Walgito “alat indra itu penghubung antara individu dengan dunia luarnya”.
9
B. Bimbingan
1. Pengertian Bimbingan
Secara etimologis “bimbingan” merupakan terjemahan dari kata “guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai
arti menunjukan, bimbingan, menuntun, ataupun membantu. Kata “bimbingan” bila dilihat dari segi bahasa berarti
menunjukan, memberi jalan atau menuntun orang lain kearah yang bermanfaat atau yang lebih bermanfat bagi dirinya, baik dihari ini,
esok atau yang akan datang.
10
Para ahli bahasa mendeskripsikan pengertian bimbingan mempunyai pendapat yang berbeda-beda, namun pada intinya
mengandung arti dan tujuan yang sama, hal ini dimaksudkan agar dapat memunculkan suatu pemahaman yang sempurna.
Dewa ketut sukardi, menyatakan bahwa bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada sesorang agar mampu
mengembangkan potensi-potensi bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki, mengerti dirinya sendiri, mengatasi persoalan-
persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan
9
Ibid, h.6
10
M Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bim bingan dan Penyuluh Agama, Jakar t a: PT. Golden Terayon Press, 1998 cet ke-6, h.1
hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung pada orang lain.
11
Menurut Bernard dan Fulmer, bimbingan merupakan segala kegiatan yang bertujuan meningkatkan realitas pribadi setiap
individu.
12
Berdasarkan definisi bimbingan yang telah dikemukakan para ahli diatas, penulis dapat menarik kesimpulan tentang arti
bimbingan yaitu
merupakan pemberian
bantuan yang
berkesinambungan pada orang atau sekelompok orang yang membutuhkan
dalam memecahkan
masalah-masalah dan
mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal dengan harapan individu tersebut dapat mengatasi sendri masalah yang
dihadapinya sehingga ia dapat mengecap kebahagiaan hidup.
Fungsi dan Tujuan Bimbingan
a. Fungsi Bimbingan Menurut Dewa Katut Sukardi, bila ditinjau dari sifatnya,
layanan bimbingan dapat berfungsi:
13
11
Dew a Ket ut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Jakar t a: Rineka Cipt a,2000 cet ke-1, h.19
12
Prayit no dan Erman Amt i. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakart a: Rineka Cipt a, 1999, cet . ke-1, h.19
13
Dew a Ket ut Sukardi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Jakart a: Rineka Cipt a,2000 cet ke-1, h.26-27
1 Fungsi preventif, layanan bimbingan ini dapat berfungsi sebagai pencegahan, artinya merupakan usaha pencegahan
terhadap timbulnya masalah. 2 Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu.
3 Fungsi perbaikan, yaitu fungsi bimbingan yang akan menghasilkan
terpecahnya atau
teratasinya berbagai
permasalahan yang dialami individu terbimbing. 4 Fungsi pemeliharaan dan pengembangan; fungsi ini berarti
bahwa layanan bimbingan ini dapat membantu para individu dalam memelihara dan mengembangkan pribadinya secara
menyeluruh, mantap, terarah, dan berkelanjutan. b. Tujuan Bimbingan
Tujuan bimbingan menurut Ainurrahim Faqh dalam bukunya bimbingan dan konseling dalam Islam, dibagi dalam dua; yaitu
tujuan secara umum dan khusus, sebagai berikut: 1 Tujuan Umum
Membentuk individu guna mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mencapai kebahagiaan hidup didunia dan diakhirat
kelak. 2 Tujuan Khusus
a Membantu individu agar tidak menghadapi masalah