B A B I V H a s i l d a n P e m b a h a s a n
59,3 dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya yang tidak diamati, merupakan faktor lain diluar kedua variabel bebas pengalaman dan independensi auditor yang
diduga terdiri dari keahlian dan kemampuan seorang auditor, yang perlu diteliti lebih lanjut.
4.4.4.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh pengalaman dan independensi auditor terhadap kualitas audit,
hal ini bisa dilihat dari hasil output SPSS 18 dengan analisis regresi masing- masing variabel yang menunjukkan hasil yang signifikan.
Untuk menguji apakah pengalaman auditor X
1
dan independensi auditor X
2
secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit Y, dilakukan dengan menggunakan uji F. Hal ini dimaksudkan jika nilai koefisien regresi tidak sama
dengan nol, maka variabel independennya mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian dengan persamaan regresi ini menggunakan tingkat
keyakinan 95. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : β1 = β2 = β3 = 0 pengalaman dan independensi auditor tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
H1 : β1, β2 dan β3 ≠ 0 pengalaman dan independensi auditor mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
B A B I V H a s i l d a n P e m b a h a s a n
Untuk menguji hipotesis ini kriteria yang digunakan adalah kriteria uji: H0 diterima jika F hitung F tabel
H0 ditolak jika F hitung ≥ F tabel F tabel = F
α ; df1, df2; df1 = k
– 1, df1 = 3 - 1= 2 df2 = n
– k, df2 = 30 - 3 = 27 Maka di peroleh F tabel = 3,35
Signifikansi variabel independen secara bersama-sama terhadap dependen juga dapat diketahui melalui nilai p-value sig. Variabel independen secara
bersama-sama dikatakan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen apabila nilai p-value sig lebih kecil dari alpha confidence interval.
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji F adalah sebagai berikut:
Tabel 4.35 Uji Hipotesis Simultan Uji F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 37.072
2 18.536
18.232 .000
a
Residual 27.451
27 1.017
Total 64.523
29 a. Predictors: Constant, Independensi, Pengalaman
b. Dependent Variable: Kualitas_Audit
Nilai F
hitung
berada didaerah penolakan Ho sehingga dapat disimpulkan bahwa pengalamalan dan independensi auditor secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. Kurva daerah penerimaan dan penolakan Ho dapat dilihat sebagai berikut:
B A B I V H a s i l d a n P e m b a h a s a n
Gambar 4.5 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Pengujian Hipotesis
Pengalaman dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit Secara Simultan
Dari hasil uji F di atas menunjukkan bahwa nilai F
hitung
sebesar 18,232 dan F
tabel
sebesar 3,35. Karena F
hitung
lebih besar daripada F
tabel
, dan nilai p-value adalah 0.00 sig lebih kecil dari alpha 0.05 confidence interval, maka dapat
disimpulkan bahwa koefisien regresi secara keseluruhan adalah signifikan pada tingkat 5, dimana Ho ditolak dan H1 diterima. Ini berarti terdapat pengaruh
yang signifikan secara bersama-sama antara pengalaman dan independensi auditor terhadap kualitas audit.
Dari hasil regresi juga terlihat bahwa arah hubungan ini ialah positif +. Semakin tinggi tingkat pengalaman dan independensi auditor, maka kualitas audit
juga akan semakin meningkat, dengan kata lain pengalaman dan independensi
Daerah Penerimaan Ho Daerah
Penolakan Ho
f
hitung
= 18,232 f
tabel
= 3,35
B A B I V H a s i l d a n P e m b a h a s a n
auditor secara bersama-sama berbanding lurus dengan kualitas audit. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
antara pengalaman dan independensi auditor terhadap kualitas audit. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis pada penelitian ini diterima.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengalaman dan independensi auditor memiliki pengaruh terhadap kualitas audit, peningkatan dari masing-
masing variabel yaitu pengalaman dan independensi auditor akan menimbulkan peningkatan juga terhadap kualitas audit, sebaliknya bila terdapat penurunan pada
masing-masing variabel tersebut akan menimbulkan penurunan juga pada kualitas audit. Artinya hal ini menunjukkan bahwa pengalaman dan independensi auditor
memiliki hubungan positif terhadap kualitas audit.
137
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari pengaruh pengalaman dan independensi auditor terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik
KAP, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengalaman Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung
dalam kondisi baik, bisa dilihat dari hasil penelitian dari jawaban responden bahwa pengalaman auditor pada Kantor Akuntan Publik di
Wilayah Bandung dalam kondisi baik. Namun pada butir pertanyaan ke 3 yaitu tentang pelaksanaan audit sesuai dengan kriteria SPAP dan Kode etik
profesi, hasil skor menunjukkan nilai terkecil dari indikator variabel pengalaman auditor bahwa indikator tersebut, diduga terdapat masalah
yang sesuai dengan fenomena yang memberikan pengaruh kurang memadai terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah
Bandung. 2. Independensi Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung
dalam kondisi baik, bisa dilihat dari hasil penelitian dari jawaban responden bahwa independensi auditor pada Kantor Akuntan Publik di
Wilayah Bandung dalam kondisi baik. Namun pada butir pertanyaan ke 1 yaitu tentang hubungan auditor dengan klien, hasil skor menunjukkan nilai
terkecil dari indikator variabel independensi auditor, diduga indikator
B A B V K e s i m p u l a n d a n S a r a n
tersebut akan dapat memberikan pengaruh kurang memadai terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung.
3. Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung dalam kondisi sangat baik, bisa dilihat dari hasil penelitian dari jawaban
responden bahwa kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung dalam kondisi sangat baik.
4. Dari hasil penelitian secara parsial pengalaman auditor lebih besar berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan
Publik di Wilayah Bandung dengan arah positif, dibandingkan dengan independensi auditor yang lebih rendah pengaruhnya terhadap kualitas
audit. Selanjutnya dari hasil penelitian secara simultan pengalaman dan independensi auditor bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung dengan arah positif.
B A B V K e s i m p u l a n d a n S a r a n
5.2 Saran
5.2.1 Saran Secara Praktis
Setelah penulis memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang pengaruh pengalaman dan independensi auditor terhadap kualitas audit, maka
penulis akan memberikan beberapa saran yang dapat digunakan oleh Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung, yaitu sebagai berikut:
1. Pengalaman auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung sudah baik, namun di setiap Kantor Akuntan Publik pasti tidak semuanya
seorang auditor memilki pengalaman auditor yang baik juga. Untuk menghindari hal tersebut penulis menyarankan bahwa pada setiap Kantor
Akuntan Publik khususnya di Wilayah Bandung agar dapat memberi pelatihan
–pelatihan pada auditor junior–junior yang baru bergabung pada
KAP tersebut.
2. Independensi auditor pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung sudah baik, namun dilihat dari segi auditor sikap independen merupakan
sikap yang juga mempengaruhi dalam pelaksanaan audit. Penulis memberi saran kepada auditor pada Kantor Akuntan publik di Wilayah Bandung,
agar dapat terus mempertahankan sikap independen tersebut guna memberikan pandangan yang lebih baik kepada klien-klien yang sedang di
auditnya ataupun klien di masa mendatang.
3. Kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung berada kategori yang sangat baik, namun setiap orang mempunyai tingkat kehati-
hatian yang berbeda-beda, oleh sebab itu penulis menyarankan kepada