0)
=
8900
Langkah 2. Menentukan nilai Planned Order Receipt.Nilai planned order receipt adalah niai net requirement yang disesuaikan dengan aturan lot sizing material atau komponen yang akan dipesan. Contohnya, untuk item TI-3101-01, nilai lot sizenya adalah 2100 unit atau kelipatannya. sehingga, untuk kebutuhan bersih sejumlah 8900 unit item, direncanakan akan membutuhkan penerimaan sebanyak 10500 unit item TI-3101-01, yaitu kelipatan lima dari 2100 unit.
Lot
size : 2100 LT : 3 0 1 2 3 4 5
Gross requirements 6332 6332 7022 8914 9104
3 Ohio University Official Website (CutRight). 2012. Material Requirements Planning: Inventory Status Records. www.ohio.edu/people/cutright/MRPnew.doc diakses tanggal 6 Desember 2012 pukul 00:30.
(39)
Zafira Putri - 13409125
Scheduled receipts 2100 6300 6300
Projected on hand 5000 768 736 14 1600 896
Net requirements 8900 7504
Planned order receipts 10500 8400
Tabel 30 MRP TI-3101-01: Planned Order Receipt
Langkah 3. Melakukan offsetting planned order receipts menjadi planned order release Kemudian, nilai planned order receipts yang telah didapatkan melalui langkah 2 dimundurkan sesuai dengan lead time item yang direncanakan akan dipesan. Sehingga, untuk item TI-3101-01 yang memiliki lead time 2 satuan waktu, maka, planned order receipts yang direncanakan diterima pada waktu t=4 akan dipesan pada t=1. Sehingga, pada waktu t=1 akan terdapat planned order release sejumlah planned order receipts yang terjadi pada t=4.
Lot siz
e : 2100 LT : 3 0 1 2 3 4
Gross requirements 6332 6332 7022 8914
Scheduled receipts 2100 6300 6300
Projected on hand 5000 768 736 14 1600
Net requirements 8900
Planned order receipts 10500
Planned order releases 10500 8400 8400 10500
Tabel 31 MRP TI-3101-01: PORL
2.6
Released Order
Langkah-langkah dalam penentuan kebutuhan release order adalah sebagai berikut:
1. Mengatur jadwal yang feasible untuk memulai produksi setiap part untuk schedule receipt. Adapun kebutuhan kapasitas untuk release order dapat ditunjukan pada tabel sebagai berikut:
Part CenterWork Week Setup TimeRun
Schedu le Receip
t
Total
TI-3101-00A 8 1 7 5 3332 16667
TI-3101-00B 8 1 7 5 2200 11007
TI-3101-00C 8 1 7 5 900 4507
TI-3101-01 5 1 2 1 6300 6302
7 2 15 2 6300 12615
7 1 15 2 6300 12615
TI-3101-02 5 1 0 3 14400 43200
7 2 15 3 14400 43215
7 1 15 3 13000 39015
TI-3101-03 5 1 0 2 14000 28000
(40)
Zafira Putri - 13409125
7 1 11 7 12000 84011
TI-3101-04AB 3 1 0 3 8400 25200
6 2 2 10 8400 84002
7 3 3 7 8400 58803
6 1 22 10 6400 64022
7 2 0 7 6400 44800
TI-3101-04C 7 1 2 7 1000 7002
TI-3101-05 1 1 4 20 9300
18600 4
3 2 0 5 9300 46500
7 3 19 8 9300 74419
3 1 0 5 8400 42000
7 2 19 8 8400 67219
7 1 19 8 6100 48819
TI-3101-06 3 1 8 8 8400 67208
7 2 0 7 8400 58800
7 2 0 7 6000 42000
TI-3101-07a 7 1 4 10 6000 60004
3 1 0 3 5400 16200
7 2 4 10 5400 54004
TI-3101-07b 7 1 0 3 5000 15000
1 1 11 5 5400 27011
7 2 0 3 5400 16200
3 1 0 3 7200 21600
1 2 11 5 7200 36011
7 3 0 3 7200 21600
TI-3101-08AB 7 1 11 4 4800 19211
2 1 0 6 6000 36000
7 2 11 4 6000 24011
TI-3101-09 7 1 0 7 6300 44100
2 1 2 8 7200 57602
7 2 0 7 7200 50400
TI-3101-10 2 1 0 6 36000 216000
4 2 9 3 36000 108009
7 3 19 4 36000
14401 9
4 1 9 3 28100 84309
7 2 19 4 28100
11241 9
7 1 19 4 25200
10081 9
TI-3101-11A 7 1 1 4 6200 24801
(41)
Zafira Putri - 13409125
2. Berdasarkan tabel diatas, schedule receipt pada part dalam setiap workcenter diselesaikan sebelum waktu due date. Elemen dari release order antara lain setup time dan run time. Formulasinya sebagi berikut:
Nilai setup time didapatkan dari routing files
Nilai run time didapatkan dari perkalian nilai laju pada routing files dikali dengan schedule receipt pada periode yang dijelaskan pada bagian sebelumnya.
