Latar Belakang Masalah KEWENANGAN

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Republik Indonesia adalah negara hukum yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia HAM, dan menjamin semua warga negara dengan kedudukan yang sama dimata hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak ada kecualinya. Di berbagai belahan dunia, korupsi selalu mendapatkan perhatian yang lebih dibandingkan dengan tindak pidana lainnya termasuk di Negara Indonesia. Secara umum, pengertian tindak tidana korupsi adalah suatu perbuatan curang yang merugikan keuangan negara. 1 Menurut Adnan Buyung Nasution, korupsi yang sudah terjadi secara sistematis dan meluas ini bukan hanya merupakan tindakan yang merugikan keuangan negara melainkan juga merupakan satu pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia HAM. 2 Munurut Andi Hamzah, korupsi secara etimologis berasal dari bahasa latin yaitu “corruptio” atau “corruptus” yang dalam bahasa Eropa seperti Inggris yaitu “coruption”, dalam bahasa Belanda “korruptie” yang selanjutnya muncul pula dalam 1 Aziz Syamsuddin, Tindak Pidana Khusus, cet.III, Jakarta: Sinar Grafika, 2014, h. 15. 2 Adnan Buyung Nasution, Pentingnya Pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta: Pusat Studi Hukum Pidana Fakultas Hukum Trisakti, 2002, h. 2- 5. 2 perbendaharaan bahasa Indonesia: korupsi, yang dapat berarti suka di suap. 3 Lalu bila dilihat di dalam Black’s Law Dictionary sebagaimana dikutip oleh Andi Hamzah, Korupsi adalah perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak dari pihak lain secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan untuk dirinya sendiri atau orang lain. 4 Arti harfiah dari kata itu adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidak jujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau memfitnah. 5 Dalam Kamus Bah asa Indonesia kata „korupsi‟ diartikan sebagai perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang , penerimaan uang sogok dan sebagainya. 6 Seiring dengan perkembangan zaman, tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang sangat erat kaitannya. Hal tersebut dikarenakan di dalam tindak pidana pencucian uang, korupsi dapat menjadi predicate crime tindak pidana asal dalam tindak pidana pencucian uang. Pada hakikatnya pencucian uang adalah suatu upaya perbuatan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul uangdana atau harta kekayaanhasil tindak pidana melalui berbagai transaksi keuangan agar uang atau harta kekayaan tersebut tampak seolah-olah berasal dari 3 Andi Hamzah, Delik-delik Tersebar Di Luar KUHP dengan Komentar Jakarta: Pradnya Paramita, 1995, h. 135. 4 Rohim, Modus Operandi Tindak Pidana Korupsi Pena Multi Media, 2008, h. 2. 5 Andi Hamzah, Pemberantasan Korupsi:Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 4-5. 6 Andi Hamzah, Pemberantasan Korupsi:Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional, h. 6. 3 kegiatan yang sahlegal. 7 Tindak Pidana Korupsi dengan Tindak Pidana Pencucian Uang memiliki hubungan atau keterkaitan yang sangat fundamental. Hal tersebut secara jelas dapat dilihat dalam pasal 2 ayat 1 Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.Dalam Undang- Undang itu sendiri dikenal satu istilah yang disebut dengan “tindak pidana asal” predicate crime.Tindak pidana asal predicate crime didefenisikan sebagai tindak pidana yang memicu sumber terjadinya tindak pidana pencucian uang. Hasil tindak pidana adalah harta kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana: a. Korupsi, b. Penyuapan, c. Narkotika, d. Psikotropika, e. Penyelundupan tenaga kerja, f. Penyelundupan migrant, g. Di bidang perbankan, h. Di bidang pasar modal, i. Di bidang perasuransian, j. Kepabeanan, k. Cukai, l. Perdagangan orang, m. Perdagangan senjata gelap, n. Terorisme, o. Penculikan, p. Pencurian, q. Penggelapan, r. Penipuan, s. Pemalsuan, t. Perjudian, u. Prostitusi, v. Di bidang perpajakan, w. Di bidang kehutanan, x. Di bidang lingkungan hidup, y. z. Di bidang kelautan dan perikanan dan Tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 4 empat tahun atau lebih, yang dilakukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau diluar wilayah Negara Kesatuaan Republik Indonesia dan tindak pidana tersebut juga merupakan tindak pidana menurut hukum Indonesia. Pada umumnya pelaku tindak pidana Pencucian Uang berusaha menyembunyikan atau menyamarkan asal usul Harta Kekayaan yang merupakan hasil 7 Wikipedia, “Pencucian Uang”, artikel diakses pada 1 November 2014 dari http:id.wikipedia.orgwikiPencucian_uang. 4 dari tindak pidana dengan berbagai cara agar Harta Kekayaan hasil kejahatannya sulit ditelusuri oleh aparat penegak hukum sehingga dengan leluasa