UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
set  data  yang  menghasilkan  suatu  model,  dan  test  set  data  yang digunakan  untuk  mengevaluasi  kemampuan  suatu  model  untuk
mempresiksi Todeschini, 2009. Ketika  suatu  model  telah  divalidasi  dan  memberikan  hasil  yang
baik,  maka  model  tersebut  dapat  digunakan  untuk  memperkirakan  sifat dari  molekul  baru,  mekanisme  kerja  suatu  turunan  senyawa,  dan  struktur
mana  dari  suatu  molekul  yang  memberikan  aktivitas  biologis  dari  suatu molekul. Pada mulanya perhatian hanya untuk mendapatkan model dengan
kemampuan  memprediksi  yang  baik  tanpa  memperhatikan  kemampuan model  tersebut  untuk  diinterpretasikan.  Tentu  saja  model  seperti  ini
digunakan  ketika  tujuan  penelitian  untuk  mendapatkan  data  kimia  suatu molekul,  hal  yang  paling  penting  adalah  model  yang  didapatkan  harus
dapat  dipercaya,  dan  tidak  memperhatikan  mengapa  suatu  deskriptor dipilih dalam untuk membuat suatu model Todeschini,2009.
Akan tetapi walaupun kemampuan mempresiksi model yang tinggi untuk  memprediksi  suatu  molekul  harus  berhati-hati  karena  jika  molekul
memiliki  chemical  space  yang  jauh  dari  model  maka  hasil  ekstrapolasi yang  didapatkan  merupakan  prediksi  yang  tidak  dapat  dipercaya.  Untuk
mengatasi  masalah  ini  maka  dilakukan  pengeluaran  molekul  yang  tidak relevan Todeschini, 2009.
Sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  dalam  pengembangan  model HKSA memerlukan 3 hal penting yaitu:
1.  Penyiapan  sekumpulan  data  set  yang  telah  diketahui  aktifitas biologisnya dengan struktur kimia dan aktivitas yang mirip.
2.  Pemilihan  molecular  deskriptor  yang  paling  tepat  yang  mampu menggambarkan informasi tentang struktur yang akan diteliti.
3.  Metode  matematika  untuk  menentukan  hubungan  antara  aktivitas suatu molekul dengan strukturnya.
2.4. Metode Hansch
Hansch  1963,  mengemukakan  suatu  konsep  bahwa  hubungan struktur  kimia  dengan  aktifitas  biologis  log  1C  suatu  turunan  senyawa
dapat  dinyatakan  secara  kuantitatif  melalui  parameter-parameter  sifat
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
fisika kimia dari subsituen  yaitu parameter h idrofobik π, elektronik σ,
dan sterik E
s
yang terdapat pada molekul,  yang dapat dinyatakan secara matematis sebagai persamaan berikut:
Log A = aΣπ + bΣ σ + cΣ Es + d Model  pendekatan  ini  disebut  juga  model  energy  bebas  linier
linier free
energy relationship
= LFER
atau pendekatan
ekstratermodinamik. Siswandono, 2008 2.4.1  Parameter Sifat Kimia Fisika dalam HKSA Model Hansch
Parameter  sifat  kimia  fisika  yang  sering  digunakan  dalam  HKSA model  Hansch  adalah  parameter  hidrofobik,  elektronik  dan  sterik.  Pada
proses distribusi atau pengangkutan obat, penembusan membrane biologis sangat  dipengaruhi  oleh  kelarutan  obat  dalam  lemakair,  suasana  pH  dan
derajat  ionisasi  pKa  sehingga  dalam  hubungan  kuantitatif  struktur  dan aktifitas,  parameter  kimia  fisika  yang  sering  dilibatkan  adalah  parameter
hidrofobik  dan  elektronik.  Pada  proses  distribusi  obat  pengaruh  sifat hidrofobik pada umumnya lebih besar dibanding sifat elektronik.
1.  Parameter hidofobik Parameter  hidrofobik  lipofilik  yang  sering  digunakan  dalam
HKSA  antara  lain  adalah  logaritma  koefisien  partisi  log  P,  logaritma koefisien  distribusi  log  D,
tetapan  π  Hansch,  tetapan  fragmentasi  f Rekker-Manhold dan tetapan kromatogram Rm.
