Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian analisis isi deskriptif. Dalam Eriyanto 2010: 47 analisis isi deskriptif adalah analisis isi yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara detail suatu pesan, atau suatu teks tertentu. Desain analisis ini tidak dimaksudkan untuk menguji suatu hipotesis tertentu atau menguji hubungan di antara variabel. Analisis isi semata untuk deskripsi, menggambarkan aspek – aspek dan karakteristik dari suatu pesan.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah seperangkat langkah-langkah teknis yang tersusun secara sistematis dan logis, serta terkerangka atas dasar prinsip - prinsip ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi dengan pendekatan analisis kuantitatif. Menurut Barelson dalam Kriyantono 2006: 57 analisis isi adalah suatu teknik penelitian yang dilakukan secara objektif, sistematis dan deskripsi kuantitatif dari isi komunikasi yang tampak manifest. Ada beberapa prinsip pokok yang umum untuk analisis isi, yaitu pertama obyektivitas dimana penelitian ini akan memberikan hasil yang sama apabila dilakukan oleh orang 33 lain. Kedua, prinsip sistematis dimana konsistensi dalam penentuan kategori yang dibuat mampu mencakup semua isi yang dianalisis agar pengambilan keputusan yang berat sebelah dapat dihindari. Ketiga, kuantitatif dimana penelitian menghasilkan nilai-nilai yang bersifat numeral atas frekuensi isi tertentu yang dicatat dalam penelitian. Keempat, manifest dimana isi yang muncul bersifat apa adanya, artinya bukan yang dirasa atau yang dinilai oleh peneliti tetapi apa yang benar-benar terjadi Eriyanto, 2011: 15-17.

3.3 Konsep Analisis Isi

Max Weber dalam Eriyanto, 2013: 15 menuliskan bahwa analisis isi adalah sebuah metode penelitian dengan menggunakan seperangkat prosedur untuk membuat inferensi yang valid dari teks. Budd dalam Kriyantono, 2012: 232 analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih. Wimmer dan Dominick dalam Kriyantono, 2012: 234 tujuan analisis isi adalah : 1. Menggambarkan isi komunikasi describing communiaction content. Yaitu mengungkap kecenderungan yang ada pada isi komunikasi 2. Menguji hipotesis tentang karakteristik pesan testing hypotheses of message characteristic. Sejumlah periset berusaha menghubungkan karakteristik tertentu dari komunikator sumber dengan karakteristik pesan yang dihasilkan 34 3. Membandingkan isi media dengan dunia nyata comparing media content to the “real world” 4. Memperkirakan gambaran media terhadap kelompok tertentu di masyarakat assesing the image of particular groups in society 5. Mendukung studi efek media massa establishing s starting point for studies of media effects 6. Bermanfaat bagi praktisi humas. Humas bisa mengukur opini publik dengan cara melihat bagaimana kecenderungan pemberitaan media terhadap perusahaan. Dari 6 poin di atas, posisi peneliti berada pada di poin pertama. Dimana tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah menggambarkan isi berita yang ada di website Universitas Lampung apakah sudah mencerminkan bahasa jurnalistik yang baik atau belum. Dalam konsep analisis isi ada 2 jenis konsep yakni analisis isi kuantitatif dan analisis isi kualitatif. Perbedaan di antara kedua konsep penelitian ini adalah pada analisis isi kuantitatif lebih memfokuskan pada isi komunikasi yang tampak tersurat manifest nyata. Sedangkan untuk menjelaskan hal – hal yang tersirat latent, misalnya ideologi apa yang ada di balik suatu berita, maka dilakukan riset analisis isi kualitatif. Dalam perkembangan Ilmu Komunikasi, metode analisis isi kualitatif berkembang menjadi beberapa varian metode, antara lain: analisis framing, analisis wacana, dan semiotik. Kriyantono, 2012: 51 Peneliti memilih menggunakan konsep analisis isi kuantitatif sebab peneliti hanya ingin mengetahui penerapan bahasa jurnalistik yang tampak ada berita di website 35 Universitas Lampung, tidak sampai pada ideologi wartawan yang tersirat dalam berita website Universitas Lampung.

3.4 Definisi Konseptual

Eriyanto 2011: 175 mendefinisikan konsep sebagai bahasa yang dipakai oleh ahli untuk menggambarkan atau mengabstraksikan suatu gejala. Peneliti membuat konseptualisasi dari “bahasa jurnalistik pada berita di website” yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah definisi konseptual dari penelitian ini:

I. Bahasa Jurnalistik

Dokumen yang terkait

Analisis bahasa jurnalistik berita utama surat kabar republika edisi Desember 2008

5 24 109

Penerapan bahasa jurnalistik pada Bberita utama“Straight News” di surat kabar “Radar Bekasi” edisi 1-5 Oktober 2012

0 8 103

Etika Jurnalistik Dalam Media Komunitas (Analisis Isi Penerapan Etika Jurnalistik pada Berita Daerah Istimewa Yogyakarta di Portal Komunitas Suarakomunitas.net periode Januari – Desember 2013).

0 3 11

PENDAHULUAN Etika Jurnalistik dalam Media Komunitas (Analisis Isi Penerapan Etika Jurnalistik pada Berita Daerah Istimewa Yogyakarta di Portal Komunitas Suarakomunitas.net periode Januari – Desember 2013).

1 4 35

PENUTUP Etika Jurnalistik dalam Media Komunitas (Analisis Isi Penerapan Etika Jurnalistik pada Berita Daerah Istimewa Yogyakarta di Portal Komunitas Suarakomunitas.net periode Januari – Desember 2013).

0 5 7

PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA Analisis Penggunaan Bentuk Pasif Pada Judul Berita Koran Tempo Edisi November 2014.

0 3 18

ANALISIS PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA Analisis Penggunaan Bentuk Pasif Pada Judul Berita Koran Tempo Edisi November 2014.

0 4 13

KARAKTERISTIK BAHASA JURNALISTIK PADA BERITA Karakteristik Bahasa Jurnalistik Pada Berita Running Text Di Metro Tv Edisi Oktober 2012.

0 3 17

PENGGUNAAN BAHASA JURNALISTIK PADA MEDIA REPUBLIKA ONLINE : ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA "DEMONSTRASI PENISTAAN AGAMA EDISI 3 SAMPAI 5 NOVEMBER 2016".

0 5 101

Karakteristik bahasa jurnalistik pada berita

0 1 11