Analisis Hasil Validasi dengan Menggunakan RCCP

Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125  Avaibilitas mesin  Planned Order Release 3. Merupakan perbandingan kapasitas secara kasar 3. Merupakan perbandingan kapasitas secara terperinci 4. Tidak memperhitungkan kebutuhan kapasitas dari schedule receipt 4. Memperhitungkan kebutuhan kapasitas dari schedule receipt 5. Satuan waktu yang digunakan dalam satuan waktu yang cukup lama. Misal per bulan 5. Satuan waktu yang digunakan lebih detail daripada RCCP, misal per minggu atau per hari 6. Pada keadaan normal, tidak dimungkinkan terdapat kapasitas yang dibutuhkan sama dengan 0 pada setiap satuan waktunya 6. Pada keadaan normal, memungkinkan terdapat kapasitas yang dibutuhkan sama dengan 0 pada setiap satuan waktunya karena terkait PORL yang belum tentu ada di setiap satuan waktu. 7. Perbandingan yang dilakukan antara kapasitas yang tersedia dengan rata-rata kapasitas yang dibutuhkan pada interval waktu tertentu 7. Perbandingan yang dilakukan antara kapasitas yang tersedia dengan maksimal kapasitas yang dibutuhkan pada interval waktu tertentu Tabel 39 Perbedaan RCCP dan CRP

3.2 Analisis Hasil Validasi dengan Menggunakan RCCP

RCCP digunakan untuk memvalidasi kapasitas yang diperlukan oleh Master Production Schedule. Setelah RCCP dibuat, dilakukan komparasi kapasitas nominal per periode dengan beban sumber daya apakah underload atau overload, Adjustment revisi kapasitas atau jadwal bila terjadi overload. Setelah RCCP dibuat, seperti yang sudah ditampilkan dan dijelaskan pada subbab 2.3, maka didapatkan rata – rata kebutuhan setiap workcenter. Berikut ini merupakan rekap rata – rata kebutuhan dan kapasitas yang tersedia dari setiap workcenter: Tabel 40 Rata-rata Kebutuhan Workcenter WC Avera ge Availa ble 1 19315 15 237782 4 2 19712 12 268371 8 3 13836 60 188373 6 4 71737 5.8 310694 4 5 67005 0.7 188601 6 6 39414 8.8 217124 4 7 30025 72 383201 3 8 19700 4.3 150807 8 Dalam bentuk grafik, tabel diatas dapat disajikan pada gambar berikut: 53 57 13410020 13410025 13410049 13410081 13410109 Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125 Object 90 Gambar 21 Kebutuhan Setiap Workcentre Kemudian, dilakukan verifikasi antara rata - rata kebutuhan dengan kapasitas yang tersedia dari setiap workcenter. Hasil verifikasi dinyatakan lulus apabila rata – rata kebutuhan lebih kecil daripada kapasitas yang tersedia. Berikut ini adalah hasil verifikasi RCCP : Tabel 41 Hasil Verifikasi RCCP WC Avera ge Availa ble Keputus an 1 19315 15 237782 4 Lulus 2 19712 12 268371 8 Lulus 3 13836 60 188373 6 Lulus 4 71737 5.8 310694 4 Lulus 5 67005 0.7 188601 6 Lulus 6 39414 8.8 217124 4 Lulus 7 30025 72 383201 3 Lulus 8 19700 4.3 150807 8 Lulus Dari hasil verifikasi diatas, terlihat bahwa semua kapasitas workcenter dapat memenuhi kebutuhan. Dengan demikian kegiatan produksi dapat dilanjutkan dan kemudian dijadwalkan di MRP. Dari RCCP, tingkat utilitas dari setiap workcenter juga dapat dicari. Tingkat utilitas setiap workcenter merupakan tingkat penggunaan workcenter dengan kapasitasnya masing – masing. Tingkat utilitas dapat dicari dengan rumus berikut: Tingkat Utilitas= Rata−rata kebutuhan Kapasitas Tersedia x 100 54 57 13410020 13410025 13410049 13410081 13410109 Modul 7 – Perencanaan dan Pengendalian Produksi Zafira Putri - 13409125 Selain itu, dapat dihitung juga rata - rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai dari setiap workcenter. Faktor ini dapat menjadi pertimbangan perusahaan untuk meningkatkan penggunaan workcenter supaya lebih efektif. Rata - rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai dapat dicari dengan rumus berikut: rata−rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai=Kapasitas tersedia−kebutu h an kapasitas Berikut ini merupakan tingkat utilitas dan rata - rata kapasitas tersedia yang tidak terpakai untuk setiap jenis workcenter: Tabel 42 Tingkat Utilitas dan Rata-rata Kapasitas yang Tersedia WC Average Available Capacity Rata - rata Kapasitas Tingk at 1 1931515.441 2377824 446308.5594 81 2 1971212.273 2683718.4 712506.1265 73 3 1383660.082 1883736 500075.9185 73 4 717375.8 3106944 2389568.2 23 5 670050.6947 1886016 1215965.305 36 6 394148.7639 2171244 1777095.236 18 7 3002571.658 3832012.8 829441.142 78 8 197004.3382 1508078.4 1311074.062 13 Dari hasil diatas, kita dapat menganalisis penggunaan setiap workcenter: 1. Workcenter 1 merupakan workcenter dengan tingkat utilitas tertinggi yaitu 81. Penggunaan workcenter 1 dapat ditingkatkan lagi sebanyak 19 atau 446308.5594 menit. 2. Workcenter 2, 3, dan 7 merupakan workcenter dengan tingkat utilitas yang cukup tinggi dibandingkan workcenter lain, yaitu berturut – turut 72, 73, dan 78. Workcenter – workcenter ini masih bisa menanggung kebutuhan lebih banyak lagi, yaitu berturut – turut 712506.1265 menit, 500075.9185 menit, dan 829441.142 menit. Namun, apabila perusahaan ingin menghemat biaya, maka perusahaan dapat memutuskan untuk mengurangi jumlah dari setiap jenis workcenter ini sesuai dengan persentase utilias yang dibutuhkan. Dengan demikian, meskipun kapasitasnya akan berkurang, workcenter tetap bisa memenuhi kebutuhan. 3. Workcenter 4, 5, 6, dan 8 memiliki tingkat utilitas yang sangat rendah, yaitu berturut – turut 23, 36, 18, dan 13. Workcenter - workcenter ini akan memiliki waktu idle yang sangat tinggi sehingga penggunaannya menjadi tidak efektif. Dengan demikian, sebaiknya perusahaan mengurangi jumlah dari setiap jenis workcenter, agar tidak ada biaya yang terbuang dengan sia – sia. Selain itu, perusahaan juga dapat mendayagunakan keempat workcenter ini untuk memproduksi produk lain yang memiliki nilai jual.

3.3 Analisis Hasil Validasi dengan Menggunakan CRP