Adapun formulasi untuk menentukan total waktu untuk release order Total time = setup time + run time
Berikut ialah contoh dari perhitungan kapasitas untuk release order: Part TI-3101-11A
Kebutuhan part hanya dapat diproduksi pada periode ke-1 pada workstation 7. Adapun perhitungannya ialah sebagai berikut:
Setup time = 1
Run time = 4 x 6200 = 24800 Total time = 1 + 24800 = 24801 menit Part TI-3101-11A
Kebutuhan part dapat diproduksi pada periode ke-1 pada workstation 2 dan 7. Adapun perhitungannya ialah sebagai berikut:
Diproduksi pada periode ke-1 pada workstation 2 Setup time = 2
Run time = 8 x 7200 = 57600 Total time = 1 + 24800 = 57602 menit Diproduksi pada periode ke-1 pada workstation 7
Setup time = 0
Run time = 8 x 6300 = 44100 Total time = 0 + 44100 = 44100 menit
Dari total time yang didapat untuk setiap part disusun untuk setiap workcenter untuk mendapatjan kebutuhan release order untuk setiap workstation. Adapun penjelasannya ialah sebagai berikut: Part Work Cent er Wee
k Setup
Run Tim e Schedu le Receip t Total
TI-3101-05 1 1 4 20 9300
18600 4
1 1 11 5 5400 27011
(42)
Zafira Putri - 13409125
2 1 0 6 6000 36000
2 1 2 8 7200 57602
TI-3101-10 2 1 0 6 36000 216000
TI-3101-04AB 3 1 0 3 8400 25200
3 2 0 5 9300 46500
3 1 0 5 8400 42000
TI-3101-06 3 1 8 8 8400 67208
3 1 0 3 5400 16200
3 1 0 3 7200 21600
4 2 9 3 36000 108009
4 1 9 3 28100 84309
TI-3101-01 5 1 2 1 6300 6302
TI-3101-02 5 1 0 3 14400 43200
TI-3101-03 5 1 0 2 14000 28000
6 2 2 10 8400 84002
6 1 22 10 6400 64022
7 2 15 2 6300 12615
7 1 15 2 6300 12615
7 2 15 3 14400 43215
7 1 15 3 13000 39015
7 2 11 7 14000 98011
7 1 11 7 12000 84011
7 3 3 7 8400 58803
7 2 0 7 6400 44800
TI-3101-04C 7 1 2 7 1000 7002
7 3 19 8 9300 74419
7 2 19 8 8400 67219
7 1 19 8 6100 48819
7 2 0 7 8400 58800
7 2 0 7 6000 42000
TI-3101-07a 7 1 4 10 6000 60004
7 2 4 10 5400 54004
TI-3101-07b 7 1 0 3 5000 15000
7 2 0 3 5400 16200
7 3 0 3 7200 21600
TI-3101-08AB 7 1 11 4 4800 19211
7 2 11 4 6000 24011
TI-3101-09 7 1 0 7 6300 44100
7 2 0 7 7200 50400
7 3 19 4 36000
14401 9
(43)
Zafira Putri - 13409125
9
7 1 19 4 25200
10081 9
TI-3101-11A 7 1 1 4 6200 24801
TI-3101-00A 8 1 7 5 3332 16667
TI-3101-00B 8 1 7 5 2200 11007
TI-3101-00C 8 1 7 5 900 4507
Tabel 33 Kebutuhan Release Order tiap Workstation
Setelah itu dilakukan perhitungan kebutuhan kapasitas receipt order. Adapun penjelasannya ditunjukan pada tabel dibawah ini:
Wor k Cent
er
Periode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 213015 36011
2 309602
3 172208 46500
4 84309 108009
5 77502
6 64022 12615
7 319756 623694 298841
8 32181
Tabel 34 Kebutuhan Receipt Order
Contoh perhitungan kebutuhan kapasitas receipt order untuk workcenter 1 pada periode 1 ialah sebagai berikut:
Total time = total time di workcenter 1 periode 1 Total time = 186004 + 27011 + 36011
Total time = 213015
2.7
Capacity Requirement Planning
(44)
Zafira Putri - 13409125
Capacity requirement planning merupakan cara untuk memvalidasi kebutuhan produksi untuk setiap workstation pada periode yang telah dilakukan. Untuk kasus ini didapat hasil validasi CRP sebagai berikut:
Work
Center 1 2 3 4 5 6
1 393017 406817 415817 457817 422417 470417
2 508819 572419 579019 569419 575419 577819
3 371429 395731 386431 397831 406231 384331
4 194157 217857 216057 225057 221457 233457
5 115906 144606 153906 151206 166206 153906
6 64022 12615 72003 84003 84003 84003
7 319756 649295 761383 730983 723283 740983
8 32181 31667 31667 40321 45541 45541
Tabel 35 Validasi CRP Periode 1-6
Work
Center 7 8 9 10 11 12
1 213015 264015 0 0 0 0
2 598819 214802 0 0 0 0
3 259212 140410 129308 0 0 0
4 220033 111609 0 0 0 0
5 165606 153550 60004 0 0 0
6 87003 84003 0 0 0 0
7 727083 756283 750971 191242 0 0
8 45541 45541 47226 47226 47226 47226
Tabel 36 Validasi CRP Periode 7-12
Langkah-langkah validasi MRP dengan metode CRP ialah sebagai berikut:
Menghitung kebutuhan waktu untuk semua produk yang diproduksi pada periode dan workcenter tertentu
Adapun contoh perhitungannya ialah sebagai berikut: Untuk periode 1 pada work station 8.
Total1,8 = Total PORL1,8 + total RO1,8 Total1,8 = 0 + 32181
(45)
Zafira Putri - 13409125
Menghitung nilai kebutuhan maksimal pada setiap workcenter.
(46)
Zafira Putri - 13409125
Work
Center 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 393017 406817 415817 457817 422417 503417 213015 264015 0 0 0 0
Tabel 37 Kebutuhan Maksimal Workcenter
Setelah itu ditentukan nilainya dengan memilih waktu terbersar yang dibutuhkan, adapun untuk workcenter1 terdapat pada periode 4 yaitu 457817
Membandingkan nilai kebutuhan maksimal dengan kapasitas untuk setiap workcenter yang didapat pada MPS
Jika nilai kebutuhan maksimal < kapasitas, maka proses tersebut lolos untuk dilakukan untuk periode yang ditentukan. Jika sebaliknya, maka proses tersebut tidak lolos uji validasi hasil.
