20
Saat itu media masa banyak menampilkan tentang Iran, termasuk gambar-gambar para perempuan Iran yang mengenakan busana hitam disertai dengan jilbab lebar
yang sangat umum sekali ditemukan di Indonesia. Sehingga banya perempuan Muslimah Indonesia meniru model busana dan jilbab tersebut sebagai kesertaan
dalam kesuksesan Rovolusi Iran yang dianggap sebagai kebangkitan Islam.
24
Dan di Indonesia sendiri juga bisa disebabkan banyaknya majelis-majelis pengajian yang
terus berkembang, baik di tingkat pendidikan formal seperti: sekolah dan madrasah ataupun lembaga informal seperti : Pondok Pesantren dan surau-surau yang ada di
Indonesia.
25
Pornoaksi dan pornografi yang merajalela menjadi penunjang lahirnya “Hijab Modis” serta wadah gerakan wanita berhijab diberbagai aktivitas yang mana tujuan
dari hijab modis guna mengajak para wanita untuk menutup auratnya dengan balutan yang tetap mempertahankan etika dan estetika.
26
Setelah maraknya gaya hijab modis, muncul lagi gaya hijab yang lebih sederhana dengan warna dominan. Tepatnya pada tahun 2013 lalu muncul penggemar
hijab yang mengatas namakan dirinya sebagai Komunitas Hijab Syar‟i Jilbaber.
Komunitas ini bertujuan untuk menyaingi gerakan hijab sebelumnya yaitu gerakan hijab modis, dengan berpendapat bahwa hijab modis adalah “tidak memenuhi Syariat
24
Alawi Alatas, Revolusi Jilbab : Kasus Pelanggaran Jilbab di SMU Negeri se Jabodetabek tahun 1982-1991,
Jakarta : Al- i’tishom, 2001, h. 16.
25
Eko Ramadhani Nanto, Skripsi: Jilbaber antara Tradisi dan Perintah Agama PMH UIN Jakarta, 2014, h. 16.
26
http:media.kompasiana.comnew-media20130419jilbab-besar-belum-tentu-syari- 552604.html
. Diakses pada hari Sabtu 03-01-2015, jam 16:27 WIB.
21
Islam”. Karena terlalu mencolok dan justru menjadi pusat perhatian lawan jenis. Dengan seperangkat dalil-dalil Agama mereka menyerang hijab modis dari berbagai
sudut, dan mereka sering mengadakan kajian-kajian seputar keilmuan Agama seperti komunitas hijab pada umumnya hijab modis.
27
b. Pengertian Jilbab
Pakar Tafsir al- Biqa’i menyebut beberapa pendapat tentang makna jilbab.
Antara lain, baju yang longgar atau kerudung penutup kepala wanita, atau pakaian yang menutupi baju dan kerudung yang dipakainya, atau semua pakaian yang
menutupi badan wanita. Kalau yang dimaksud dengang jilbab itu adalah baju, maka ia adalah pakaian yang menutupi tangan dan kakinya; kalau kerudung, maka perintah
mengulurkannya adalah menutup rambut dan lehernya. Kalau maknanya adalah pakaian yang menutupi baju, maka perintah mengulurkannya adalah membuatnya
longgar sehingga menutupi seluruh badan dan pakaian.
28
Thabáthabá’i memahami kata jilbab dalam arti pakaian yang menutupi seluruh badan atau kerudung yang
menutupi kepala dan rambut mereka. Ibn „Ásyúr memahami kata jilbab dalam arti pakaian yang lebih kecil dari
jubah tetapi lebih besar dari kerudung atau penutup rambut. Ini diletakkan wanita di atas kepala dan terulur kedua sisi kerudung itu melalui pipi hingga ke seluruh bahu
dan belakangnya. Ibn „Ásyúr menambahkan bahwa model jilbab bisa bermacam-
27
http:media.kompasiana.comnew-media20130419jilbab-besar-belum-tentu-syari- 552604.html.
Diakses pada hari Sabtu 03-01-2015, jam 16:27 WIB
28
Al- Biq’i, Ibrahim Ibn „Umar, “Nazhm ad-Durar fi Tanasub al-Ayat Wa as-Suwar, cet I, Jilid
VI, Beurit : Daar al-Kutub al- „Ilmuyah, 1995 h. 135.
22
macam sesuai perbedaan keadaan. Tetapi tujuan yang dikehendaki ayat ini adalah “...
menjadikan mereka lebih mudah dikenal sehingga mereka tidak diganggu.
”
29
2. Khimar
Khimar menurut bahasa ialah jamak dari yang memiliki arti
“tutup” “tudung, tutup kepala wanita”.
30
Khimar adalah kain yang digunakan untuk menutup kepala seorang perempuan kerudung.
31
Hanya saja khimar yang digunakan oleh wanita dahulu dibiarkannya tergerai ke belakang punggun.
32
Menurut keterangan mufasir, kerudung perempuann di zaman jahiliyah terkulai ke belakang, sedangkan leher terbuka tepatnya bagian
dadanya yang sebelah atas. Karena itu Allah memerintahkan menutup leher dan rambut.
33
Sedang perintah mengulurkannya dalam surat An-Nur ayat 31 ialah hingga menutupi dada.
Batasan jilbab yang harus dikenakan oleh seorang Muslimah dalam hal ini ulama berbeda pendapat
. Kata “ ” yang terkandung dalam surat An-Nur [24]
ayat 31 adalah jamak dari “
” yang berarti hati.
34
29
M. Quraish Shihab, “Tafsir Al-Mishbáh”, Jilid 11 Jakarta : Lentera Hati, 2002, h. 320.
30
Ahmad Warson Munawir “Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia”, h. 397.
31
Syaikh Imam Qurtubi “Tafir Al Qurthubi” Jakarta : Pustaka azzam, 2008, h. 581
32
M. Quraish Shihab “Jilbab”, 106.
33
Abdul Halim Hasan “Tafsir Al-Ahkam” Jakarta: Kencana, 2006, h, 541.
34
Ahmad Warson Munawir “Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia” , h. 245.
23
Dan memiliki banyak penafsiran dalam menentapkan batasan kerudung. Mutaqil berkata “ Maksudnya, ke tempat potongan itu.”
Jayb adalah saku baju yang bagian atasnya tidak berlubang. Imam Bukhari
menyebutkannya dengan sesuatu yang dibuat di bagian dada untuk meletakkan sesuatu saku.
35
3. Hijab
Hijab secara etimologis berasal dari kata bahasa Arab dari akar kata verbal hajaba-yahjubu-hajban hijaaban
yang diterjemahkan “menutup, menyendirikan, menyembun
yikan, memasang tirai dan membentuk pemisahan”.
36
Sedangkan hijab sebagai kata benda diterjemahkan menjadi “penutup, bungkus, tirai, tabir, layar, sekat
dan partisi atau pemisah.”
o
35
Abdul Aziz Abdullah bin Baz “Fathul Baari”, cet II, t. t,. t. p., t. th.,, h. 525.
36
Ahmad Warson Munawir “AlMunawwir Kamus Arab-Indonesia”, h. 256.