a.  Log P koefisien partisi Koefisien  partisi  oktanolair  yang  dinyatakan  dalam  log  P
merupakan standar kuantitas untuk menentukan sifat hidrofobikhidrofilik suatu  molekul.  Parameter  hidrofobikhidrofilik  adalah  sifat  yang  sangat
penting dalam aplikasi biomedis. Sebagai contoh aplikasinya adalah untuk memperkirakan  distribusi  obat  dalam  tubuh.  Obat-obat  yang  bersifat
hidrofobik  dengan  koefisien  partisi  tinggi  akan  terdistribusi  pada kompartemen  yang  bersifat  hidrofobik  pula,  misalnya  lapisan  lemak,
sedangkan  obat-obat  yang  bersifat  hidrofilik  dengan  koefisien  partisi rendah  akan  terdistribusi  pada  kompartemen  hidrofilik,  misalnya  serum
darah Fitri, 2008
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nilai  log  P  dalam  oktanolair  merupakan  rasio  logaritma konsentrasi  zat  terlarut  dalam  oktanol  dengan  konsentrasi  zat  terlarut
dalam air. Secara matematis dituliskan dalam persamaan dibawah
b.  Log D koefisien distribusi Dalam ilmu fisika koefisien partisi P dan koefisien distribusi D
adalah perbandingan konsentrasi suatu senyawa dalam dua fase yang tidak dapat  saling  bersatu  dalam  kesetimbangan.  Koefisien  disini  tidak  sama
dengan kelarutan suatu senyawa dalam dua fase tersebut Leo, dkk. 1971. Biasanya salah satu fasenya merupakan air dan fase yang lainnya bersifat
hidrofobik yaitu oktanol Sangster, 1997. Koefisien  distribusi  adalah  rasio  seluruh  bentuk  konsentrasi  suatu
senyawa  terion  dan  tak  terion  pada  dua  fase  oktanol  dan  air.  Untuk menghitung  koefisien  distribusi  suatu  senyawa  fase  air  dari  pelarut
diberikan  buffer  agar  dapat  ditentukan  nilai  koefisien  distribusi  suatu senyawa pada pH tertentu. Logaritma dari koefisien distribusi disebut juga
dengan Log D
2.  Parameter elektronik Ada tiga jenis sifat elektronik yang digunakan dalam HKSA model
Hansch, yaitu: 1.  Pengaruh  berbagai  substituent  terhadap  reaktifitas  bagian  molekul
yang tidak mengalami perubahan. 2.  Sifat  elektronik  yang  berkaitan  dengan  tetapan  ionisasi  pKa  dan
berhubungan dengan bentuk terionkan dan tak terionkan dari suatu senyawa pada pH tertentu.
3.  Sifat oksidasi-reduksi atau reaktifitas senyawa. Parameter  elektronik  yang  digunakan  pada  penelitian  ini
adalahCPSA  Charged  Partial  Surface  Area.  CPSA  telah  dikembangkan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sejak  tahun  1990  sebagai  percobaan  untuk  menggambarkan  informasi struktur  dari  suatu  molekul  yang  membantu  menjelaskan  interaksi  polar
intermolekul.  Perhitungan  CPSA  mempertimbangkan  muatan  dari  setiap atom  dan  juga  interaksi  tiap  atom  pada  pelarut.  Konsep  dari  perhitungan
ini  adalah  bahwa  interaksi  polar  terjadi  karena  adanya  perbedaan  muatan antar  molekul,  dan  interaksi  ini  akan  dipengaruhi  oleh  atom-atom  lain
yang  berikatan  dengan  molekul  tersebut.  Apabila  suatu  set  deskriptor mampu  menjelaskan  jenis  interaksi  dari  suatu  molekul  maka  akurasi  dari
prediksi  suatu  model  HKSA  dapat  meningkat.  25  deskriptor  telah  di perkenalkan dan menjelaskan muatan dan permukaan pada suatu molekul
dengan berbagai cara Staton, dkk. 2002. Semenjak  diperkenalkan  CPSA  telah  banyak  dipergunakan  dalam
berbagai pemodelan HKSA dalam berbagai aktivitas biologi. Kemampuan dari  deskriptor  inilah  yang  membuatnya  menjadi  sangat  menarik.  Ketika
deskriptor  lain  hanya  mampu  mengambarkan  interaksi  polar  CPSA  juga mampu  menggambarkan  interaksi  hidrofobik  yang  penting  dengan  baik
pada suatu molekul Staton, dkk. 2002. a.  PPSA
Merupakan total dari seluruh muatan positif pada permukaan atom yang berinteraksi dengan pelarut
b.  PNSA Merupakan  total  dari  seluruh  muatan  negative  pada  permukaan
atom yang berinteraksi dengan pelarut
3.  Parameter sterik Tetapan  sterik  substituent  dapat  diukur  berdasarkan  sifat  meruah
gugus-gugus  dan  efek  gugus  pada  kontak  obat  dengan  sisi  reseptor  yang berdekatan.  Siswandono,  2008.  Parameter  strerik  yang  digunakan  pada
penelitian ini adalah indeks topologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pada  hampir  setiap  kasus,  para  kimiawan  lebih  memilih  untuk menggunakan  indeks  topologi  sebagai  deskriptor  molekular  untuk
melakukan  evaluasi  terhadap  toksisitas  dan  untuk  memprediksi  aktivitas biologi.  Hal  ini  karena  indeks  topologi  menawarkan  cara  yang  mudah
dalam  pengukuran  cabang  molekul,  bentuk,  ukuran,  siklisitas,  simetri, sentrisitas, dan kompleksitas Devillers, 1997
Indeks  topologi  menjelaskan  bahwa  suatu  struktur  kimia,  disebut sebagai  grafik  kimia,  yaitu  suatu  model  kimia  yang  digunakan  untuk
menjelaskan  sifat  interaksi  antara  obyek-obyek  kimia  atom,  ikatan, gugusan atom, molekul, pasangan molekul, dan sebagainya Fitri, 2008.
Suatu  grafik  G  =  GV,E,  oleh  Ivanciuc  dan  Balaban  1998 dijelaskan sebagai pasangan terurut yang terdiri dari dua buah himpunan V
= VG dan E = EG. Unsur-unsur pada himpunan VG disebut vertices puncak dan unsur-unsur pada himpunan EG, termasuk hubungan biner
antara  puncak-puncak  disebut  edges  tepi.  Jumlah  puncak  N menggambarkan  jumlah  unsur-unsur  pada  VG,  N  =  |VG|  dan  jumlah
tepi  M  menggambarkan  jumlah  unsur-unsur  pada  EG,  M  =  |EG|. Puncak-
puncak suatu grafik diberi nama dari 1 sampai N, EG = ν1, ν2, ...,  νN,  dan  tepi  yang  menghubungkan  puncak-puncak  νi  dan  νj  disebut
eij.  Dua  buah  puncak  νi  dan  νj  pada  grafik  G  disebut  berdekatan  atau
berbatasan bila terdapat tepi eij yang menyertainya. a.  Indeks Harary
Indeks  Harary  yang  dinyatakan  dengan  H  diturunkan  dari hubungan  timbal  balik  resiprokal  matriks  jarak  dan  memiliki  sejumlah
sifat-sifat  yang  menarik.  Indeks  ini  berdasarkan  pada  dugaan  para kimiawan  bahwa  situs-situs  yang  terletak  berjauhan  dalam  suatu  struktur
seharusnya memiliki pengaruh yang lebih kecil antara satu dengan lainnya daripada situs-situs yang letaknya berdekatan.
Indeks Harary  H = HG pada  grafik molekular  G dengan puncak N  didefinisikan  sebagai  setengah  dari  jumlah  diagonal  unsur-unsur  pada
matriks  jarak  resiprokal  Dr  =  DrG  yang  dituliskan  pada  persamaan dibawah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Matriks  jarak  resiprokal  D
r
diperoleh  dengan  mengganti  semua diagonal unsur-unsur [D
ij
] menjadi bentuk kebalikannya ditunjukkan pada persamaan dibawah
sehingga untuk diagonal D
r ii
bernilai nol Lucic dkk., 2002
b.  Indeks Randic Indeks  Randic  atau  indeks  konektivitas  molekular  Randic  sangat
mirip  dengan  indeks  Zagreb,  namun  lebih  dapat  diterima  dan  digunakan secara luas. Secara matematis dituliskan pada persamaan dibawah
Sesuai dengan definisi yang diberikan, maka semakin rapat grafik, maka akan semakin rendah harga χ Ivanciuc dan Balaban, 1998
c.  Indeks Wiener Indeks  Wiener  atau  Wiener  number  adalah  indeks  topologi  suatu
molekul  yang  dihitung  berdasarkan  total  jarak  terpendek  dari  suatu molekul  yang  mewakili  atom  selain  hydrogen  Rouvray,  2002.  Indeks
Wiener  merupakan  indeks  topologi  tertua  yang  digunakan  dalam memperhitungan  percabangan  suatu  molekul  Todeschini,  2009.
Berdasarkan  kesuksesan  dari  indeks Wiener  ini  dalam  grafik  kimia  maka dikembangkanlah indek- indeks topologi baru Rouvray, 2002.
2.5.Deskriptor
Molekuler deskriptor adalah hasil dari logika dan matematika yang mengubah  informasi  yang  dikodekan  dalam  suatu  molekul  kemudian
direpresentasikan  kedalam  angka-angka  yang  berguna  bagi  penelitian berikutnya,  baik  sebagai  pengetahuan  tentang  molekul  tersebut  maupun
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai  model  untuk  mempresiksi  molekul  lain.  Molekuler  deskriptor diumpamakan sebagai naga dalam mitologi Babylon Istar yang sebenarnya
merupakan pencampuran beberapa hewan, masing-masing memiliki peran sebagai  bagian  dari  tubuh  naga.  Demikian  halnya  dengan  molekuler
deskriptor  memiliki  beberapa  arti  yang  berbeda  tergantung  pada  titik pandangnya Todeschini, 2009.
2.6.Marvin Sketch
Marvin  Sketch  adalah  sebuah  aplikasi  kimia  untuk  menggambar struktur  kimia,  dan  reaksi  kimia  serta  menyimpannya  dalam  berbagai
format  MRV,  CDX,  SKC,  SDF,  RDF  V2000V3000,  RXN,  MOL, MOL2,  SMILES,  SMARTS,  InChi,  CML,  FASTA,  dll..  Marvin  Sketch
mampu mengoreksi struktur kimia yang digambar baik secara 3D maupun 2D.  Marvin  Sketch  merupakan  aplikasi  buatan  ChemAxon  dan
dikembangkan  dengan  java  sehingga  memerlukan  Java  Runtime Environment JRE untuk berjalan. ChemAxon 2015
2.7. SPSS Statistikal Package and Service Solution