37
c. Menutup aurat wanita ketika solat Abu Hanifah dan Syafi’i berpendapat bahwa
menutup aurat termaksud kefardhuan shalat. Mereka berkata “Yang dimaksud
dalam surat Al- „Araf [7] ayat 31 adalah menutup aurat.” Mereka berhujjah bahwa
sebab turun ayat adalah ketika itu ada seorang wanita yang melakukan thawaf sambil telanjang dan berkata
Sekarang telah nampak sebagian atau seluruhnya, apa saja yang nampak darinya tidak aku halalkan.
Lalu turunlah ayat tersebut, dan Nabi SAW memberikan perintah agar tidak ada seorang musyrik pun yang melakukan thawaf juga tidak boleh seorang wanita
melakukannya sambil telanjang.
55
D. Tabarruj
1. Pengertian Tabarruj
Kata tabarrajna
dan tabarruj terambil dari kata
barraja
yaitu nampak dan meninggi. Dari sini kemudian dipahami juga dalam arti kejelasan dan keterbukaan karena demikian itulah keadaan sesuatu yang nampak dan tinggi.
56
Sedangkan dalam kamus Al-Munawwir kata ialah mempertontonkan
hiasan dan kecantikannya pada orang lain.
57
55
Muttafaq „Alaihi. HR. Al Bukhari 1622, dan Muslim 1347.
56
M. Quraish Shihab “Tafsir Al-Mishbáh”, Vol XV , h. 264.
57
Ahmad Warson Munawwir “Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia”, h. 76.
38
Tabbaruj adalah wanita yang memperlihatkan kecantikannya sehingga dapat
merangsang syahwat laki-laki.
58
Juga dapat dikatakan sebagai sebuah tindakan seorang wanita menampakan hal-hal yang seharusnya tertutup di hadapan kaum lelaki
yang bukan muhrimnya. Hal-hal tersebut meliputi bagian-bagian dari dirinya yang menawan hati orang lain, kedua lengannya, betisnya, dada, dan lehernya.
Menurut Syaikh Al- Maududi, kata “Tabarruj” bila dikaitkan dengan wanita ia
memiliki tiga pengertian 1.
Menampakkan keelokan wajah dan bagian-bagian tubuh yang membangkitkan birahi, di hadapan kaum lelaki yang bukan muhrimnya.
2. Memamerkan pakaian dan perhiasan yang indah di hadapan kaum lelaki yang
bukan muhrimnya. 3.
Memamerkan diri dan jalan berlenggak lenggok di hadapan kaum lelaki yang bukan muhrimnya.
59
Tabarruj menurut Ibnu Mandzur adalah wanita yang memperlihatkan
perhisannya juga kecantikannya untuk laki-laki. Sedang yang dimaksud dengan wanita yang bertabarruj atau
tabarrajatil mar‟ah ialah wanita yang menampakkan kecantikannya, lehernya dan wajahnya. Maksudnya disini adalah wanita yang
58
Abi Mansyur Muhammad ibn Ahmad Azhari, Mu‟jamu Tahdzibu al-Lughoti, Saudi
Arabiya: Dar El Marefah 2001, jilid I, h. 351.
59
Al-Maududi, Tafsir Ayat Hijab, t.t., t. p., t. th.,, h. 13
39
menampakkan perhiasannya, wajahnya, kecantikannya kepada laki-laki dengan maksud untuk membangkitkan nafsu syahwatnya.
60
Allah SWT. telah melarang tabarruj jahiliyah di dalam Nash Nya surat Al- Ahzab ayat 33
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, Hai ahlul bait dan membersihkan kamu
sebersih-
bersihnya.” QS. Al-Ahzab [33] : 33. Nash di atas secara khusus diturunkan untuk para istri Nabi, namun secara
umum nash ini berlaku bagi seluruh wanita Muslimah di dunia. Di dalam surah al- Ahzab ayat 33 menyatakan larangan bertabarruj secara berlebihan karena merupakan
perbuatan wanita dahulu yakni wanita jahiliyah sebelum datangnya agama Islam. Makna At-Tabarruj pada ayat ini adalah terbukanya dan nampaknya perhiasan