memanfaatkan Harta Kekayaan tersebut baik untuk kegiatan yang sah maupun tidak sah. Oleh karena itu, tindak pidana Pencucian Uang tidak hanya mengancam stabilitas dan integritas sistem perekonomian dan sistem keuangan, melainkan juga dapat membahayakan sendi- sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 8 Dalam pemberantasan korupsi, lembaga yang khusus menangani pemberantasan tindak pidana korupsi yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. KPK sesuai dengan Pasal 3 Undang-Undang No. 30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi merupakan lembaga negara yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bersifat Independen dan Bebas dari pengaruh kekuasaan manapun. Tujuan dibentuknya KPK adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.Kaitannya dengan tindak pidana pencucian uang, KPK mempunyai wewenang dalam menangani kasus tindak pidana pencucian uang yang tindak pidana asalnya predicate crime Korupsi. Hal tersebut telah Diatur dalam Pasal 74 Undang-undang No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yaitu: “Penyidikan tindak pidana Pencucian Uang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain menurut Undang- undang ini.” 8 Wikipedia, “Pencucian Uang”. 5 Penjelasan Pasal 74, yaitu y ang dimaksud dengan “penyidik tindak pidana asal” dalam Undang-undang No. 8 tahun 2008 adalah pejabat dari instansi yang diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan, yaitu Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi, Badan Narkotika Nasional, serta Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Dalam melakukan upaya Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang untuk pertama kalinya, KPK menjerat M. Nazaruddin dalam kasus tindak pidana pencucian uang saham Garuda pada Februari 2012. KPK mulai sering menggunakan UU No 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang untuk menjerat tersangka korupsi. Mereka antara lain Wa Ode Nurhayati, Djoko Susilo, Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Fathanah, Rudi Rubiandini, M. Akil Mochtar, dan Anas Urbaningrum. 9 Penerapan Undang-undang Tindak Pidana Pencucian Uang adalah cara efektif untuk membuka peluang lebih besar terhadap pengembalian keuangan negara. Hampir semua kasus yang ditangani KPK menggunakan Undang-undangTindak Pidana Pencucian Uang. Penggabungan kasus korupsi dengan Tindak Pidana Pencucian Uang memberikan keuntungan tersendiri bagi KPK dalam penanganan perkara Tindak Pidana Korupsi. Pertama, lebih banyak aktor yang terjerat, termasuk korporasi. Kedua, hukuman lebih maksimal. Ketiga, 9 HukumOnline.com, “Grey Area Penanganan TPPU”, artikel diakses pada 1 November 2014 dari http:www.hukumonline.com beritabacalt52f0d3968ed1fgrey-area-penanganan-tppu- bagian-1. 6 mengefektifkan pengembalian aset negara. Dan keempat, bisa memiskinkan koruptor. 10 Permasalahan yang dihadapi KPK dalam Penanganan Tindak Pidana Pencucian Uang yaitu dalam hal penuntutan. Hal tersebut dikarenakan tidak diaturnya secara jelas kewenangan KPK dalam penuntutan tindak pidana pencucian uang di dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uangkewenangan KPK dalam hal penuntutan. Perbedaan pendapat Dissenting Opinion para hakim TIPIKOR yang dapat dilihat terjadi pada perkara Lutfi Hasan Ishaq dan Ahmad Fathanah dimana ada 2 majelis hakim yaitu menyatakan setuju bila KPK dapat melakukan penuntutan terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang,yaitu Hakim I Made Hendra dan Joko Subagyo ,dimana kedua hakim tersebut menyatakan bahwa jaksa KPK tidak berwenang menuntut Tindak Pidana Pencucian Uang. 11 Perbedaan pendapat ini menjadi tidak terhindarkan karena Undang-undang Tindak Pidana Pencucian Uang memang tidak mengatur kewenangan jaksa KPK menuntut perkara Tindak Pidana Pencucian Uang tetapi dalam kenyataannya jaksa KPK dapat melakukan penuntutan terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang. 12 Berdasarkan uraian tersebut di atas, 10 HukumOnline.com, “Grey Area Penanganan TPPU”. 11 HukumOnline.com, KPK “Berwenang Tangani TPPU Sejak 2002”, artikel diakses pada 2 November 2014 darihttp: www.hukumonline.comberitabacalt52267e44e3133kpk-berwenang- tangani-tppu-sejak-2002. 12 Muhammad Fadli, “Kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi KPK Dalam Penuntutan Tindak Pidana Pencucian Uang ”, Jurnal Legislasi Indonesia, no. 1 Vol 11 2014: h. 15. 7 penulis merasa perlu untuk membahas dan meneliti secara lebih mendalam atas berbagai fenomena tersebut serta penelitian ini dapat dijadikan sebagai skripsi dengan tema atau judul tentang “KEWENANGAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM PENUNTUTAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah