Laporan Keuangan KAJIAN KEPUSTAKAAN

juga menginformasikan adanya surplus defisit pada dana Tabarrru ’ dalam periode tertentu. c. Laporan Laba Rugi: laporan ini disusun secara sistematis tentang kondisi perusahaan tercakup di dalam pendapatan, biaya, serta laba atau rugi yang diperoleh yang mengungkap bagaimana kinerja perusahaan, apakah menghasilkan keuntungan atau kerugian. d. Laporan Perubahan Ekuitas: laporan ini menunjukkan perubahan modal disetor, cadangan, dan laba ditahan asuransi syariah dalam suatu periode tertentu. e. Laporan Perubahan Dana Tabarru’: penyajian pada laporan ini mencakup pada pos-pos surplus atau defisit periode berjalan, bagian surplus yang didistribusikan ke peserta atau pengelola, surplus yang tersedia untuk dana tabarru’, saldo awal dan saldo akhir. f. Laporan Arus Kas: menjelaskan arus kas masuk dan arus kas keluar cabang atau asuransi syariah dalam suatu periode tertentu g. Laporan Sumber Dan Penggunaan Dana Zakat: Penyajian laporan ini sesuai dengan PSAK 101 yang meliputi pos-pos sumber dana zakat, penggunaaan dana zakat, kenaikan atau penurunan dana zakat, saldo awal dan saldo akhir dana zakat. h. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan: Disajikan sesuai PSAK 101 yang meliputi pos-pos sumber dana kebajikan, penggunaaan dana kebajikan, kenaikan atau penurunan dana kebajikan, saldo awal dan saldo akhir dana kebajikan. i. Catatan atas laporan keuangan: entitas asuransi syariah menyajikan catatan atas laporan keuangan sesuai dengan PSAK 101 dan PSAK terkait. 8 4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan Dalam praktiknya sifat laporan keuangan yang dibuat yaitu: 1 Bersifat historis; artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data masa lalu. 2 Bersifat menyeluruh; maksudnya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Artinya laporan keuangan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pembuatan atau penyusunan yang tidak lengkap tidak akan memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan. Beberapa keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan: 1 Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah historis, di mana data-data yang diambil dari data masa lalu 2 Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang, bukan hanya untuk pihak tertentu saja 8 Abdullah Amrin, Ibid., h.172 3 Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-pertimbangan tertentu 4 Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi ketidakpastian 5 Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat formalnya. 9 Laporan keuangan yang memiliki beberapa keterbatasan bukan berarti akan mengurangi nilai keuangan secara langsung walaupun sering terjadi perubahan kondisi dari berbagai sektor. Laporan keuangan dianggap telah memenuhi syarat apabila disusun sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

C. Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian analisis laporan keuangan Analisis Laporan Keuangan terdiri dari dua kata yaitu Analisis dan Laporan Keuangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Analisis diartikan sebagai “penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan 9 Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, h.11-17 penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.” 10 Sedangkan laporan keuangan adalah Neraca, LabaRugi, dan Arus Kas Dana. Lebih lanjut analisis laporan keuangan adalah “Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.” 11 Jadi, analisis laporan keuangan berarti menguraikan pokok informasi dari pos-pos laporan keuangan yang bersifat signifikan untuk memahami lebih dalam mengenai kondisi keuangan agar menghasilkan keputusan yang tepat. 10 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia ed.4, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2008, h.58 11 Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006, h.189-190 2. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan adalah: 1 Mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode. 2 Mengetahui kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan. 3 Mengetahui kekuatan yang dimiliki. 4 Mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. 5 Melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal. 6 Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai. 12 Dari sudut lain tujuan analisis Laporan Keuangan menurut Bernstein 1983 adalah sebagai berikut: 1 Screening; analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger. 12 Sofyan Syafri Harahap, Ibid., h.92 2 Forecasting; analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang. 3 Diagnosis; analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain. 4 Evaluation; analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi, dan lain-lain. 13 Secara ringkas tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui posisi keuangan, mengetahui kelemahan dan kekuatan perusahaan, penilaian kinerja, meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa datang, melihat kemungkinan adanya masalah dari berbagai sektor manajemen, keuangan, operasi, dan sebagainya, dan melihat secara analitis untuk memilih investasi. 3. Prosedur dan Jenis Analisis Laporan Keuangan