45 jumlah persentase kejadian dari variabel yang akan ditampilkan dalam
angka. 7.
Interpretasi data hasil penelitian. Membandingkan hasil tabel frekuensi distribusi dibandingkan dengan dasar teori yang dijadikan acuan dalam
penelitian. Kegiatan ini berusaha mencari makna lebih luas dari hasil data yang telah dikumpulkan untuk nantinya akan diambil suatu kesimpulan
akhir dari penelitian. 8.
Penarikan kesimpulan dari hasil analisis peneliti dengan intercoder.
3.12 Uji Validitas
Ada berbagai macam jenis validitas dalam analisis isi. Antara lain adalah validitas yang berorientasi pada data data oriented, validitas yang berorientasi pada hasil
product oriented, dan validitas yang berorientasi pada proses process oriented. Melihat tujuan dari penelitian ini, maka validitas yang digunakan adalah validitas
yang berorientasi pada data data oriented. Validitas ini menilai seberapa baik alat ukur merepresentasikan informasi yang melekat di dalam dan berasosiasi
dengan data yang tersedia. Jenis validitas yang termasuk dalam kategori ini adalah validitas muka, yakni sejauh mana alat ukur benar
– benar mengukur apa yang ingin diukur. Eriyanto, 2011: 260
Dalam validitas muka ada dua cara yang digunakan. Namun peneliti meggunakan salah satu cara yang ada yaitu menguji alat ukur yang dipakai kepada panel ahli
expert. Peneliti meminta expert untuk mengevaluasi alat ukur, apakah alat ukur telah sesuai atau tidak. Peneliti memilih expert dari redaktur Harian Radar
Lampung. Alasannya karena bahasa jurnalistik tentunya dikuasai oleh orang yang memiliki background dari bidang jurnalistik media. Orang yang memiliki
46 pekerjaan sebagai redaktur di media cetak adalah orang yang cocok sebagai expert
untuk mengecek alat ukur yang dalam hal ini adalah 10 indikator yang sudah dipetakan di bagian unit analisis apakah valid atau bisa digunakan atau tidak.
Sedangkan Harian Radar Lampung merupakan salah satu media cetak yang juga memiliki versi online dalam bentuk website.
3.13 Uji Reliabilitas
Kategorisasi dalam analisis isi merupakan instrumen pengumpul data. Fungsinya identik dengan kuesioner dalam survei. Supaya objektif maka kategorisasi harus
dijaga reliabilitasnya. Terutama untuk kategorisasi yang dibuat sendiri oleh peneliti sehingga belum memiliki standar yang telah teruji maka sebaiknya
dilakukan uji reliabilitas. Kriyantono, 2006: 238. Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur indikator dapat
dipercaya menghasilkan temuan yang sama, ketika dilakukan oleh orang yang berbeda. Hal yang dilakukan adalah dengan menentukan intecorder penilai
tambahan dan menganalisis bahasa jurnalistik dengan menggunakan 10 item indikator yang telah dipetakan di bagian unit analisis untuk dibandingkan dengan
hasil analisis peneliti. Kemudian hasil tersebut dicatat dengan menggunakan lembar koding coding sheet dan dilihat apakah masing
– masing dari indikator tersebut mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi atau tidak. Karena pada
kondisi yang ideal, uji reliablitas maupun validitas seharusnya memiliki tingkat yang tinggi.
Untuk melihat apakah data yang digunakan dalam analisis ini sesuai, maka
dipakai metode intercoder reliability menggunakan formula Holsty Eriyanto,