UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari gambar 4.5 dapat dilihat korelasi antara aktivitas prediksi dan eksperimen yang memiliki slope mendekati 1 ini menunjukan bahwa
model persamaan yang dibuat mampu memberikan nilai prediksi yang cukup tinggi
4.7. Pengujian Aktifitas Sampel Set
Tabel 4.7 Hasil prediksi sampel set menggunakan model persamaan HKSA dengan log P
NO SENYAWA
Kode IC 50
µM Log 1IC 50
Log P Harary
1
O O
COOH
2-3-Phenyl-acryloyloxy-benzoic acid U1
4.29 -0.63267
2.3034 62.59
2
O O
COOCH
3
4-3-Phenyl-acryloyloxy-benzoic acid U2
18.38 -1.26439
2.5544 67.18
3
O O
COOH
3-Phenyl-acrylic acid 3-methoxy-phenyl ester U3
70.59 -1.84878
2.3034 61.35
4
O O
COOCH
3
2-3-Phenyl-acryloyloxy-benzoic acid methyl ester
U4 574.18
-2.75905
2.5544 65.65
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5
O O
OCH
3
4-3-Phenyl-acryloyloxy-benzoic acid methyl ester
U5 30.05
-1.47791
2.2402 57.15
6
O O
OCH
3
3-Phenyl-acrylic acid 2-methoxy-phenyl ester
U6
19.63 -1.29301
2.2402 57.66
Berdasarkan tabel 4.3 senyawa yang memiliki aktivitas tinggi berada pada kisaran 0,02308- 3,17 µM dan senyawa dengan aktivitas
sedang berada pada kisaran 3,18-11,70 µM dan untuk senyawa dengan aktivitas yang rendah memiliki aktivitas lebih dari 11,71 µM. Dari hasil
prediksi pada tabel 4.6 Dapat terlihat bahwa senyawa dengan kode U1 memiliki aktivitas antikanker paling baik dengan IC
50
4,29 µM.. Senyawa dengan kode U1 memiliki aktivitas lebih baik dibandingkan dengan
senyawa dengan kode U3 dengan struktur yang hamper sama dan nilai dari log P yang sama karena pada nilai indeks Randic yang merupakan
deskriptor berpengaruh kedua setelah log P senyawa dengan kode U3 memiliki nilai indeks Randic yang lebih rendah sehingga menghasilkan
aktivitas yang lebih rendah. Pada senyawa dengan kode U2 dan U4 memiliki nilai log P yang
sama tetapi aktivitas dari senyawa dengan kode U2 lebih besar dibanding dengan senyawa U4 hal ini terjadi karena senyawa dengan kode U4
memiliki nilai indeks randic yang lebih kecil dibanding dengan U2, sama halnya dengan senyawa dengan kode U6 dan U5.
Senyawa dengan kode U5 dan U6 memiliki nilai log P yang lebih rendah dibanding dengan senyawa dengan kode U1 akan tetapi memiliki
aktivitas yang juga lebih rendah dibanding dengan senyawa dengan kode
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
U1 hal ini terjadi karena kedua senyawa tersebut memiliki nilai indeks randic yang lebih kecil dibanding dengan senyawa dengan kode U1.
Pada tabel 4. Terlihat terdapat beberapa senyawa yang memiliki nilai log P yang sama dan juga memiliki jumlah atom yang sana hanya
berbeda posisi pada subtituennya hal ini dapat terjadi karena perhitungan log P yang dilakukan oleh software CDK berdasarkan atomic sehingga
tidak mampu membedakan perbedaan posisi pada subtituen dan menghasilkan nilai perhitungan log P yang sama.
54
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN