UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
bernilai  negatif maka pengaruh dari deskriptor tersebut  bertolak belakang terhadap  aktivitas  semakin  besar  nilai  dari  deskriptornya  maka
aktivitasnya  akan  semakin  rendah.  Dari  persamaan  yang  dihasilkan disimpulkan bahwa semakin polar semakin kecil nilai deskriptor dari log
P  maka  aktivitas  dari  senyawa  tersebut  akan  semakin  besar.  Pada  model persamaan  yang menggunakan log D deskriptor  yang paling berpengaruh
adalah log D, indeks Randic, indeks Harary dan indeks Wiener WPOL.
4.6. Hasil Validasi Model Persamaan HKSA
Validasi  persamaan  HKSA  dengan  menggunakan  beberapa parameter  statistik  yang  sudah  umum  digunakan  yaitu:  koefisien  korelasi
r,  koefisien  determinasi  r
2
,  Adjusted  r
2
,  standard  of  error  SE, F
hitung
F
tabel
,  prediction  residual  error  sum  of  square  PRESS,  dan  root mean square deviation RMSD. Untuk nilai SE, dan PRESS, dan RMSD
harus  sekecil  mungkin  mendekati  nol.  Dan  untuk  nilai  dari  F
hitung
F
tabel
harus lebih dari 1 agar persamaan HKSA dapat diterima seluruh parameter tersebut harus terpenuhi.
Nilai r menunjukan tingkat hubungan antara data aktivitas biologis pengamatan  percobaan  dengan  data  hasil  perhitungan  berdasarkan
persamaan  yang  diperoleh  dari  analisis  regresi.  Koefisien  korelasi dinyatakan dalam angka 0 sampai 1. Semakin besar nilai koefisien korelasi
mendekati  1  maka  hubungan  aktivitas  prediksi  dan  percobaan  akan semakin baik. Dalam koefisien korelasi semakin banyak jumlah data yang
digunakan  maka  syarat  nilai  r  yang  dapat  diterima  akan  semakin  rendah. Dalam  HKSA  nilai  r  yang  baik  adalah  yang  lebih  besar  dari  0,9.
Siswandono, 2008 Nilai  r  square  menunjukan  berapa    aktivitas  biologis  dapat
dijelaskan  hubungannya  dengan  parameter  sifat  fisika  kimia  yang digunakan  Siswandono,  2008.  Dalam  HKSA  nilai  r  square  yang  baik
adalah yang lebih dari 0,8 atau mendekati 1. Nilai  F  menunjukan  kemaknaan  hubungan  bila  dibandingkan
dengan  tabel  F.  makin  besar  nilai  F  makin  besar  juga  derajat kemaknaannya.  Nilai  F  adalah  indicator  yang  menunjukan  bahwa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
hubungan  yang  dinyatakan  oleh  persamaan  adalah  benar  dan  bukan kebetulan. Semakin tinggi nilai  F maka akan semakin kecil kemungkinan
hubungan tersebut adalah karena kebetulan. Nilai SE, RMSD, dan PRESS belum  ada  standar  bakunya  akan  tetapi  semakin  kecil  nilai  dari  ketiga
parameter ini maka akan semakin baik pula kualitas dari persamaan HKSA yang dibentuk.
Tabel 4.6  1. parameter statistik model menggunakan log P, 2. Parameter statistik model HKSA menggunakan Log D
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Fhitung
Ftabel PRESS
RMSD 1
0.922 0.851
0.781 0.468
4.520
3.2919  1.15972 Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Fhitung Ftabel
PRESS RMSD
2 0.881
0.776 0.672
0.574
2.741
4.951 1.329
Dari  tabel  4.5  dapat  dilihat  bahwa  model  yang  dibangun  dengan menggunakan  log  D  masih  belum  cukup  untuk  dapat  diterima  sebagai
model  persamaan  HKSA  hal  ini  terlihat  dari  nilai  r  yang  kurang  dari  0,9 dan  r  square  yang  kurang  dari  0,8  serta  nilai  RMSD    dan  nilai  SE  yang
lebih  besar  dari  model  persamaan  HKSA  yang  dibangun  dengan menggunakan log P.
Gambar 4.6  Grafik korelasi aktivitas log1IC
50
prediksi dan eksperimen pada 23 senyawa turunan asam sinamat
Log 1IC50 prediksi
Log 1IC50 eksperimen
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari gambar 4.5 dapat dilihat korelasi antara aktivitas prediksi dan eksperimen  yang  memiliki  slope  mendekati  1  ini  menunjukan  bahwa
model  persamaan  yang  dibuat  mampu  memberikan  nilai  prediksi  yang cukup tinggi
4.7. Pengujian Aktifitas Sampel Set