berisi tentang tinjauan teoritis yang membahas teori-teori

Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau dipersepsikan oleh masyarakat. b. Afektif, yaitu respon yang berhubungan dengan emosi, sikap dan nilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul bila ada perubahan pada apa yang disenangi khalayak terhadap sesuatu. c. Konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan prilaku nyata, yang meliputi tindakan, kegiatan, atau kebiasaan. 7 Berdasarkan teori yang dikutip dari Psikologi Komunikasi karangan Jalaludin Rahmat, maka penulis membagi respon menjadi tiga bagian yaitu kognitif, afektif, konatif. Respon kognitif berkaitan erat dengan pengetahuan, kecerdasan, dan informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap apa yang dipahami atau dipersepsikan oleh khalayak. Respon afektif berhubungan dengan emosi, sikap, dan nilai seseorang terhadap sesuatu. Respon ini timbul apabila ada perubahan pada apa yang disenangi khlayak terhadap sesuatu. Respon konatif berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan kegiatan atau kebiasaan berprilaku. 7 Jalaludin Rahmat , Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Rem aja Rosdakarya, 1999, h.218.

3. Faktor-Faktor Terbentuknya Respon

Tanggapan yang dilakukan sesorang dapat terjadi apabila terpenuhi faktor penyebabnya. Hal itu perlu diketahui agar individu yang bersangkutan dapat menanggapi dengan baik pada proses awalnya individu mengadakan tanggapan. Karena tidak semua individu dapat melakukan stimulus dengan baik, sebab tergantung dari individu itu sendiri dalam menanggapi stimulus. Stimulus akan mendapatkan pemilihan dan individu akan bergantung kepada dua faktor, yaitu: a. Faktor internal, yaitu faktor yang ada dalam diri individu. Manusia terdiri dari dua unsur, yaitu jasmani dan rohani. Maka seseorang yang mengadakan tanggapan terhadap suatu stimulus tetap dipengaruhi oleh eksistensi kedua unsur tersebut. b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berada pada lingkungan. Faktor ini intensitas dan jenis benda perangsang atau orang yang menyebutnya dengan faktor stimulus. 8 Manusia memiliki alat indera yang sesuai dengan fungsinya, oleh karena itu harus terus diperhatikan dengan cara menggali segala sesuatu yang ada disekitarnya. Allah telah mengisyaratkan bahwa manusia harus berusaha menggunakan alat inderanya dalam menggali lingkungan eksternal. Seperti yang dikatakan oleh Bimo 8 Bimo Walit o, Psikologi Belajar, Jakart a: Rin eka Cipt a, 1997, h.6