2.5 Minat Beli Ulang
Posisi pasar suatu produk terbentuk karena adanya pelanggan yang mau membeli produk tersebut dan sebagian besar pelanggan tersebut kemudian membeli lagi
produk tersebut. Pembelian produk baru selalu dimulai dengan pembelian pertama, yaitu adanya keinginan untuk melakukan pembelian yang pertama kali karena
terdapat faktor ingin mencoba produk baru tersebut.
Cobb-Walgren et al mendefinisikan minat beli merupakan suatu pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian suatu produk dengan merek-
merek tertentu. Jadi, jika seseorang berkeinginan untuk membeli biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti dorongan dan pertimbangan-pertimbangan
tertentu. Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Minat beli yang terdapat pada diri
seseorang untuk melakukan suatu perilaku dipengaruhi oleh sikap maupun variabel lainnya.
Minat beli ulang merupakan minat pembelian yang didasarkan atas pengalaman pembelian yang telah dilakukan di masa lalu. Minat beli ulang yang tinggi
mencerminkan tingkat kepuasan yang tinggi dari pelanggan ketika memutuskan untuk mengadopsi suatu produk. Keputusan untuk mengadopsi atau menolak suatu
produk timbul setelah pelanggan mencoba suatu produk tersebut dan kemudian timbul rasa suka atau tidak suka terhadap produk tersebut. Rasa suka terhadap produk
timbul bila pelanggan mempunyai persepsi bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas baik dan dapat memenuhi atau bahkan melebihi keinginan dan harapan
pelanggan. Dengan kata lain produk tersebut mempunyai nilai yang tinggi di mata pelanggan. Tingginya minat beli ulang tersebut akan membawa dampak yang positif
terhadap keberhasilan produk di pasar. Minat beli ulang adalah perilaku pelanggan dimana pelanggan merespons positif terhadap kualitas produkjasa dari suatu
perusahaan dan berniat mengkonsumsi kembali produk perusahaan tersebut. Minat beli ulang merupakan bagian dari perilaku pembelian, yang selanjutnya akan
membentuk loyalitas dalam diri pelanggan. Selain itu, pelanggan yang memiliki komitmen pada umumnya lebih mudah menerima perluasan produk baru yang
ditawarkan oleh perusahaan tersebut. Kesesuaian performa produk dan jasa yang ditawarkan dengan yang diharapkan pelanggan akan memberikan kepuasan dan akan
menghasilkan minat beli ulang pelanggan di waktu yang akan datang.
Pelanggan yang merasa puas dan menjadi pelanggan yang berkomitmen akan memberikan rekomendasi positif bagi pelanggan lainnya terhadap merek produk
tersebut. Sehingga pelanggan yang berkomitmen sangat berperan dalam pengembangan suatu merek. Proses evaluasi pelanggan terkait kualitas dan performa
produk tersebut sangat menentukan tingkat motivasi pembelian ulang terhadap suatu merek. Motivasi tersebut akan menimbulkan keinginan dalam diri pelanggan untuk
melakukan pembelian ulang atau mungkin meningkatkan jumlah pembeliannya, sehingga akan tercipta komitmen yang besar untuk menggunakan kembali produk
tersebut.
2.6 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Kesimpulan 1
Mika Murakami “Pengaruh Kualitas
Pelayanan terhadap Minat Beli Ulang
Konsumen pada Asuka
Restaurant Cibitung”
- Kualitas Pelayanan X
- Minat Beli Ulang Konsumen Y
Dalam jurnalnya didapatkan hasil bahwa
variable kualitas pelayanan sedikitnya
berpengaruh terhadap minat beli ulang
konsumen. Pengaruh lainnya dapat berupa
faktor-faktor lain seperti kualitas makanan
ataupun harga dan tempat atau lokasi yang
tidak diteliti pada penelitian.
2
Made Bagus Rangga
Bhuwana dan Ida Bgs
Sudiksa.SE. MM “Pengaruh Kualitas
Layanan dan Kepuasan Pelanggan terhadap Niat
Pemakaian Ulang Jasa Service pada Bengkel
Toyota Auto 2000
Denpasar”
- Kualitas Layanan X - Kepuasan Pelanggan
Y - Niat Pemakaian Ulang
Jasa Y Dalam Jurnalnya
didapatkan bahwa hasil penelitian yaitu variabel
kualitas jasa memiliki pengaruh signifikan
positif terhadap kepuasan pelanggan.
Kualitas jasa berpengaruh secara tidak
langsung terhadap niat pemakaian ulang melalui
kepuasan pelanggan. Variabel kepuasan
pelanggan merupakan variabel yang
berpengaruh dominan terhadap niat pemakaian
ulang jasa perbengkelan pada bengkel Toyota
Auto 2000.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu lanjutan
No Peneliti
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Kesimpulan 3
Claes-Robert Julander Ragnar
Soderberg and Magner
Soderlund “Effects of Switching
Barriers on Satisfaction, Repurchase Intentions
and Attitudinal Loyalty ”
“Dampak Hambatan Berpindah pada
Kepuasan, Minat Pembelian Kembali dan
Loyalitas Sikap” - Switching Barriers
- Satisfaction - Repurchase Intentions
- Attitudinal Loyalty Dalam jurnalnya
didapatkan hasil bahwa switching barriers dapat
dilihat sebagai sesuatu yang positif atau
negatif, dan dikaji efeknyapada kepuasan
pelanggan, minat pembelian kembali dan
loyalitas sikap. Sebuah analisis LISREL dari
dataempiris menunjukkan bahwa
switching barriers yang negatif memiliki efek
negatif pada kepuasan pelanggan dan sikap
kesetiaan, tetapi mempunyai efek positif
pada minat pembelian kembali. Switching
barriers yang positif akan berdampak positif
juga pada kepuasan pelanggan, minat
pembelian kembali dan sikap loyalitas.
4
Diane Halstead, University of
Kentucky dan Thomas J. Page,
Jr., Michigan State University
“The Effects of Satisfaction and
Complaining Behavior on Consumer
Repurchase Intentions
” “Pengaruh Kepuasan
dan Perilaku Mengeluh pada Minat Pembelian
Ulang” - Effects of Satisfaction
- Complaining Behavior
- Repurchase Intentions Dalam jurnalnya
didapatkan hasil bahwa pos pengaduan tidak
secara signifikan mempengaruhi minat
pembelian kembali antara pengeluh yang
pada awalnya puas dengan produk. Untuk
pengeluh yang puas dengan produk dengan
resolusi keluhan itu menyebabkan minat
pembelian kembali secara signifikan akan
berdampak menjadi lebih tinggi.