Berikut ialah rekapitulasi nilainya:
Max AvailableCapacity Keputusan
5034
17 2377824 Lolos
5988
19 2683718.4 Lolos
4062
31 1883736 Lolos
2334
57 3106944 Lolos
1662
06 1886016 Lolos
9900
3 2171244 Lolos
7654
71 3832012.8 Lolos
4722
6 1508078.4 Lolos
Tabel 38 Keputusan Workcenter
(47)
Zafira Putri - 13409125
Object 72
Gambar 12 Perbandingan Kapasitas Workcenter 1
Object 75
(48)
Zafira Putri - 13409125
Object 77
Gambar 14 Perbandingan Kapasitas Workcenter 3
Object 79
(49)
Zafira Putri - 13409125
Object 82
Gambar 16 Perbandingan Kapasitas Workcenter 5
Object 84
(50)
Zafira Putri - 13409125
Object 86
Gambar 18 Perbandingan Kapasitas Workcenter 7
Object 88
(51)
Zafira Putri - 13409125
BAB III
ANALISIS
3.1
Analisis RCCP dan CRP
RCCP (Rough Cut Capacity Planning) adalah suatu teknik yang digunakan untuk memverifikasi MPS (Master Production Schedule). RCCP dapat pula didefinisikan sebagai proses mengubah bentuk (konversi) dari jadwal induk produksi atau MPS ke dalam nilai kebutuhan kapasitas yang berkaitan dengan sumber-sumber daya yang digunakan dalam kegiatan produksi, seperti jam kerja mesin, jam tenaga kerja, kapasitas gudang, kapabilitas pemasok material dan parts, dan sumber daya keuangan.
RCCP biasanya ditampilkan dalam bentuk diagram batang yang menggambarkan kapasitas yang dibutuhkan versus kapasitas yang tersedia. Diagram tersebut dikenal dengan istilah load profile, yaitu suatu tampilan mengenai kebutuhan kapasitas di suatu horizon perencanaan berdasarkan permintaan yang telah direncanakan maupun dikeluarkan pada suatu horizon waktu tertentu. Horizon waktu interval yang digunakan sama dengan horizon waktu pada MPS karena RCCP berfungsi untuk memverifikasi MPS. Dari hasil RCCP dapat diketahui apakah kapasitas yang dibutuhkan dapat dipenuhi oleh kapasitas yang tersedia atau tidak. Terdapat beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk melakukan RCCP, yaitu:
Bill of Labor
Capacity Planning Using Overall Factor Resource Profile Approach
(52)
Zafira Putri - 13409125
Posisi RCCP pada tahapan PPC (Perencanaan dan Pengendalian Produksi) berada sejajar dengan MPS karena RCCP merupakan perencanaan kapasitas “kasar” untuk menguji kelayakan dari MPS. Sebelum dilanjutkan ke proses berikutnya, MPS haruslah melewati pengujian RCCP untuk melihat apakah perusahaan mampu memenuhi permintaan pelanggan berdasarkan kapasitas yang tersedia. Jika kapasitas yang tersedia masih dapat meng-cover kapasitas yang dibutuhkan, maka MPS layak dan feasibel untuk digunakan sebagai input MRP (Material Requirement Planning). Jika terjadi over capacity yang dibutuhkan, maka diperlukan penyesuaian atau adjustment agar permintaan pada jadwal induk produksi dapat dipenuhi. Penyesuaian yang dapat dilakukan adalah melakukan overtime atau lembur jam kerja, melakukan subcontract, atau meningkatkan kapasitas yang tersedia dengan cara membeli mesin dan peralatan baru atau menambah jumlah tenaga kerja.
CRP (Capacity Requirement Planning) adalah tahap penentuan kapasitas yang dibutuhkan sesuai dengan hasil MRP (Material Requirement Planning). Definisi lain menyebutkan bahwa CRP adalah suatu perincian membandingkan kapasitas yang diperlukan oleh rencana kebutuhan material (MRP) oleh pemesanan sekarang dalam proses verifikasi yang mendasari dalam membuat suatu akhir penerimaan terhadap pengendali jadwal produksi (MPS) (Fogarty, dkk, 1991). Tujuan dilakukannya CRP adalah untuk menunjukkan perbandingan antara kapasitas atau beban yang dibutuhkan pada setiap stasiun kerja melalui permintaan yang ada dengan kapasitas dari setiap stasiun kerja pada periode waktu tertentu. Untuk melakukan pengecekan CRP dibutuhkan input sebagi berikut:
Bill of Material
Item Master Record Files Work Center Record Files Planned Order Release
CRP pada tahapan PPC berada sejajar dengan MRP karena berfungsi untuk memverifikasi MRP. Pada intinya sebelum dilakukan tindakan lebih lanjut mengenai hasil dari MRP harus melalui tahapan pengecekan kelayakan CRP. Jika kapasitas yang tersedia sudah mencukupi, maka tidak perlu dilakukan penyesuaian dan dapat langsung dilakukan tahapan PPC selanjutnya, yaitu membagi PORL kedalam tiga aktivitas, apakah perlu dilakukan purchase order, memproduksi sendiri dengan membuat jadwal produksi, atau mengubah jadwal (rescheduling) apabila proses produksi sedang berlangsung. Apabila kapasitas yang yang dapat digunakan tidak dapat memenuhi kapasitas yang dibutuhkan, maka harus dilakukan modifikasi, yang dapat berupa menambah waktu jam kerja atau overtime, mengubah urutan proses atau routing, dan melakukan subcontract. Selain itu dapat pula dilakukan peningkatan kapasitas yang tersedia dengan melakukan investasi penambahan mesin, peralatan, maupun tenaga kerja. Namun, jika kapasitas yang dibutuhkan tetap tidak dapat terpenuhi, walaupun telah dilakukan penyesuaian, maka perlu dilakukan perubahan MPS. Masalah yang akan timbul adalah revisi MPS akan mengubah MRP, dan output kebutuhan kapasitas juga akan berubah. Perbedaan diantara RCCP dan CRP akan ditampilkan pada tabel berikut:
RCCP CRP
1. Memverifikasi MPS (Master Production
Schedule) 1. Memverifikasi MRP (Material RequirementPlanning) 2. Input yang dibutuhkan:
MPS
Waktu proses pada setiap stasiun kerja
Efisiensi mesin
2. Input yang dibutuhkan: Bill of Material
Item Master Record Files Work Center Record Files
(53)
Zafira Putri - 13409125
Avaibilitas mesin Planned Order Release 3. Merupakan perbandingan kapasitas
secara kasar 3. Merupakan perbandingan kapasitassecara terperinci 4. Tidak memperhitungkan kebutuhan
kapasitas dari schedule receipt 4. Memperhitungkan kebutuhan kapasitasdari schedule receipt 5. Satuan waktu yang digunakan dalam
satuan waktu yang cukup lama. Misal per bulan
5. Satuan waktu yang digunakan lebih detail daripada RCCP, misal per minggu atau per hari
6. Pada keadaan normal, tidak dimungkinkan terdapat kapasitas yang dibutuhkan sama dengan 0 pada setiap satuan waktunya
6. Pada keadaan normal, memungkinkan terdapat kapasitas yang dibutuhkan sama dengan 0 pada setiap satuan waktunya karena terkait PORL yang belum tentu ada di setiap satuan waktu.
7. Perbandingan yang dilakukan antara kapasitas yang tersedia dengan rata-rata kapasitas yang dibutuhkan pada interval waktu tertentu
7. Perbandingan yang dilakukan antara kapasitas yang tersedia dengan maksimal kapasitas yang dibutuhkan pada interval waktu tertentu
Tabel 39 Perbedaan RCCP dan CRP
3.2
Analisis Hasil Validasi dengan Menggunakan RCCP
RCCP digunakan untuk memvalidasi kapasitas yang diperlukan oleh Master Production Schedule. Setelah RCCP dibuat, dilakukan komparasi kapasitas nominal per periode dengan beban sumber daya (apakah underload atau overload), Adjustment / revisi kapasitas atau jadwal bila terjadi overload.
Setelah RCCP dibuat, seperti yang sudah ditampilkan dan dijelaskan pada subbab 2.3, maka didapatkan rata – rata kebutuhan setiap workcenter. Berikut ini merupakan rekap rata – rata kebutuhan dan kapasitas yang tersedia dari setiap workcenter:
Tabel 40 Rata-rata Kebutuhan Workcenter
WC Avera
ge Available
1 1931515 2377824 2 1971212 2683718 3 1383660 1883736 4 717375.8 3106944 5 670050.7 1886016 6 394148.8 2171244 7 3002572 3832013 8 197004.3 1508078
(54)
Zafira Putri - 13409125
Object 90
Gambar 21 Kebutuhan Setiap Workcentre
Kemudian, dilakukan verifikasi antara rata - rata kebutuhan dengan kapasitas yang tersedia dari setiap workcenter. Hasil verifikasi dinyatakan lulus apabila rata – rata kebutuhan lebih kecil daripada kapasitas yang tersedia. Berikut ini adalah hasil verifikasi RCCP :
Tabel 41 Hasil Verifikasi RCCP
WC Avera
ge
Availa ble
Keputus an 1 1931515 2377824 Lulus
2 1971212 2683718 Lulus
3 1383660 1883736 Lulus
4 717375.8 3106944 Lulus
5 670050.7 1886016 Lulus
6 394148.8 2171244 Lulus
7 3002572 3832013 Lulus
8 197004.3 1508078 Lulus
Dari hasil verifikasi diatas, terlihat bahwa semua kapasitas workcenter dapat memenuhi kebutuhan. Dengan demikian kegiatan produksi dapat dilanjutkan dan kemudian dijadwalkan di MRP.
Dari RCCP, tingkat utilitas dari setiap workcenter juga dapat dicari. Tingkat utilitas setiap workcenter merupakan tingkat penggunaan workcenter dengan kapasitasnya masing – masing. Tingkat utilitas dapat dicari dengan rumus berikut:
Tingkat Utilitas
=
Rata
−
rata kebutuhan
(55)
Zafira Putri - 13409125
Selain itu, dapat dihitung juga rata - rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai dari setiap workcenter. Faktor ini dapat menjadi pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan penggunaan workcenter supaya lebih efektif. Rata - rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai dapat dicari dengan rumus berikut:
rata
−
rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai
=
Kapasitas tersedia
−
kebutu h an kapasitas
Berikut ini merupakan tingkat utilitas dan rata - rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai untuk setiap jenis workcenter:
Tabel 42 Tingkat Utilitas dan Rata-rata Kapasitas yang Tersedia
WC Average Available
Capacity
Rata - rata Kapasitas
Tingk at 1 1931515.441 2377824 446308.5594 81%
2 1971212.273 2683718.4 712506.1265 73%
3 1383660.082 1883736 500075.9185 73%
4 717375.8 3106944 2389568.2 23%
5 670050.6947 1886016 1215965.305 36%
6 394148.7639 2171244 1777095.236 18%
7 3002571.658 3832012.8 829441.142 78%
8 197004.3382 1508078.4 1311074.062 13% Dari hasil diatas, kita dapat menganalisis penggunaan setiap workcenter:
1. Workcenter 1 merupakan workcenter dengan tingkat utilitas tertinggi yaitu 81%. Penggunaan workcenter 1 dapat ditingkatkan lagi sebanyak 19% atau 446308.5594 menit.
2. Workcenter 2, 3, dan 7 merupakan workcenter dengan tingkat utilitas yang cukup tinggi dibandingkan workcenter lain, yaitu berturut – turut 72%, 73%, dan 78%. Workcenter – workcenter ini masih bisa menanggung kebutuhan lebih banyak lagi, yaitu berturut – turut 712506.1265 menit, 500075.9185 menit, dan 829441.142 menit. Namun, apabila perusahaan ingin menghemat biaya, maka perusahaan dapat memutuskan untuk mengurangi jumlah dari setiap jenis workcenter ini sesuai dengan persentase utilias yang dibutuhkan. Dengan demikian, meskipun kapasitasnya akan berkurang, workcenter tetap bisa memenuhi kebutuhan.
3. Workcenter 4, 5, 6, dan 8 memiliki tingkat utilitas yang sangat rendah, yaitu berturut – turut 23%, 36%, 18%, dan 13%. Workcenter - workcenter ini akan memiliki waktu idle yang sangat tinggi sehingga penggunaannya menjadi tidak efektif. Dengan demikian, sebaiknya perusahaan mengurangi jumlah dari setiap jenis workcenter, agar tidak ada biaya yang terbuang dengan sia – sia. Selain itu, perusahaan juga dapat mendayagunakan keempat workcenter ini untuk memproduksi produk lain yang memiliki nilai jual.
3.3
Analisis Hasil Validasi dengan Menggunakan CRP
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada bab pengolahan data, berikut merupakan gambaran umum mengenai kebutuhan kapasitas maksimum yang dibutuhkan dan kapasitas yang masih dapat dipergunakan pada workstation 1 hingga workstation 8. Pada setiap workstation yang dipergunakan dapat dilihat pada grafik bahwa kapasitas maksimum
(56)
Zafira Putri - 13409125
yang dibutuhkan ternyata masih lebih kecil nilainya dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia.
Object 97
Gambar 22 Perbandingan Kebutuhan dengan Kapasitas yang Tersedia
Hal ini menunjukkan bahwa, pada sistem yang diamati, kapasitas produksi yang sekarang masih dalam status under capacity. Status under capacity sendiri merupakan tanda bahwa material requirement planning yang telah direncanakan feasible untuk dieksekusi.
Secara detil, berikut, akan dibahas analisis CRP untuk masing-masing workstation, 3. 3. 1 Work Center 1
(57)
Zafira Putri - 13409125
Object 99
Gambar 23 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 1
Pada workcenter 1 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 503.417 jam produksi, sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 2.377.824 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang dibutuhkan masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah eksekusi MRP tanpa penyesuaian.
3. 3. 2 Work Center 2
Object 102
Gambar 24 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 2
Pada workcenter 2 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 598.819 jam produksi, sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 2.683.718,40 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang dibutuhkan masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah eksekusi MRP tanpa penyesuaian.
(58)
Zafira Putri - 13409125 3. 3. 3 Work Center 3
Object 105
Gambar 25 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 3
Pada workcenter 3 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 406.231 jam produksi, sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 1.883.736 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang dibutuhkan masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah eksekusi MRP tanpa penyesuaian.
3. 3. 4 Work Center 4
Object 107
Gambar 26 Perbandingan Kapasitas dan Kebutuhan pada Workcentre 4
Pada workcenter 4 kapasitas yang dibutuhkan sebesar 233.457 jam produksi, sedangkan, kapasitas yang tersedia adalah sejumlah 3.106.944 jam produksi. Kemudian, dari perbandingan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kapasitas yang dibutuhkan masing lebih kecil dibandingkan kapasitas yang tersedia. Sehingga, workcenter yang tersedia dalam kondisi under capacity. Tindak lanjutnya adalah eksekusi MRP tanpa penyesuaian.
(1)
Zafira Putri - 13409125
Gambar 31 Keterkaitan Antar Modul
Pada siklus manufaktur di atas praktikum modul 7 Perencanaan dan Pengendalian Produksi berada di tahap perencanaan produksi dan pengendalian produksi. Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan karena pada aktivitas ini dilakukan pengelolaan faktor-faktor yang berkaitan dengan produksi agar permintaan pelanggan dapat terpenuhi. Perencanaan produksi berarti melakukan aktivitas sistematik dengan tujuan terjadinya kegiatan produksi. Sedangkan pengendalian produksi berarti melakukan otorisasi produksi sehingga rencana produksi tercapai.4
Input-input yang diperlukan dalam praktikum modul ini adalah sebagai berikut:
Data hasil peramalan permintaan dongkrak pada periode 49 sampai 60, yang didapat dari modul 5 Peramalan Permintaan Pasar, digunakan sebagai jadwal induk produksi atau MPS dari ketiga jenis dongkrak.
