27
B. Teori Tentang Lembaga Negara
1.
Pengertian Lembaga Negara
Di dalam suatu Negara, tentunya memiliki organ-organ Negara yang biasa disebut dengan istilah Lembaga Negara. Istilah lembaga Negara dalam
kepustakaan Inggris, biasa disebut dengan istilah Political Institution, sedangkan dalam terminologi bahasa Belanda terdapat istilah Staat Organen.
Sementara itu, bahasa Indonesia menggunakan lembaga negara, badan negara, atau organ Negara.
35
Dalam memahami istilah organ atau lembaga Negara secara dalam, dapat dilihat dari pandangan Hans Kelsen sebagaimana yang dikutip oleh
Jimly Asshidiqie mengenai “The concept of state organ” dalam bukunya “General Theory of Law and State”, dimana dalam bukunya tersebut Hans
Kelsen menguraikan bahwa “Whoever fulfills a function determined by the legal order is an organ
”.
36
Dari kalimat tersebut dapat diartikan bahwa siapa saja yang menjalankan suatu fungsi yang ditentukan oleh suatu hukum legal
order adalah suatu organ. Artinya, organ Negara itu tidak selalu berbentuk organik. Di samping organ Negara yang berbentuk organik, lebih luas lagi,
setiap jabatan yang ditentukan oleh hukum dapat juga disebut sebagai organ,
35
Firmansyah Arifin dkk., Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antarlembaga Negara Jakarta: Konsorsium Reformasi Hukum Nasional KRHN, 2005, h. 88.
36
Jimly Asshidiqie, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Reformasi Jakarta: Konstitusi Press, 2006, h. 36-38.
28
asalkan fungsi-fungsinya bersifat menciptakan norma norm creating danatau menjalankan norma norm applying.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagaimana yang dikutip oleh Firmansyah Arifin, dkk, kata “lembaga” memiliki beberapa arti, salah satu arti
yang paling relevan digunakan dalam penelitian ini adalah badan atau organisasi yang tujuannya melakukan suatu usaha. Kamus tersebut juga
memberi contoh frase yang menggunakan kata lembaga, yaitu “lembaga pemerintah” yang diartikan sebagai badan-badan pemerintahan dalam
lingkungan eksekutif. Apabila kata “pemerintah” diganti dengan kata “negara”, maka frase “lembaga negara” diartikan sebagai badan-badan negara
di semua lingkungan pemerintahan Negara khususnya di lingkungan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
37
Seiring dengan perkembangannya, pemahaman tentang lembaga Negara muncul dalam putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005PUU-
12003 atas pengujian Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang P
enyiaran yang menyatakan bahwa “dalam sistem ketatanegaraan Indonesia istilah lembaga Negara tidak selalu dimaksudkan sebagai lembaga Negara
yang dimaksudkan dalam UUD yang keberadaannya atas dasar perintah konstitusi, tetapi juga ada yang dibentuk atas perintah undang-undang dan
bahkan ada lembaga Negara yang dibentuk atas dasar keputusan presiden”.
37
Firmansyah Arifin dkk.,Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antarlembaga Negara Jakarta: Konsorsium Reformasi Hukum Nasional KRHN, 2005, h. 30.
29
Pertimbangan tersebut dikutip kembali pada putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 031PUU-IV2006 atas pengujian Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2002 tentang Penyiaran. Dari pengertian-pengertian mengenai istilah lembaga Negara, penulis
sependapat dengan pendapat mahkamah konstitusi di dalam putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005PUU-12003 dan menarik kesimpulan
bahwa lembaga Negara adalah suatu organ Negara yang dibentuk oleh Negara baik melalui UUD 1945, Undang-undang maupun Keputusan Presiden yang
memiliki tugas dan fungsinya serta wewenang yang diatur oleh peraturan yang terkait sebagai penyelenggara Negara.
2. Jenis-jenis Lembaga Negara
Ketentuan UUD 1945 tidak mengklasifikasikan jenis-jenis lembaga Negara. dalam memahami jenis-jenis Lembaga Negara secara teori ada 3 jenis
lembaga Negara yaitu antara lain: Lembaga Negara Utama, Lembaga Negara Kedua, Lembaga Negara Ketiga. Sebagaimana penjelasan sebagai berikut:
a. Lembaga Negara Utama
Lembaga Negara utama adalah lembaga tinggi Negara yang tugas dan wewenangnya diatur oleh Undang-undang dasar 1945. Lembaga
tinggi Negara ini terbagi atas Lembaga Legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Adapun organ Negara yang termasuk lembaga Negara utama antara lain:
DPR, DPD, MPR, Presiden dan Wakil Presiden, MA, MK, dan BPK.
30
b. Lembaga Negara Kedua
Lembaga Negara kedua adalah Lembaga Negara yang kewenangannya disebutkan di dalam UUD 1945 dan Undang-undang.
Lembaga Negara kedua ini disebutkan secara eksplisit ataupun Implisit di dalam Undang-undang dasar 1945 selain lembaga Negara Utamalembaga
tinggi Negara.
38
Adapun organ Negara yang termasuk lembaga Negara kedua antara lain: Kementerian, Kepolisian RI, Kejaksaan RI, TNI, Bank
Sentral, dan lain sebagainya. c.
Lembaga Negara Ketiga Lembaga Negara ketiga adalah lembaga Negara dalam lingkup
pemerintahan daerah. Adapun organ Negara yang termasuk lembaga Negara ketiga antara lain: GubernurBupatiWalikota Pemerintahan
Daerah ProvinsiKabupatenKota dan DPRD ProvinsiKabupatenKota. 3.
Lembaga Negara Penunjang Auxiliary State Organs Dalam memahami istilah Lembaga Negara Penunjang Auxiliary State
Organs, ada beberapa istilah-istilah yang disamakan dengan Auxiliary State Organs, ada yang menyebutkan komisi Negara, ada yang menyebutkan
Auxiliary State bodies, Auxiliary State Agencies dan adapula yang menyebutkan sebagai lembaga Negara Independen.
38
Titik Triwulan Tutik, Konstruksi Hukum Tata Negara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945 Jakarta: Kencana, 2010, h. 179.
31
Menurut Jimly Asshidiqie yang menyebutkan lembaga Negara penunjang sebagai komisi Negara memberikan definisi yaitu komisi Negara adalah organ
Negara state organ yang diedealkan independen dan karenanya berada diluar kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
39
Dengan demikian dapat dipahami bahwa Lembaga Negara penunjang ini bebas dari pengaruh dan
intervensi manapun. Lembaga Negara penunjang Auxiliary State Organs dibagi menjadi 2 yaitu:
40
a. Komisi Negara Eksekutif Executive Branches Agencies
Komisi Negara Eksekutif adalah Komisi Negara yang tugas dan fungsinya dimaksudkan untuk membantu kinerja dari lembaga eksekutif.
Adapun organ Negara yang termasuk dalam Komisi Negara Eksekutif antara lain: Komisi Kepolisian, Komisi Kejaksaan, Komisi Hukum
Nasional, ,Komite Akreditasi Nasional, dan lain sebagainya. b.
Komisi Negara Independen Independent Regulatory Agencies Komisi Negara Independen adalah Suatu organ Negarakomisi
yang independen, karena berada diluar dari kekuasaan manapun kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif dan bertanggung jawab
langsung kepada rakyat melalui DPR sebagai representatif dari rakyat, namun mempunyai fungsi dari ketiga lembaga tersebut legislatif,
39
Denny Indrayana, Negara Antara Ada Dan Tiada Refomasi Hukum Ketatanegaraan Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2008, h. 265-266.
40
Sri Sumantri, Lembaga Dan Auxikiary Bodies Dalam Sitem Ketatanegaraan Mnurut UUD 1945 Surabaya, Airlangga University Press, 2002, h. 204.
32
eksekutif, dan yudikatif. Adapun organ Negara yang termasuk dalam Komisi Negara Eksekutif antara lain: Komisi Pemberantasan Korupsi,
Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Komisi Penyiaran Indonesia, PPATK, Komnas HAM, dan lain sebagainya.
41
Dalam hal ini, penulis menghubungkan teori tentang Lembaga Negara PenunjangIndependen auxiliary state organs dengan penelitian
ini karena Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan salah satu dari Lembaga Negara PenunjangIndependen auxiliary state organs. KPK
merupakan Lembaga Negara yang dalam menjalankan kewenangannya bebas dari pengaruh dan intervensi pihak atau lembaga manapun baik
dalam upaya pemberantasan korupsi maupun tindak pidana pencucian uang termasuk kewenangan KPK dalam penuntutan tindak pidana
pencucian, meskipun dalam banyak pihak memperdebatkan perihal kewenangan KPK dalam penuntutan TPPU seperti halnya dissenting
opinion hakim TIPIKOR dalam putusan pengadilan terkait tindak pidana pencucian uang.
41
Sri Sumantri, Dan Auxikiary Bodies Dalam Sitem Ketatanegaraan Mnurut UUD 1945, h. 208.
33
BAB III KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DAN PENCUCIAN UANG
A. Komisi Pemberatasan Korupsi