2. Alat peraga jarang digunakan dalam mata pelajaran IPS
3. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hanya menggunakan metode ceramah
sehingga siswa bersikap pasif 4.
Kurangnya minat belajar siswa karena model pembelajaran tidak menyenangkan
1.3 Rumusan Masalah dan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu “ Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di
kelas V lima SDN 2 Wonosari kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 20132014.
Maka dari itu permasalahan yang diajukan adalah : 1.
Bagaimanakah meningkatkan sikap positif dalam belajar siswa mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran STAD di kelas V lima SDN 2
Wonosari kecamatan Gadingrejo kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 20132014?
2. Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
dengan menggunakan model pembelajaran STAD? 3.
Bagaimana hubungan antara sikap belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran STAD dikelas V SDN
2 Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 20132014?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1.
Untuk mengetahui perubahan sikap belajar siswa dalam mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran STAD di di kelas V lima SDN 2
Wonosari kecamatan gadingrejo kabupaten pringsewu tahun pelajaran 20132014.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran STAD di di kelas V lima SDN 2 Wonosari kecamatan gadingrejo kabupaten pringsewu tahun pelajaran 20132014.
3. Untuk mengetahui hubungan antara sikap belajar dengan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran STAD dikelas V SDN 2 Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun
Ajaran 20132014.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sangat besar sekali manfaatnya bagi siswa, guru, dan sekolah.
1. Bagi Siswa
a. Meningkatkan sikap dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
dikelas V SDN 2 Wonosari Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 20132014.
b. Model pembelajaran STAD menjadikan siswa lebih aktif dan
menyenangkan dalam proses pembelajaran IPS 2.
Bagi Guru a. Model pembelajaran STAD menjadi alternatif yang dapat
digunakanditerapkan di kelas V untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V SDN 2 Wonosari Kecamatan
Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 20132014. b. Model pembelajaran STAD dapat meningkatkan kompetensi professional
guru dalam proses pembelajaran 3.
Bagi Sekolah a.
Memberikan sumbangan yang berguna dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran IPS kelas V SDN 2 Wonosari Kecamatan Gadingrejo
Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 20132014.
II. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Teori Belajar
2.1.1 Teori Belajar Konstruktivisme
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa teori belajar konstruktivisme
bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari pikiran guru kepikiran peserta didik. Artinya bahwa peserta didik harus aktif secara mental
membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain peserta didik tidak diharapkan sebagai botol-
botol kecil yang siap di isi dengan berbagai ilmu pengetahuan sesuai dengan kehendak guru. Sehubungan hal tersebut, Tasker 1992:30, mengemukakan 3
penekanan dalam teori belajar konstruktivisme sebagai berikut: Pertama adalah peran aktif peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuan secara
bermakna, ke dua adalah pentingnya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkonstruksinan secara bermakna, ketiga adalah mengkaitkan antara
gagasan dengan informasi yang diterima. Sedangkan konsep dasar belajar dalam teori humanisme didasarkan pada
pemikiran bahwa belajar merupakan kegiatan dilakukan seseorang dalam upayanya memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap manusia memiliki
kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan penerimaan, pengagungan dan cinta dari orang lain. Dalam proses pembelajaran, kebutuhan-kebutuhan
tersebut perlu diperhatikan agar peserta didik tidak merasa dikecawakan. Apabila peserta didik merasa upaya pemenuhan kebutuhannya terabaikan