Data Bill of Material dan multilevel tree, yang didapat dari modul 1, digunakan untuk melihat hubungan parent-child dari setiap komponen penyusun dongkrak. Selain itu kita juga dapat mengetahui jumlah komponen yang diperlukan untuk merakit komponen yang lebih tinggi levelnya (parent).
Data Routing Files, untuk melihat urutan proses pengerjaan suatu komponen dan waktu yang diperlukan untuk pemrosesan.
Data Item Master Record Files, untuk melihat kondisi setiap item yang terdiri dari jumlah item on hand order quantity, on order, dan lead time pengiriman.4 Lab Sistem Produksi. 2012. Modul 7 PTI 1 Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Bandung, halaman 1
64 / 57
(2)
Zafira Putri - 13409125
Output dari modul 7 adalah PORL (Planned Order Release) yang telah diverifikasi dengan CRP. PORL ini akan digunakan untuk membuat jadwal produksi dan rescheduling proses produksi yang sedang berlangsung. Selain itu didapat pula keputusan mengenai teknik lot sizing yang terbaik untuk purchase item yang meminimasi biaya yang dikeluarkan.
Berikut digambarkan input dan output pada modul 7 Perencanaan dan Pengendalian Produksi:
(3)
Zafira Putri - 13409125
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum dan pengolahan data yang telah dilakukan, didapatkan beberapa kesimpulan. Lingkup perencanaan dan pengendalian produksi antara lain perencanaan pada waktu produksi, pemilihan produk yang harus diproduksi, jumlah barang yang akan diproduksi dan pengendalian produksi sesuai dengan rencana yang telah dirancang. Proses dan tahapan dalam perencanaan dan pengendalian di lini produksi antara peramalan, perencanaan agragat, pengaturan jadwal produksi induk / master production schedule (MPS) yang divalidasi dan diverifikasi dengan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP), perencanaan material / material requirement planning (MRP) yang diverifikasi dan validasi dengan metode Capacity Requirement Planning (CRP), dan Pengaturan jadwal produksi dan order pembelian.
Proses validitas/verifikasi MPS dengan metode RCCP dilakukan untuk mengetahui MPS yang dibuat layak atau tidak. Adapun tahapan – tahapannya adalah mengidentifikasi sumber daya yang digunakan dalam produksi seperti workcenter, tenaga kerja, dan material, menentukan kebutuhan tiap sumber daya untuk memenuhi MPS per periode, menghitung kapasitas sumber daya yang tersedia per periode, mengomparasi kapasitas nominal per periode dengan beban sumber daya (apakah underload/overload), dan merevisi kapasitas dan jadwal jika terjadi overload.
Proses perencanaan dan penyusunan Material Requirement Planning (MRP) mengunakan input yaitu MPS (Master Production Schedule), dan product routing files. MRP menghasilkan output yaitu planned order releases dan Release Order.
Proses verifikasi/validasi MRP yaitu dengan metode CRP. Adapun kegunaan CRP ialah untuk menentukan, menyesuaikan, dan mengukur tingkat kapasitas suatu proses dalam workcenter dan periode tertentu. Adpun input yang dibuhkan yaitu Planned Order Release dan Receipt Order.
4.2
Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah adanya standardisasi dalam pemberian informasi pada modul Selain itu, Koordinasi antar asisten ditingkatkan lagi terutama dalam penyusunan pengolahan data
66 / 57
(4)
(5)
Zafira Putri - 13409125
DAFTAR PUSTAKA
Groover, Mikell P. 2001.
Automation, Production System, and Computer‐Integrated
Manufacturing
2nd ed. P.514‐556. New Jersey : Prentice‐Hall.
Bedworth, David D. & Bailey, James A. 1987.
Integrated Production Control System
. P.360‐379.Canada : John Wiley & Sons.
Elsayed, Boucher, Thomas O. 1994.
Analysis & Control of Production System
2nd ed. P.344‐370.New Jersey : Prentice Hall.
Handout Kuliah Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
68 / 57
(6)
Zafira Putri - 13409125